Breaking News:

Virus Corona

VIRAL Anak Dianggap Meninggal Karena Corona, 11 Hari Kemudian Kebenaran Terungkap, Ternyata Rekayasa

Seorang ayah sekaligus pesepakbola telah mengelabuhi dokter tentang kematian putranya yang dikaitkan dengan Virus Covid-19.

Tangkapan layar Mirror
Toktas bunuh anaknya sendiri, setelah sebelumnya mengelabui dokter 

TRIBUNSTYLE.COM - Virus Corona atau Covid-19 telah menyebar ke ratusan negara dan menginfeksi jutaan orang.

Ratusan ribu manusia di dunia telah tercatat meninggal karena virus ini.

Namun kali ini terdapat kisah seorang ayah sekaligus pesepakbola di Turki ini telah mengelabui dokter dan tenaga medis.

Kematian putranya dikaitkan dengan infeksi virus corona, namun yang terungkap selanjutnya sungguh mengejutkan.

Melansir Mirror.co.uk (15/5/2020), Cevher Toktas, seorang pesepakbola yang bermain di Liga Super Turki antara tahun 2007 dan 2009, mengejutkan polisi dengan pengakuannya tentang kematian sang putra 11 hari setelah ia meninggal.

Viral Karyawan Rela di-PHK untuk Gantikan Teman, Kini Nasibnya Justru Mujur & Berlimpah Rezeki

5 Fakta Viral Jual Beli Surat Bebas Covid-19 via Online, Klarifikasi RS & Tokopedia hingga Sanksi

Kasim, bocah malang yang dibunuh ayahnya sendiri

Mirror

Pria berusia 32 tahun ini awalnya membawa putranya yang berusia 5 tahun ke Rumah Sakit Anak Dortcelik di Kota Bursa pada 23 April karena anak itu mengalami kesulitan bernapas dan demam tinggi.

Khawatir bahwa anak dan ayah tersebut terinfeksi virus corona, maka dokter menempatkan mereka untuk karantina.

Toktas pun mengatakan kepada petugas medis hari itu bahwa Kasim, putranya, sulit bernapas.

Kemudian bocah itu dibawa ke perawatan intensif, namun meninggal beberapa saat kemudian.

 
Kasim, bocah malang yang dibunuh ayahnya sendiri

Dokter pun mengaitkan kematian anak tersebut dengan Covid-19.

Namun, 11 hari setelah kematian Kasim, sang ayah pergi ke kantor polisi setempat dan menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi.

Toktas mengakui bahwa ia telah membekap Kasim yang tak lain anaknya sendiri, lapor Kantor Berita Demiroren.

"Saya menekan bantal pada anak saya yang sedang berbaring telentang. Selama 15 menit, saya menekan bantal tanpa mengangkatnya," ungkap pesepakbola ini dalam sebuah pernyataan resmi yang diungkapkan Kantor Kejaksaan Bursa.

"Anak saya berjuang selama waktu itu. Setelah dia berhenti bergerak, saya mengangkat bantal. Kemudian saya berteriak kepada dokter untuk membantu menarik kecurigaan dari saya," sambung Toktas menjelaskan kekejiannya.

Rupanya Toktas sengaja berteriak kepada dokter untuk mengelabuinya, sehingga membantu ayah keji ini untuk tidak dicurigai.

Toktas bunuh anaknya sendiri, setelah sebelumnya mengelabui dokter
Tangkapan layar Mirror
Toktas bunuh anaknya sendiri, setelah sebelumnya mengelabui dokter

Pengakuan mengejutkan lain pun diungkapkan oleh Toktas.

Ia mengaku tidak mencintai putra bungsunya bocah tak berdosa itu dilahirkan.

“Saya tidak pernah mencintai putra bungsu saya setelah dia lahir. Saya tidak tahu mengapa saya tidak mencintainya.

"Satu-satunya alasan mengapa saya membunuhnya hari itu adalah karena saya tidak menyukainya. Saya tidak memiliki masalah mental," katanya. 

VIRAL Ibu Positif Corona Kabur dari Petugas Medis

Viral kisah ibu-ibu positif Corona yang kabur saat dijemput petugas medis.

Setelah tiga hari, ia ditemukan di rumah dukun bersama beberapa anggota keluarganya.

Aktivitas yang mereka lakukan pun terekspos dan akhirnya nasib satu keluarga di rumah dukun itu menjadi ikut terdampak.

Tragedi satu ini ramai menjadi perbincangan di media sosial.

Seorang emak-emak menjadi buronan utama pihak rumah sakit setelah dinyatakan positif Covid-19.

Sebab, dirinya kabur dari rumah dan keberadaannya tidak terlacak.

Seorang ibu berinisial E (42) hilang tiga hari setelah hasil swabnya dinyatakan positif virus Corona (Covid-19).

Sejumlah kerabat dan pihak rumah sakit mencarinya.

 Viral Ucapan YouTuber Indira Kalistha Dinilai Cuek Corona, Andhika Pratama: Ujian Kesabaran Ramadhan

 Darurat Corona, Ucapan YouTuber Indira Kalistha Tuai Kecaman, Sebut Hanya Pakai Masker Bila Ditegur

Ilustrasi PDP yang berusaha kabur dari Rumah Sakit
Ilustrasi PDP yang berusaha kabur dari Rumah Sakit (The Star Online via Suar.ID)

Namun dia kemudian ditemukan berada di rumah dukun yang berlokasi di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Perempuan asal Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol itu memilih berobat ke dukun karena menolak menjalani pengobatan di rumah sakit.

Padahal sebelumnya, ia sempat menjalani perawatan.

Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Puskesmas Sukamakmur Teguh Yudiana mengatakan, awalnya pasien ini memiliki penyakit seperti tuberkulosis (TBC) dan telah menjalani perawatan di rumah sakit swasta.

Ilustrasi warga PDP kabur dan kembali diisolasi di Rumah Sakit
Ilustrasi warga PDP kabur dan kembali diisolasi di Rumah Sakit (Tribunnews)

"Awalnya dia ke rumah sakit untuk berobat karena sakit TBC. Karena selama dirawat tidak ada perbaikan yang signifikan, ditambah lagi ekonominya, akhirnya dia ke dukun," jelas Teguh dilansir dari Kompas via Tribun Jabar.

Teguh menjelaskan, tim medis menyadari bahwa pasien mengalami gejala virus corona seperti sesak napas dan demam.

Lebih lanjut, pasien tersebut diperiksa dengan rapid test dan hasilnya reaktif.

Ia kemudian dibawa ke lab untuk dilakukan pemeriksaan swab menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) di rumah sakit itu.

Tes swab
Tes swab (breakingnewstoday.co.uk)

Setelahnya, pasien memilih pulang ke rumahnya seraya menunggu hasil swab keluar.

"Dia memaksa pulang karena suami dan ketemu sama anaknya juga," ujar Teguh.

Beberapa hari setelahnya, hasil swab yang keluar menyatakan pasien positif virus corona.

Petugas kesehatan lantas meminta pasien tersebut untuk segera diisolasi di RSUD Cileungsi.

Meski demikian, pihak keluarga menolak.

"Pihak RS dan puskesmas koordinasi untuk jemput lagi pasien ini. Ditelepon juga sudah, tapi dia menolak untuk dirawat atau isolasi kembali," aku Teguh.

Teguh menilai, karena pasien berisiko menularkan virus, pihak rumah sakit berkoordinasi dengan puskesmas untuk melakukan penjemputan paksa.

Emak-emak Menghilang 3 Hari

Ketika didatangi petugas, ibu tersebut dan keluarganya sudah tidak ada di kediamannya di Kecamatan Jonggol.

"Jumat sore sudah tidak ada di rumahnya saat mau dijemput. Akhirnya kita cari mulai Jumat sore sampai Minggu itu enggak ketemu, kan bahaya dia positif," kata Teguh.

Setelah dilacak, tim mendapat informasi bahwa pasien tersebut sedang mencari dukun untuk berobat.

Ilustrasi praktik dukun
Ilustrasi praktik dukun (Tribun Jabar)

Pihak rumah sakit sempat dibuat pusing karena selama tiga hari pencarian, pasien tersebut tak kunjung ditemukan.

"Nah pas hari Senin itu jam 12.00 dapat kabar bahwa pasien ini berobat ke dukun. Memang di Sukamakmur ada dukun yang tenar bisa mengobati segala macam penyakit katanya. Kecurigaan kita benar, ternyata pasien ada di sana setelah kita cek nama dia," kata Teguh.

Menurut Teguh, tim akhirnya berhasil menemukan pasien yang sedang bersama suami dan anaknya di rumah seorang dukun.

Sebanyak delapan petugas medis mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) langsung menjemput pasien di rumah dukun tersebut.

Pasien bersama suami dan anaknya kemudian dibawa dengan menggunakan mobil ambulans ke RSUD Cileungsi.

Nasib Mengenaskan Satu Keluarga Dukun

Tim Gugus Tugas juga memeriksa kondisi para pasien yang berobat ke dukun. Begitu juga dengan lingkungan sekitar dan ruang pemeriksaan kamar pasien.

"Pas kita ke sana, ternyata mereka kaget dan pengakuannya sudah 2 hari di sana, berbaur dengan warga yang sedang berobat ke dukun, ada sekitar 10 orang. Jadi dukun ini juga menerima rawat inap di sana," kata Teguh.

Sejauh ini, ada 11 orang yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) setelah melakukan kontak dengan pasien.

"Kita sudah tracing pendataan disinfektan, pembagian masker. Nanti rencana kita mau tes kepada 10 orang termasuk dukun itu, kemudian isolasi mandiri itu yang penting," kata Teguh.

ILUSTRASI - Satu keluarga Batam terpapar virus Corona yang ditularkan oleh suami yang kini sudah meninggal dunia.
ILUSTRASI - Satu keluarga Batam terpapar virus Corona yang ditularkan oleh suami yang kini sudah meninggal dunia. (Shutterstock/Kobkit Chamchod)

(Intisari-Online.com/Khaerunisa).

Sebagian artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul Anaknya Dianggap Meninggal karena Virus Corona, 11 Hari Kemudian Seorang Ayah Sekaligus Pesepakbola Ini Mengakui Fakta Mengejutkan, Ternyata Dokter Telah Dikelabuinya dan Ibu-ibu Pasien Positif Corona Lari dari Rumah Sakit, Ditemukan di Rumah Dukun, Dukun Langsung ODP

Sumber: Intisari
Tags:
viral hari inivirus coronaCovid-19Turki
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved