Breaking News:

Idul Fitri 2020

KHONG GUAN Isi Rengginang Sudah Biasa, Lihat Tak Lazimnya Kue-kue Lebaran di Kaleng-kaleng Bekas Cat

Deretan toples kue dan camilan lebaran yang anti-mainstream dan unik. Mulai dari bekas cat hingga ember.

Penulis: Yuliana Kusuma Dewi
Editor: Agung Budi Santoso
Kolase TribunStyle (twitter @recehtapisayng @safirawulann/pinterest)
Toples kue dan tempat minuman lebaran anti-mainstream dan unik. 

TRIBUNSTYLE.COM - Pernah terkecoh membuka kaleng biskuit Khong Guan ternyata isi rengginang? Lihatlah, ini lebih tidak lazim lagi. Deretan kue-kue lezat Idul Fitri 1441 H atau Lebaran 2020 dengan kemasan tak lazim, yakni di kaleng-kaleng bekas cat. Waduh! 

Deretan toples kue dan camilan lebaran yang anti-mainstream dan unik. Mulai dari bekas cat hingga ember.

Hari Raya Idul Fitri 1441 H/2020 M telah terlewati beberapa hari.

Meski begitu, kue dan camilan lebaran mungkin masih belum juga habis hingga hari ini.

Adanya himbauan sosial distancing selama pandemi corona menjadikan kita lebih banyak waktu dengan keluarga di rumah.

Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan untuk menghabiskan waktu yaitu dengan bercengkrama dengan keluarga sembari makan camilan lebaran.

Biasanya kue dan camilan lebaran disajikan dalam toples bening atau kaca.

Selain itu ada pula yang menggunakan toples bekas camilan lain untuk tempat kue.

Kalau di rumahmu menggunakan toples apa?

Kenalkan Elina Joerg, Artis yang Dapat THR Lebaran Mobil Alphard dari Pacar, Ini Profesi Kekasihnya

Perlakuan Nicky Tirta ke ART yang Gagal Mudik Tuai Pujian, Ikut Rayakan Lebaran Meski Beda Keyakinan

Kue lebaran
Kue lebaran (Pinterest)

POPULER Viral Foto Kumpul Lebaran, Awalnya Seru Namun Berubah Syok Begitu Lihat Hasil Potretnya

Berikut deretan 'toples' kue lebaran ini anti-mainstream dan membuat kita geleng kepala tak pernah terpikirkan.

1. Bekas cat untuk tempat camilan

Bekas cat untuk tempat camilan
Bekas cat untuk tempat camilan (twitter @recehtapisayng)

"Khongguan isi rengginang emanglah epick. tapi pernah gk loe tempat cat isi beginian"

Pernah nggak kamu melihat tempat bekas cat digunakan tempat makanan?

Ini bisa menjadi bentuk reuse yang baik.

Seperti pada gambar di atas.

Bekas kaleng cat dapat digunakan sebagai tempat camilan.

Tentu saja harus lebih dulu dicuci bersih ya.

Sontak unggahan akun twitter @recehtapisayng tersebut menjadi viral dengan diretweet lebih dari 6,4 ribu kali dan mendapatkan lebih dari 23 ribu likes.

Warganet lantas ramai-ramai memberikan komentar.

@chrstnnggr
Ini namanya "reuse". sebuah contoh yang baik dalam mengurangi sampah plastik.

"Lah, kenapa gak dari awal menghindari plastik?" Lu kira starbak beli cat pake tumbler?!

@Cindyintania6
Jiwa-jiwa hemat ala emak

@blakedphn
Anti mainstream

@ilhamkusharr
beda itu asyikk

2. Ember tempat es buah

Ember untuk tempat es buah
Ember untuk tempat es buah (Twitter @safirawulann)

2 Tips Untuk Menjaga Berat Badan Tetap Ideal Setelah Hari Raya Idul Fitri

Selain itu tempat anti-mainstream lain yaitu menggunakan ember untuk tempat es buah.

Kalau menggunakan tempat seperti ini bisa untuk ramai-ramai.

3. Toples tidak sesuai isinya

Toples abon isi kue
Toples abon isi kue (Twitter @asyifarkhmn)

Kalau yang satu ini mungkin kamu pernah juga menjumpainya.

Toples dan isinya berbeda.

Seperti toples di atas yang merupakan toples bekas abon digunakan untuk tempat kue.

4. Toples unik dari kain flanel

toples lebaran unik
toples lebaran unik (Pinterest)

Kisah Lebaran di Tanah Konflik, Kabar Miris Idul Fitri Dunia, Ada yang Diwarnai Ledakan & Bentrok

Selain beberapa toples anti-mainstream di atas, kamu juga bisa membuat sendiri toples kue dari kain flanel.

Kamu bisa menggunakan toples bekas di rumah lalu melapisinya dengan kain flanel warna-warni.

Toples unik dari kain flanel
Toples unik dari kain flanel (Pinterest)

Selain itu kamu bebas memberikan hiasan-hiasan lucu untuk mempercantik toples kue.

Sehingga toples kue di rumahmu unik dan beda dari yang lain.

Mengapa Lebaran Selalu Identik dengan Hidangan Ketupat Opor Ayam? Begini Sejarahnya

Di sisi lain, ketupat menjadi menu wajib disantap saat Hari Raya Idul Fitri. Inilah sejarah makanan yang dibungkus daun kelapa tersebut.

Lebaran menjadi hari yang ditunggu-tunggu setelah 30 hari berpuasa.

Saat hari perayaan ini ada makanan yang tak pernah absen berada di meja makan.

Makanan yang memiliki empat sudut ini menjadi menu wajib saat Idul Fitri.

Masyarakat sering menyantapnya saat sebelum atau sesudah menunaikan sholat Idul Fitri.

Ketupat biasanya disantap berbarengan dengan opor ayam.

 Potret Idul Fitri Raffi Ahmad: Kompak Seragam Keluarga & Salat di Rumah Diimami Syekh Ali Jaber

 Istri Pergi Selamanya, Pria Buktikan Cinta Sejati & Kesetiaan Setiap Hari Lepas Rindu ke Makam Istri

Ketupat
Ketupat (Tribunnews.com)

Rupanya ketupat sudah ada sejak zaman dahulu.

Bagaimana sejarah ketupat?

Lalu, sejak kapan masyarakat Indonesia mulai mengonsumsi ketupat ini?

Melansir Kompas.com, seorang sejarawan Universitas Padjadjaran Bandung bisa menjelaskannya.

Tak hanya sebagai seorang sejarawan, ia juga penulis buku berjudul "Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia."

Ia mengatakan bahwa menurut cerita rakyat, ketupat ada sejak pada zaman Wali Songo yakni pada era Sunan Kalijaga.

Tepatnya pada masa syiar Islamnya pada abad ke-15 hingga ke-16.

Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga (google image)

"Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai budaya sekaligus filosofi Jawa yang berbaur dengan nilai keislaman," kata Fadly Rahman.

Ia juga menceritakan bahwa dalam Islam, hidangan tersebut cdicocokan dengan nilai keislaman oleh Sunan Kalijaga.

Ketupat sering juga disebut dengan Kupat oleh masyarakat Jawa dan Sunda.

Kupat sendiri memiliki arti "ngaku lepat" atau mengakui kesalahan.

Selain itu, menurut Fadly, simbolis lain dari ketupat yakni laku papat.

Laku papat atau empat laku ini juga melambangkan empat sisi dari ketupat.

Sunan Kalijaga membaurkan pengaruh Hindu pada nilai keislaman.

Ketupat
Ketupat (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

Sehingga, menjadi akulturasi yang padu antara keduanya.

Fadly juga menjelaskan, tak memungkiri etupat bisa jadi berasal dari zaman Hindu-Buddha di Nusantara.

"Secara tertulis dalam prasasti yang diteliti oleh para ahli, tak disebut secara spesifikasi merujuk ke ketupat.

Akan tetapi indikasi makanan beras yang dibungkus nyiur sudah dilakukan sebelum masa pra-Islam," kata Fadly.

Pada zaman pra-Islam ini bahan makanan nyiur dan beras sangatlah penting.

Pasalnya bahan makanan ini dijadikan sumber daya alam pokok oleh masyarakat zaman itu.

Selain itu, masyarakat Bali hingga kini masih menggunakan tipat atau ketupat dalam ritual ibadah.

Ternyat ketupat tidak hanya ditemukan di Indonesia saja.

Ketupat juga bisa ditemukan di kawasan Asia Tenggara.

Khususnya negara yang penduduknya mayoritas dari Suku Melayu.

Di negara tersebut, ketupat juga dijadikan sebagai salah satu sajian saat Hari Raya Idul Fitri. 

2 Tips Sederhana Jaga Berat Badan Ideal Pasca-Lebaran

Bagi sebagian orang, Hari Raya Idul Fitri identik dengan kenaikan berat badan.

Sebab, banyak dari kita yang sulit mengontrol asupan makanan ketika dihadapkan dengan sajian masakan lebaran yang beragam.

Nah, jika kamu ingin menjaga berat badan tetap ideal atau bahkan ingin menurunkannya berikut ini ada dua tips sederhana.

Tips ini dibagikan dr. Michael Triangto, Sp.KO dari Sport Medicine Specialist dari Slim + Health Sports Therapy.

1. Berhenti makan sebelum kenyang

Di hari Lebaran kita cenderung dihadapkan dengan sajian masakan yang berlebih.

Apalagi, di tahun-tahun sebelumnya banyak dari kita yang juga berkunjung ke rumah-rumah kerabat untuk bersilahturahmi.

Tahun ini, meski waktu Lebaran hanya akan dihabiskan di rumah, kita mungkin akan tetap menyajikan masakan di rumah atau mendapatkan kiriman-kiriman makanan.

"Lebaran kan banyak makanan, apakah tidak boleh makan? Boleh. Yang tidak boleh adalah berlebihan," kata Michael kepada Kompas Lifestyle, belum lama ini.

Prinsip berhenti makan sebelum kenyang bisa kita terapkan. Batasi asupan makanan secukupnya dan hindari perilaku makan berlebih.

Jika ada banyak makanan kiriman ke rumah, kamu bisa mengaturnya sesuai prioritas. Simpan makanan yang cenderung lebih awet untuk dimakan hari-hari berikutnya.

2. Tingkatkan rutinitas olahraga

Jika kamu sudah membiasakan olahraga ringan di bulan Ramadhan, atau bahkan memang sudah biasa berolahraga rutin, maka pertahankan kebiasaan baik tersebut.

Di bulan Ramadhan kita cenderung mengurangi dan membatasi aktivitas fisik dan olahraga.

Usai Ramadhan, saatnya kita kembaki meningkatkan rutinitas olahraga agar pembakaran lemak lebih maksimal.

Lebih banyak lemak terbakar, artinya kemungkinan penurunan berat badan juga lebih besar.

"Kita harapkan nanti sudah bisa berolahraga di luar sehingga tidak terbatas. Jalan bisa lebih lama, bisa lebih jauh, bisa jogging, bisa bersepeda, bisa berenang."

"Itu kita mulai dari sekarang, kalau sekarang sudah terbiasa berolahraga, maka pada saat tidak berolahraga rasanya badannya sakit," ungkap Michael.  (TribunStyle/Yuliana)

BACA JUGA

INGAT Hudson IMB Dua Wajah? Lihat Potretnya Kini, Macho Jauh dari Feminin dan Sudah Punya Cucu!

FAKTA MENGERIKAN Lonjakan Corona di Korea Selatan Begitu Sekolah Dibuka, Warning Buat Indonesia?

POPULER 10 Pesona Artis Korea Tanpa Oplas, Ada Kim Go Eun, Song Hye Kyo, hingga Park Shin Hye

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Khong GuanLebaranIdul Fitri 2020
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved