Breaking News:

ALASAN Istri Derek Chauvin Tuntut Cerai, Fakta Sebab Rusuh Kematian George Floyd Menjalar ke Eropa

Terpukul dan malu, alasan istri Derek Chauvin menuntut cerai. Suami kebablasan injak George Floyd sampai meninggal, picu kerusuhan.

TRIBUNSTYLE.COM -  Kerusuhan di seantero Amerika Serikat buntut kematian George Floyd yang diinjak lehernya oleh oknum polisi Derek Chauvin berbuntut semakin panjang.

Kerusuhan tidak hanya makin merata di seantero Amerika, bahkan melebar ke Eropa.

Istri Derek Chauvin sampai menuntut cerai suami, saking ikut terpukulnya oleh kasus rasisme yang membuat malu keluarga besar. 

Itulah update terbarunya kasus ini. Istri Derek Chauvin, polisi Minneapolis yang menindih leher George Floyd hingga tewas, dilaporkan mengajukan permintaan cerai.

Menurut pengacaranya, Kellie Chauvin begitu hancur mendengar kematian Floyd, yang memunculkan gelombang protes besar di seluruh AS.

Dalam keterangan tertulis Kantor Firma Hukum Sekula PLLC, Kellie secara resmi mengajukan cerai kepada sang suami, Derek Chauvin.

Oknum Polisi yang Bertanggung Jawab atas Kematian George Floyd Ternyata Punya Banyak Catatan Buruk

Potret Kerusuhan di Amerika Serikat, Buntut Demonstrasi Kematian George Floyd, Kantor Polisi Dibakar

Kerusuhan para pengunjuk rasa kematian George Floyd.
Kerusuhan para pengunjuk rasa kematian George Floyd. (AFP/Kereem Yucel)

"Kellie Chauvin sangat sedih dengan kematian Floyd, serta menyampaikan dukacita kepada keluarga dan mereka yang berkabung karena tragedi ini," ulas kantor hukum Sekula.

Dilansir CBS News, Sabtu (30/5/2020), Kellie diketahui tidak mempunyai anak dari pernikahannya dengan polisi berusia 44 tahun itu.

"Dia meminta agar privasi anak, orangtua, dan keluarga besarnya dihormati, dan mereka tidak diganggu selama kondisi sulit ini," lanjut Sekula.

Chauvin langsung dipecat dari jabatannya setelah George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata, tewas pada Senin (25/5/2020).

Pada Jumat (29/5/2020), dia ditangkap dan kemudian dijerat dengan tuduhan melakukan pembunuhan tingkat tiga dan tingkat dua.

Dalam laporan yang diisi Jumat, jaksa penuntut menulis, Chauvin menggunakan lututnya untuk menekan leher Floyd selama 8 menit 46 detik.

Sekitar dua menit dan 53 detik kemudian, Floyd dinyatakan "tidak responsif" sehingga harus mendapat perawatan sebelum dinyatakan tewas.

Dalam video yang viral, George Floyd sempat terdengar memohon kepada sang polisi agar mengangkat lututnya. "Aku tak bisa bernapas," pintanya.

Jika terbukti, Chauvin bisa dipenjara selama 25 tahun untuk tuduhan pembunuhan tingkat tiga dan 10 tahun untuk pembunuhan tingkat dua.

Tuduhan yang dijeratkan kepada Chauvin berbuah gelombang demonstrasi, yang kemudian meluas hingga ke 30 kota di seluruh AS.

Karena bereskalasi secara cepat, ditambah dengan beberapa bentrokan, sejumlah pemimpin daerah mengumumkan adanya jam malam.

Kemudian, gubernur negara bagian mengaktifkan pasukan Garda Nasional, setelah demonstrasi mulai meningkat menjadi kerusuhan.

George Floyd
George Floyd (TribunStyle.com/kolase Instagram)

UPDATE TERBARU: Demonstrasi George Floyd Menjalar ke Eropa, London Dibanjiri Demonstran

Ribuan orang berkumpul di pusat kota London dan kota-kota besar lainnya di dunia untuk menggelar aksi protes atas kematian George Floyd, pria kulit hitam yang tewas di tangan polisi di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat.

Minggu (31/5/2020) di London, para demonstran memegang spanduk bertuliskan "Justice for George Floyd" atau "I can't breathe," kata-kata yang diucapkan George Floyd (46) saat lehernya ditekan dengan lutut oleh polisi.

Seperti yang dilansir USA Today, para demonstran memulai aksinya di Trafalgar Square.

Mereka berjalan melewati Thames River menuju kantor kedutaan Amerika Serikat.

Para demonstran meneriakkan kata "No justice! No peace!" (Tidak ada keadilan! Tidak ada kedamaian!)

Meski para demonstran melanggar aturan lockdown terkait virus corona, yaitu berdiri dengan jarak 1,8 meter, para petugas tidak menghentikan mereka.

Orang-orang berkumpul dalam aksi protes atas kematian George Floyd, di Trafalgar Square pada 31 Mei 2020 di London, Inggris.
Orang-orang berkumpul dalam aksi protes atas kematian George Floyd, di Trafalgar Square pada 31 Mei 2020 di London, Inggris. (Ilyas Tayfun Salci / ANADOLU AGENCY / Anadolu Agency via AFP)

Manchester

Ratusan orang di Manchester, Inggris utara juga menggelar unjuk rasa untuk mendukung demonstrasi di kota-kota di seluruh Amerika.

Para pengunjuk rasa itu meneriakkan, "Kulit hitam penting."

Derek Chauvin (44), seorang polisi kulit putih, dipecat dari pekerjaannya dan didakwa pasal pembunuhan terhadap Floyd.

Lebih banyak protes direncanakan digelar di London pusat akhir pekan depan, menurut postingan penyelenggara di media sosial.

Berlin, Jerman

Sebelumnya, aksi protes meletus di Berlin pada hari Sabtu (30/5/2020) ketika kerumunan turun ke gedung Kedutaan Besar AS di sebelah landmark Gerbang Brandenburg di kota Jerman.

Video yang beredar online menunjukkan para demonstran menyerukan keadilan atas kematian Geroge Floyd pada 25 Mei lalu.

Mereka berdiri di depan kedutaan, bertepuk tangan dan meneriakkan, "Kulit hitam penting" dan "Diam adalah kekerasan."

Aksi protes ini berjalan damai.

Polisi Jerman tidak melaporkan kekerasan atau insiden apa pun.

Kemuduian pada hari Minggu (31/5/2020), surat kabar Bild yang terlaris di Jerman memuat tajuk "Polisi pembunuh ini membakar Amerika," dengan panah yang menunjuk ke foto Derek Chauvin.

Surat kabar itu menggambarkan aksi protes di kota-kota di AS sudah seperti "perang saudara."

Seorang pengunjuk rasa yang berasal dari kelompok Antifa ditangkap dalam pergerakan di Portland, Oregon, 17 Agustus 2019. Akhir pekan, Presiden Donald Trump mengumumkan Antifa akan dikategorikan sebagai teroris buntut demonstrasi memprotes kematian pria kulit hitam bernama George Floyd di Minneapolis.(AFP PHOTO/JOHN RUDOFF)
Seorang pengunjuk rasa yang berasal dari kelompok Antifa ditangkap dalam pergerakan di Portland, Oregon, 17 Agustus 2019. Akhir pekan, Presiden Donald Trump mengumumkan Antifa akan dikategorikan sebagai teroris buntut demonstrasi memprotes kematian pria kulit hitam bernama George Floyd di Minneapolis.(AFP PHOTO/JOHN RUDOFF) (AFP PHOTO/JOHN RUDOFF)

Toronto, Kanada

Di Kanada pada hari Sabtu, ribuan orang membanjiri Toronto Christie Pitts Park untuk menunjukkan kemarahan mereka atas kematian George Floyd dan juga Regis Korchinski-Paquet (29).

Regis Korchinski-Paquet adalah seorang wanita kulit hitam yang meninggal minggu lalu akibat jatuh dari balkon lantai 24 setelah polisi petugas dipanggil ke rumahnya.

Polisi di Toronto sedang menyelidiki kasus itu.

Keluarga mencurigai adanya keterlibatan polisi.

Yerusalem dan Tel Aviv

Demonstrasi juga terjadi di Yerusalem dan Tel Aviv pada hari Sabtu (30/5/2020).

Di sana, ratusan warga Israel dan Palestina berbaris sebagai protes terhadap pembunuhan oleh polisi perbatasan Israel bernama Iyad Halak.

Ia adalah seorang pria Palestina dengan autisme yang ditembak mati di Kota Tua Yerusalem.

Media Israel melaporkan bahwa para demonstran memegang tanda yang bertuliskan, "Palestinian Lives Matter" dan "Justice for Iyad, Justice for George."

Pemberitaan Media Negara Musuh AS

Sementara itu, beberapa "musuh" Amerika Serikat menggunakan media yang dikontrol negara untuk menyuarakan dukungan bagi demonstran Amerika meskipun pemerintah otoriter mereka sendiri mengizinkan sedikit perbedaan pendapat.

"Polisi Amerika terlalu sering melakukan kejahatan tingkat tinggi ... ... otoritas AS harus menyelidiki dengan teliti pembunuhan George Floyd," ujar Kementerian Luar Negeri Rusia dalam cuitan bahasa Inggris pada hari Sabtu.

Di Iran, yang menangkap ribuan demonstran tahun lalu dan memutus akses internet ke dunia, TV pemerintah menuduh polisi AS menyerang demonstran.

Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, menyoroti kerusuhan rasial AS.

Ia menulis cuitan pada hari Sabtu berisi:

"Saya tidak bisa bernafas" bersamaan dengan tangkapan layar komentar oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus tentang Hong Kong.

"Haruskah Beijing mendukung protes di AS, seperti Anda memuliakan perusuh di Hong Kong?" tanya Hu Xijin, editor Global Times.

Global Times merupakan sebuah surat kabar milik negara yang diduga menuduh AS melakukan intervensi di Hong Kong untuk mendukung aktivis pro-demokrasi.

(TribunStyle.com/ Tribunnews.com, Tiara Shelavie/ Kompas.com_ 

Diolah dari Sumber: 

https://www.tribunnews.com/internasional/2020/06/01/terbaru-aksi-protes-atas-kematian-george-floyd-menjalar-sampai-ke-eropa-london-dibanjiri-demonstran

https://www.kompas.com/global/read/2020/05/31/220351470/istri-derek-chauvin-polisi-yang-tindih-leher-george-floyd-ajukan-cerai?page=all 

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
George FloydDerek ChauvinAmerika SerikatEropapolisi
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved