4 Fenomena Langit Terjadi di Masa Pandemi Corona, yang Terakhir Matahari Tepat Berada di Atas Kabah
Selama masa pandemi corona, ternyata terjadi beberapa kali fenomena langit, beberapa bahkan termasuk fenomena langka.
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNSTYLE.COM - Selama masa pandemi corona, ternyata terjadi beberapa kali fenomena langit, beberapa bahkan termasuk fenomena langka.
Suasana di tengah pandemi membuat banyak orang menjadi lebih prihatin.
Aktivitas yang terbatas dan kesulitan di sektor ekonomi menjadi dampak pandemi yang sangat dirasakan.
Di tengah sejumlah keprihatinan itu, rupanya kita masih mendapatkan hiburan atas peristiwa langit dalam suasana Lebaran.
Tentu saja, peristiwa langit nan langka itu cuma bisa disaksikan di wilayah tertentu saja.
Apa saja? Berikut ulasannya:
4-5 Mei 2020: Hujan meteor eta Aquarids
Hujan meteor menjadi fenomena yang banyak ditunggu masyarakat dan juga para astronom.
Hujan meteor bernama eta Aquarids terjadi pada tanggal 4-5 Mei.

"Paling baik disaksikan dari belahan bumi selatan, termasuk Indonesia," kata Marufin Sudibyo, astronom amatir.
Untuk diketahui, meteor eta Aquarids ini berasal dari debu-debu halus yang dilepaskan oleh komet Halley.
Marufin menyebutkan, kita bisa menyaksikan meteor ini dari wilayah mana saja di Indonesia, dengan kondisi cuaca yang mendukung dalam keadaan gelap.

7 Mei 2020: Supermoon terakhir tahun ini
Supermoon atau bulan purnama perigean terjadi pada tanggal 7 Mei.

Adapun puncak dari bulan purnama perigean ini terjadi pada pukul 18.00 WIB, sehingga mudah disaksikan dari Indonesia bagian timur dan tengah.
Untuk diketahui, bulan purnama perigean adalah bulan purnama yang terjadi pada waktu yang berdekatan dengan Bulan menempati titik perigee (titik terdekat Bulan ke Bumi).

23 Mei 2020 bulan baru
Bulan baru atau dikenal dengan hilal menjadi fenomena langit yang rutin terjadi setiap bulannya.
Namun, kali ini hilal menjadi yang dinantikan banyak orang karena sekaligus bertepatan dengan penanda hari raya Idul Fitri 1 Syawwal 1441 Hijriah bagi umat Islam.

Di Indonesia, bulan baru atau hilal ini terjadi pada 23 Mei, pada saat maghrib di seluruh Indonesia.
Fenomena bulan baru adalah keadaan ketika bulan akan berbentuk lengkungan sabit yang sangat tipis dengan tinggi antara 6 derajat hingga 9 derajat di atas ufuk barat pada saat Matahari terbenam.

28 Mei 2020: Matahari di atas Kabah yang pertama
Fenomena matahari tepat di atas Kabah ternyata juga bisa dilihat dari Indonesia.
Di Indonesia, kondisi matahari yang tepat berada di atas Kabah tersebut terjadi pada tanggal 28 Mei 2020 pukul 16.18 WIB, sehingga dapat disaksikan dari Indonesia bagian barat hingga tengah.

"Adalah fenomena tahunan di mana Matahari berkedudukan tepat di atas Kabah sehingga bayang-bayang benda apa pun yang terpasang tegak lurus paras Bumi akan tepat berimpit dengan arah kiblat setempat," ujar dia. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Foto Kita dengan judul 'Hari Ini, Ada Peristiwa Langka yang Bisa Jadi Hiburan di Tengah Pandemi: Matahari Tepat Berada di Atas Kabah yang Bisa Kita Saksikan di Sini'