Virus Corona
Tak Mau Kecolongan Surabaya Menjadi Separah Wuhan, Risma Menangis Terima Bantuan Covid-19 dari BIN
Viral tangis Walikota Surabaya Tri Rismaharini saat menerima bantuan penanganan Covid-19 dari BIN.
Editor: Monalisa
Meskipun pada akhirnya oknum dokter tersebut mengakui kesalahannya, karena telah berceloteh tanpa data di sosial media.
Surabaya, menjadi kota dengan kasus infeksi corona yang kian meroket tajam.
Lebih dari 2.000 infeksi virus SARS-CoV-2 ada di Surabaya.
Sehingga Risma merasa berterima kasih atas bantuan yang diberikan untuk kotanya.
Risma mengungkapkan, ia tak ingin kecolongan sehari saja dalam menangani pasien Covid-19.
Terlebih, setelah banyak pihak mengkhawatirkan Surabaya bakal menjadi Wuhan versi Indonesia.
"Karena alatnya sudah lengkap, mudah-mudahan kita bisa selesaikan," kata Risma.
Adapun bantuan yang diberikan BIN RI untuk Surabaya meliputi dua unit mobil, Real Time PCR 2 unit, Reagent PCR 5000 test, VTM (Virus Transport Media) 5000 unit, Laminar Airflow Cabinet I unit, PCR Box 1 unit, Vortex 2 unit, Mini Centrifuge My SPIN 12 Mini Centrifuge 3 unit.
Ada pula Refrigerator 2-8° C 1 unit, Freezer -20° C 1 unit, Mikropipette Set 3 unit, Bio Safety Cabinet 2 unit, Automatice Extraction Machine + Biotecon 2 unit, Refrigerated Centrifuge 1 unit, Autoclave 1 unit, Thermal Mixer 1 unit, Thermal Block 1 unit, Oven, 1 unit, dan Freezer -80° C 1 unit.
Selanjutnya BIN juga memberikan Mask N95 8000 pcs, Isolation Gown 8000 pcs, Protective Eyewear 8000 pcs, Latex Glove 8000 pcs, Medical Shoes Cover 8000 pasang, serta alat rapid test berjumlah 15.000 kit.
Sebagian artikel ini sudah tayang di Sosok.id dengan judul Tak Ingin Lihat Surabaya Jadi Wuhan, Walikota Risma Menangis Terima Bantuan Covid-19 dari Intelijen Negara: Terima Kasih Sekali