Breaking News:

Guru di Blitar Kepergok Cabuli Siswi SMP, Terbongkar Saat Pesan 'Belum Menstruasi' Dibaca Istri

Seorang guru di Blitar nekat cabuli muridnya sendiri, aksi bejatnya terbongkar setelah sang istri baca pesan dari korban.

Editor: Monalisa
suarapapua
Ilustrasi kasus Guru Cabuli Siswi SMP 

TRIBUNSTYLE.COM - Aksi bejat seorang guru di Blitar yang mencabuli muridnya sendiri akhirnya terungkap setelah sang istri tak sengaja membuka pesan WhatsApp dari korban.

Bermula dari percakapan WhatsApp, perilaku tak senonoh seorang guru SMP di Blitar berinisial Pwd (39) terhadap muridnya terbongkar.

Pesan yang ditulis oleh murid kelas 3 SMP itu menyebut, dirinya belum menstruasi setelah dicabuli oleh gurunya sendiri.

Pesan korban lantas tak sengaja dibaca oleh istri pelaku yang juga merupakan guru di tempat pelaku bekerja.

Pwd rupanya mengajak dan menyetubuhi muridnya pada saat pelajaran berlangsung.

Kini, polisi telah menangkap pelaku dan menahannya di Mapolres Blitar.

POPULER Perubahan Psikologis NF Pelaku Pembunuhan Sekaligus Korban Perkosaan, Gambarnya Kini Indah

Tak Tahu Putrinya Dibunuh & Diperkosa Pembina Pramuka, Orangtua Ini Pilu Terus Menanti di Sekolah

Ilustrasi
Ilustrasi (tribunnews/ilustrasi)

Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani menjelaskan, Pwd pertama kali mengajak muridnya berhubungan pada 22 Februari 2020 atau sekitar tiga bulan lalu.

Lantaran istri pelaku juga merupakan seorang guru, maka pelaku mencari waktu ketika istrinya mengajar dan tak di rumah.

Pelaku mengajak muridnya ke rumahnya yang berjarak 4 kilometer dari sekolah tempatnya bekerja.

Korban diboncengkan dengan sepeda motor.

Sesampainya di rumah, pelaku melakukan aksi bejatnya terhadap siswi tersebut.

Nasib Pilu Siswi SMK Diperkosa 7 Kakak Kelasnya, Terkuak Setelah sang Kakak Baca Isi Pesan Ancaman

Ahmad Fanani mengatakan, perbuatan itu tak hanya dilakukan sekali.

Bak bangkai yang disimpan pasti tercium juga, akhirnya sang istri mulai curiga dan mulai mengecek ponsel pelaku.

Kasus asusila itu akhirnya terbongkar berawal dari kecurigaan sang istri.

Berdalih meminjam ponsel suaminya, sang istri yang bekerja sebagai guru di sekolah yang sama dengan suaminya meneliti pesan WhatsApp pada awal Mei 2020.

"Istrinya menunggunya (pelaku) di ruang guru sambil membuka pesan WhatsApp suaminya," kata Ahmad Fanani.

Ia pun terkejut membaca salah satu pesan dari anak didiknya yang sekaligus murid suaminya.

WhatsApp
WhatsApp (Surya Malang)

Pesan itu menyebut, siswi kelas 3 SMP itu sudah tak menstruasi.

Desak orangtua korban melapor

Geram dengan ulah suaminya, sang istri mendatangi rumah muridnya dan bertemu dengan orangtua korban.

 Usai memberi tahu orangtua korban, istri pelaku mendesak dugaan pencabulan itu dilaporkan ke pihak kepolisian.

Orangtua korban kemudian melapor ke Polres Blitar.

"Selang sehari dari laporan itu, pelaku kami tahan. Dan ia mengaku kalau itu perbuatannya," kata dia.

Pelaku kini telah ditangkap dan ditahan di Mapolres Blitar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Tak Tahu Putrinya Dibunuh & Diperkosa Pembina Pramuka, Orangtua Ini Pilu Terus Menanti di Sekolah

Tak hanya di Blitar, pemerkosaan pada anak oleh seorang pendidik juga pernah terjadi Sumatera Selatan.

Seorang oknum pembina pramuka di Desa Tebing Kampung, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan berinisial AL(19) membunuh dan memperkosa siswi SMP berinisial RN (13).

Kasat Reskrim Polres OKU AKP Wahyu mengatakan, pemerkosaan dan pembunuhan tersebut terjadi Jumat (3/4/2020) sekitar pukul 09.00 WIB di sekolah RN.

Sebelumnya RN siswi SMP ini sempat diantar orangtua setelah diminta pembina Pramuka ke sekolah

Hari itu, RN diantar oleh orangtuanya ke sekolah setelah RN mendapat pesan dari pembinanya.

Pesan chat itu dikirimkan oleh pelaku melalui Facebook RN pada malam hari sebelum kejadian.

Dalam pesan itu, AL meminta RN datang ke sekolah untuk mengikuti kegiatan Pramuka.

RN pun tanpa curiga pergi ke sekolah.

Sementara RN masuk, orangtuanya menunggu di depan pagar sekolah.

 Nasib Pilu Siswi SMK Diperkosa 7 Kakak Kelasnya, Terkuak Setelah sang Kakak Baca Isi Pesan Ancaman

 POPULER Dicampakan di Jalan, Kisah Gadis 14 Tahun Diperkosa, Video Disebarluaskan di Situs Dewasa

IlustrasiiStockphoto Ilustrasi

Orangtua masih menunggu 

Orangtua RN sama sekali tak menyangka, putrinya akan menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan oleh pembina pramukanya di tempat itu.

Setelah bertemu RN, AL meminta RN menuju lapangan belakang sekolah.

"Saat tiba di lapangan itu, korban diminta balik badan.

Pelaku lalu memukul dari belakang menggunakan balok kayu," kata Kasat Reskrim.

Masih bergerak dan dibunuh 

Ilustrasi

iStockphoto Ilustrasi

AL kemudian membawa RN yang pingsan ke hutan belakang sekolah.

Pelaku menggerayangi tubuh RN dan mengira RN sudah tewas.

AL yang terkejut melihat RN masih bergerak kemudian menusukkan kayu berulang-ulang ke tubuh RN.

Mirisnya, setelah memastikan RN tewas, AL kembali memperkosa RN.

 Ilustrasi garis polisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Orangtua bingung dan melapor

Setelah dibunuh, jasad RN diikat dan ditinggalkan di kebun oleh pelaku.

Orangtua RN yang masih menunggu anaknya di depan pagar sekolah kebingungan lantaran putrinya tak kunjung keluar.

Oleh orangtuanya, RN dilaporkan hilang setelah lama menunggu hingga sore hari.

 Pemerkosaan 9 Perempuan di Jombang, Salah Satu Korban Dirudapaksa karena Pacaran dengan Adik Pelaku!

Tubuh RN ditemukan di belakang sekolah usai upaya pencarian dilakukan.

Polisi pun menangkap oknum pembina pramuka, Aldy dan memeriksa motif di balik pembunuhan dan pemerkosaan tersebut.

"Dugaannya pembunuhan ini sudah direncanakan oleh pelaku," kata dia.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dan Kompas.com dengan judul Siswi SMP di Blitar Diduga Dihamili Guru, Kasusnya Terungkap dari Pesan WA yang Dibaca IstrinyaTak Tahu Anaknya Dibunuh dan Diperkosa oleh Pembina Pramuka, Orangtua Siswi SMP Masih Menunggu di Depan Sekolah

Sumber: Surya
Tags:
gurucabulBlitaristriWhatsAppkorbanpelakuSMPmenstruasi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved