Viral Hari Ini
BIKIN NANGIS! Kisah Bocah Pengemis di Cianjur, Idap Diabetes, Kaki Bengkak, Menghitam & Bernanah
Tengah viral bocah di Cianjur mengemis dengan kondisi miris. Mengidap diabetes, kakinya kini bengkak, menghitam dan bernanah.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Seorang bocah di Cianjur mendadak viral setelah kondisi pilunya dibagikan di media sosial.
Tak hanya harus meminta belas kasihan dengan meminta-meminta, kondisi fisik bocah asal Cianjur ini begitu memperihatinkan.
Di usianya yang belia, bocah ini ternyata tengah mengidap diabetes.
Dalam foto yang diunggah seorang warganet, kaki bocah bertubuh tambun ini terlihat bengkak.
Bahkan kakinya kini mulai menghitam dan bernanah.
Kondisi pilu bocah malang ini langsung menyita perhatian publik.
• VIRAL VIDEO Warga Berjubel Berlarian Masuk Mal, Ahli: Banyak yang Jenuh dan Bosan Berada di Rumah
• Di Balik Pandemi Corona, Nasib Miris Ratusan Bayi Terlantar Tanpa Orangtua Terkuak, Ada Bisnis Gelap

Melansir dari postingan Instagram @visitcianjur, diketahui bocah tersebut bernama Dede Rusman.
Setiap harinya Dede Rusman hanya mampu duduk di pinggir jalan di sekitar terminal.
Tak banyak yang bisa dilakukan Dede Rusman dengan kondisinya yang tengah mengidap gula atau diabetes.
Ia hanya mampu pasrah menunggu uluran tangan dan belas kasihan orang yang berlalulalang di sekitarnya.
Setelah ditelusuri, bocah tersebut diketahui merupakan warga Kampung Pasirmanggah RT 5/05 Desa Sukarirna, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur.
Rupanya Dede Rusman bocah itu sudah mengidap diabetes selama tahun silam.
• POTRET Miris Korban Corona Membeludak, Pasien & Mayat Covid-19 Terpaksa Ditempatkan Satu Ruangan
Setiap harinya ia hanya bisa meminta-minta uang pada warga yang melintas.
Biasanya ia berada di sekitaran POM bensin sekitar Rawa Bango dan Karangtengah, Cianjur.
Dari postingan tersebut, diketahui Dede Rusman bertemu dengan seorang netizen.
Berharap mendapatkan bantuan, Dede menyampaikan curhatan berharap ada orang yang menolongnya dan membantu perawatan.
Foto postingan Dede Rusman itu akhirnya mendapatkan respon hingga ribuan like di Instagram hingga viral.
Sontak saja foto Dede bocah malang pengidap diaberes itu pun viral di media sosial.
Warganet membanjiri komentar dan merasa prihatin dengan kondisi bocah tersebut.
Tak jarang warganet sekitar pun mengaku kerap bertemu dengan bocah tersebut.
@deoctaviarahayu, "Ya Allah sering liat adek ini, kesian liatnya."
@risya_cae, "Sering liat dilampu merah."
@adrienoviadrifrawitha, "Di tugu pramuka abdi sok ningal mah."
@risnayas9, "Mohon bantuan nya bang @baimwong, saya selalu sucriber bapau sunggu sangat meminta bantuannya apabila bang baim punya waktu senggang."
Sayangnya sampai berita ini diturunkan Tribun Jabar masih mengkonfirmasi keberadaan bocah malang tersebut.
Warga Menangis Melihat Perjuangan Bocah Penjual Kerupuk di Cianjur yang Ditinggal Ayah dan Ibu

Netizen dan warga Cianjur banyak yang menangis setelah membaca kisah bocah yang terpaksa berjualan kerupuk untuk bantu sang nenek karena ditinggal ayah dan ibunya.
Kebanyakan warga tak menyangka jika bocah tersebut berasal dari Kecamatan Pasirkuda yang jaraknya sekitar 7 jam perjalanan dari kota Cianjur.
Banyak yang baru tahu bocah tersebut juga putus sekolah karena tak ada biaya dan memilih untuk berjualan kerupuk membantu neneknya.
"Saya sempat melihat anak ini memikul kerupuk di pinggir jalan, saya bilang ke sopir untuk menepikan mobil untuk membeli kerupuknya," ujar H Syarifudin (50) seorang pengusaha warga Cianjur melalui pesan singkat pagi ini.
Namun sang sopir tak mendengar perintah H Syarifudin. Mobil sang pengusaha tersebut keburu belok dan berlalu.
"Kemarin saya nyuruh berhenti ke sopir mau beli kerupuk itu, tapi sopirnya melamun.
Dia bilang udah keburu belok kiri 'dah tanggung pak dah belok'.
Saya bilang ke sopir yang begitu yang harus dibeli karena anak itu bagus gak mau mengemis, saya jadi sedih melihat berita ini, jadi pengen nangis," kata Syarifudin.
Ia merasa salut bocah tersebut gigih berusaha membantu keluarga. Ia pun sempat menitikkan air mata setelah membaca kisah bocah itu.
Ia sempat menduga bocah tersebut warga sekitar bukan dari Cianjur selatan dan masih punya orangtua.
Seorang warga Cilaku lainnya, Redi Muhamad Daud (35) langsung mengirimkan emoticon menangis sebanyak enam biji saat membaca kisah Nurzen.
Diberitakan sebelumnya, Nurzen (12) seorang bocah warga Kampung Pesantren Al-Falah RT 02/04, Desa Simpang, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, harus memikul beban berat membantu sang nenek berjualan kerupuk keliling.
Ia tak bisa menikmati pendidikan dan bermain layaknya anak seusianya.
• AKIBAT FATAL Keseringan Pakai Earphone, Lihat Lubang Telinga Bocah 10 Tahun Ini, Ada yang Mengerikan
Ia harus mengubur hal itu karena harus berjualan kerupuk kembang keliling kampung untuk membantu menafkahi bibi dan neneknya.
Bocah pedagang kerupuk ini tak lepas dari peci putihnya saat berjualan. Ia terlihat begitu gigih, ikhlas, dan sabar berjualan kerupuk dari satu kampung ke kampung lainnya.
"Hasil berjualan saya berikan untuk bibi dan nenek, ayah saya sudah meninggal.
Kalau ibu masih ada tapi tidak tahu keberadaannya di mana," ujar Nurzen kepada Tamem (35) seorang warga Cilaku yang membeli kerupuknya, Rabu (6/11/2019)
Nurzen mengatakan, seminggu ia mengambil 12 ikat yang berisi 120 bungkus. Setiap hari ia keliling berjualan dan penghasilan pun tak pasti kadang laku kadang tidak.
Nurzen bercerita ia hanya tamat SD dan tak melanjutkan sekolah.
Nurzen mengatakan, ia sudah hampir satu tahun berjualan kerupuk
"Sering pulang malam, kalau barang dagangan gak habis. Pokoknya sehabis saja, belum habis gak pulang," katannya.
Kabar adanya bocah dari Cianjur selatan yang terpaksa berjualan kerupuk ke daerah kota Cianjur, menarik perhatian anggota DPRD Cianjur, Rustam Efendi.
Ia langsung berinisiatif di internal fraksi untuk menyambungkan ke Dinas Sosial.
Ia mengatakan, ide jadi anak angkat dengan cara anggota fraksi iuran giliran untuk membantu pun sempat tercetus.
Sebagian artikel ini sudah tayang di TribunJabar.com dengan judul Malangnya Bocah di Cianjur ini, Idap Diabetes Kaki Bocah Bengkak Luka Bernanah, Harap Belas Kasihan