Tips Kesehatan
Selain Insomnia, Berikut 4 Gangguan Tidur yang Sering Terjadi dan Perlu Diwaspadai
Berikut adalah berbagai jenis gangguan tidur selain insomnia yang perlu diwaspadai
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Berikut adalah berbagai jenis gangguan tidur yang perlu diwaspadai.
Tidur merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk mengistirahatkan tubuh sejenak.
Selain itu, tidur juga sangat berkaitan erat dengan kesehatan tubuh.
Gangguan tidur bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, baik kesehatan fisik maupun mental.
Salah satu gangguan tidur yang seringkali dialami oleh orang-orang adalah insomnia.
• Tips Membersihkan Tempat Tidur agar Istirahat Semakin Nyaman Selama Berada Di Rumah
• 4 Minuman yang Bila Dikonsumsi sebelum Tidur Mampu Membantu Menurunkan Berat Badan, Termasuk Kefir

Ternyata, masih ada gangguan tidur lain selain insomnia yang bisa berakibat buruk untuk tubuh.
Bahkan, beberapa gangguan tidur membutuhkan bantuan medis untuk menyembuhkannya.
Lalu, apa saja gangguan tidur yang sering terjadi selain insomnia?
Berikut adalah beberapa gangguan tidur selain insomnia yang perlu diwaspadai.
- Sleep Paralysis

Sleep Paralysis adalah kelumpuhan yang terjadi ketika bangun tidur.
Orang Indonesia sering menyebut kondisi ini dengan tindihan atau rep-repan dan bahkan dikaitkan dengan hal-hal mistis.
Kelumpuhan tidur sendiri sebenarnya adalah kondisi yang cukup umum dan memengaruhi 25 persen orang normal setidaknya sekali dalam seumur hidup.
Menurut jurnal Neuropsychiatric Disease and Treatment, dalam beberapa kasus, dokter akan meresepkan obat antidepresan untuk mengurangi gangguan tidur sleep paralysis.
- Sleep Apnea

Sleep apnea atau mendengkur sering dianggap sebagai hal yang biasa terjadi pada orang yang sedang tidur.
Kondisi ini terjadi ketika tenggorokan yang menutup saat tidur.
Jika tenggorokan yang menutup cukup buruk maka pernapasan bisa terhenti selama beberapa detik.
Kondisi ini disebut dengan sleep apnea yang merupakan salah satu kondisi medis yang kronis.
Seseorang yang mengalami sleep apnea bisa berhenti bernapas selama 10 detik atau lebih.
Hal ini akan menyebabkan kadar oksigen dalam darah turun dan menyebabkan orang tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Sleep apnea disebabkan oleh obstruksi jalan napas yang disebur apnea tidur obstruktif.
Dilansir dari Sleep, kondisi ini bisa memperburuk kondisi medis lainnya seperti hipertensi, gagal jantung, stroke, diabetes dan kematian mendadak.
- Parasomnia

Parasomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan perilaku tidur yang tidak normal.
Bentuk umum dari parasomnia adalah meliputi tidur berjalan, makan tidur, rapid eye movement (REM), dan masih banyak lagi.
Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh gangguan tidur lainnya seperti sleep apnea.
Parasomnia biasanya diobati dengan cara mengonsumsi obat-obatan seperti melatonin atau clonazepam yang diresepkan oleh dokter.
- Restless Legs Syndrome (RLS)

Restless Legs Syndrome adalah kelainan dari gerakan neurologis yang ditandai dengan rasa tidak nyaman pada kaki dan merasa ingin bergerak.
Gejala ini kadang disertai dengan rasa sakit, geli, seperti terbakar dan kesumutan.
Hal ini biasanya muncul ketika seseorang sedang beristirahat dan akan membuat seseorang sulit untuk tidur dengan nyenyak.
Gejala RLS sendiri bisa diredakan dengan melakukan peregangan seperti berjalan atau menggerakan kaki.
Menurut jurnal Frontiers in Aging Neuroscience, penyebab RLS ada beberapa faktor, yaitu kekurangan zat bersi, kehamilan dan obesitas.
RLS bisa diobati dengan mengonsumsi suplemen penambah zat besi dan obat-obatan.
(TribunStyle.com/Anggie)
• 5 Tips Memperbaiki Jam Tidur yang Berantakan Selama Work From Home
• Penyebab Kita Tidak Bisa Tidur Tanpa Pakai Selimut Bahkan saat Cuaca sedang Panas, Apakah Normal?
• POSISI TIDUR yang Dibenci Allah SWT dan Paling Buruk Berdasarkan Penjelasan Ilmiah, Lihat Akibatnya