Breaking News:

Virus Corona

VIRAL #IndonesiaTerserah, Pelonggaran PSBB, dan Kehidupan Normal Baru, Ahli Peringatkan Resiko Besar

Simak kisah tagar #IndonesiaTerserah dari para tenaga medis yang kecewa dan berita pelonggaran PSBB yang diikuti kehidupan normal baru dari pemerintah

Instagram/dr.tirta / ISTIMEWA
Tagar Indonesia terserah viral di sosial media. 

TRIBUNSTYLE.COM - Simak kisah tagar #IndonesiaTerserah dari para tenaga medis yang kecewa dan berita pelonggaran PSBB yang diikuti kehidupan normal baru dari pemerintah Indonesia.

Jagat media sosial beberapa waktu terakhir sedang ramai membahas tagar "Indonesia Terserah" yang sempat trending pada Senin (18/5/2020)

Munculnya tagar tersebut diiringi dengan keluhan dan rasa kecewa dari suara warganet dan sebuah video viral yang menilai pemerintah belum secara maksimal menanggulangi wabah Covid-19.

Video tenaga medis yang masih berseragam alat pelindung diri (APD) lengkap di dalam rumah sakit pun menjadi perbincangan karena mereka menuliskan kalimat terserah dalam video itu.

Tagar "Indonesia Terserah" populer dilontarkan sejumlah pihak lantaran warga kini seolah tak lagi peduli dengan upaya pembatasan untuk menekan penyebaran virus corona.

Pasien Covid-19 yang Sembuh Disebut Berisiko Idap Fibrosis Paru-paru, Bisa Sebabkan Gagal Napas

Pria Austria Menemukan Islam Saat Pandemi Corona, Putuskan Mualaf, Bersahadat dan Tobat Nasuha

Tangkapan layar postingan Dr Tirta soal Indonesia Terserah (16/5/2020).
Tangkapan layar postingan Dr Tirta soal Indonesia Terserah (16/5/2020). (Instagram)

Pasar-pasar kembali ramai, jalanan kembali macet

Pemerintah mulai bersiap menghadapi kehidupan baru dengan menata perekonomian yang terpuruk.

Bagaimana kondisi Indonesia saat ini?

Benarkah kita sudah melewati fase kritis penyebaran Covid-19?

Atau hanya sekadar abai?

 

Warga saat berbelanja di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (18/5/2020). Pedagang kembali meramaikan pasar Tanah Abang, saat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memperpanjang penutupan sementara Pasar Tanah Abang hingga 22 Mei 2020 untuk mengurangi kerumunan orang di ruang publik guna mencegah penyebaran COVID-19.
Warga saat berbelanja di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (18/5/2020). Pedagang kembali meramaikan pasar Tanah Abang, saat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memperpanjang penutupan sementara Pasar Tanah Abang hingga 22 Mei 2020 untuk mengurangi kerumunan orang di ruang publik guna mencegah penyebaran COVID-19. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Dokter spesialis penyakit dalam Dr Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD(K) angkat bicara.

Ia mengaku merasa bersyukur karena tagar tersebut dinilai merupakan respons kesadaran masyarakat atas bahayanya wabah Covid-19.

"Kami bersyukur kalau tagar itu ternyata membuat orang-orang terhentak dan kembali disiplin dan menerapkan protokol kesehatan," kata dokter Andi kepada Kompas.com, Senin (18/5/2020).

Menurut Andi, selama ini para dokter, perawat, serta petugas medis telah menyampaikan banyak imbauan dan edukasi kepada masyarakat tentang bahayanya Covid-19.

Namun, rupanya upaya tersebut belum mampu membuahkan hasil yang maksimal.

"Mungkin karena ada yang menarik dan merasa merepresentasikan, jadi banyak orang yang bikin (tagar Indonesia Terserah)," imbuh dia.

Pelonggaran PSBB dan Kehidupan normal baru

Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, Indonesia harus bersiap menghadapi pandemi Covid-19 gelombang kedua jika pemerintah menerapkan era normal baru saat angka penularan virus corona masih tinggi.

Menurut Pandu, bahkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) baru bisa dilonggarkan jika angka penularan sudah menurun.

Lalu bagaimana jika era normal baru diterapkan saat penularan masih tinggi dan masih perlu diterapkan PSBB?

"Ya siap-siap saja. Siap-siap saja akan menghadapi gelombang kedua yang lebih berat," ujar Pandu Riono dilansir dari Kompas.com, Senin (18/5/2020).

"Mau ada bencana yang lebih hebat? ya sudah, silakan (lakukan new normal)," kata Pandu.

Pandu menjelaskan, era normal baru bisa dilakukan apabila pemerintah sudah melakukan pelonggaran PSBB.

Namun demikian, pelonggaran itu juga harus memenuhi beberapa syarat yang telah ditentukan.

Syarat itu mulai dari jumlah tes dan contact tracing yang bertambah, jumlah orang yang semakin sadar untuk beraktivitas di rumah saja bertambah, aktivitas cuci tangan bertambah, serta penggunaan masker bertambah.

 

Kemudian, indikasi lain adalah berkurangnya jumlah kasus dan kematian yang diduga akibat Covid-19 dalam kurun waktu paling sedikit 14 hari.

Peningkatan kapasitas ICU, tenaga kesehatan (nakes), jumlah alat pelindung diri (APD) memadai juga perlu jadi perhatian.

"Seharusnya tuh di mana-mana kalau ada kriteria pelonggaran, pelonggaran itu mulai kapan indikatornya terpenuhi.

"Kalau indikatornya terpenuhi, nanti baru ada pelonggaran tahap pertama, tahap kedua, tahap, ketiga," ujarnya.

Pandu menjelaskan, pembukaan sektor usaha dalam arti era normal baru yang dimaksud pemerintah bisa saja dianggap sebagai pelonggaran PSBB.

Namun, pelonggaran di sektor usaha dan fasilitas umum seharusnya dilakukan secara bertahap.

"Itu adalah implementasi pelonggaran. Nanti pelonggaran seperti apa, enggak sekaligus. Seharusnya seperti itu," ucap Pandu.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut pemerintah akan mulai mengatur agar kehidupan masyarakat kembali normal meski pandemi Covid-19 masih berlangsung.

Jika kehidupan normal yang baru ini sudah diterapkan, pemerintah pun mengizinkan berbagai sektor usaha untuk beroperasi kembali.

"Iya tentu saja nanti kalau sudah diputuskan, sektor-sektor usaha yang tutup dapat berangsur-angsur dibuka kembali," kata Jokowi dalam siaran pers, Jumat (15/5/2020). (TribunStyle/Dhimas Yanuar, Kompas.com/Sania Mashabi/Kevin Rizky Pratama)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Era Normal Baru Saat Covid-19 Masih Tinggi? Ini Peringatan Epidemiolog" dan Tagar "Indonesia Terserah" Digaungkan, Ini Suara Hati Dokter di Tengah PSBB yang Melonggar..."

POPULER Perawat Ari Meninggal Karena Corona, Dokter Tirta Berduka Setinggi-tingginya

Mengapa Virus Corona Menyebar dengan Sangat Cepat? Terungkap Ahli Temukan Rahasia Ini

Sumber: Kompas.com
Tags:
virus coronaviral tagar terserah IndonesiaPSBB
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved