Breaking News:

Virus Corona

BIKIN Pusing Petugas Medis, Ibu-ibu Riwayat TBC Positif Corona Ini Malah Berobat Ke Dukun 3 Hari

Seorang ibu rumah tangga asal Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor dinyatakan positif Covid-19 justru pergi ke dukun untuk berobat.

Freepik / ISTIMEWA
Ibu rumah tangga asal Kabupaten Bogor dinyatakan positif Covid-19 ternyata pergi ke dukun untuk berobat. 

TRIBUNNSTYLE.COM - Seorang ibu rumah tangga asal Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor dinyatakan positif Covid-19 justru pergi ke dukun untuk menyembuhkan penyakitnya.

Kurva penyebaran dan jumlah kasus positif virus corona Covid-19 di Indonesia semakin meninggi.

Bahkan oleh beberapa ahli disebut virus corona semakin mewabah di daerah-daerah di Indonesia.

Seperti salah satu kejadian pasien positif virus corona Covid-19 di Kabupaten Bogor ini.

Sebut saja E (42), seorang ibu rumah tangga yang sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

Ia lebih memilih pulang sambil menunggu hasil tes swab keluar.

Namun, saat pulang ke rumah, ternyata E juga tak tinggal diam, ia mencari dukun untuk menyembuhkan penyakitnya.

Peringatan dari WHO: Virus Corona Mungkin Tak Akan Hilang Meski Vaksin Telah Ditemukan

Viral Ucapan YouTuber Indira Kalistha Dinilai Cuek Corona, Andhika Pratama: Ujian Kesabaran Ramadhan

Ilustrasi dukun obat.
Ilustrasi dukun obat. (ISTIMEWA)

Kronologi penjemputan tak ditemukan dan dinyatakan hilang

Setelah dinyatakan positif oleh rumah sakit, pasien justru menghilang.

Ia tidak ditemukan di rumahnya ketika hendak dijemput petugas.

Petugas medis pun sampai kebingungan untuk mencari pasien tersebut.

Belakangan pasien berhasil ditemukan berada di rumah dukun yang berlokasi di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ia rupanya memilih untuk berobat ke dukun.

Berobat ke dukun

Lantaran menolak untuk menjalani isolasi, akhirnya pihak Puskesmas melakukan penjemputan paksa, tetapi saat didatangi petugas, E dan keluarganya sudah tidak ada di kediamannya.

"Jumat sore sudah tidak ada di rumahnya saat mau dijemput. Akhirnya kita cari mulai Jumat sore sampai Minggu itu enggak ketemu, kan bahaya dia positif

Petugas kesehatan telah mencari keberadaan E selama tiga hari, namun keberadaan ibu rumah tangga berusia 42 tahun dan keluarganya tidak diketahui.

Setelah melakukan pelacakan, tim mendapatkan informasi jika pasien sedang mencari dukun untuk berobat.

"Nah pas hari Senin itu pukul 12.00 WIB dapat kabar bahwa pasien ini berobat ke dukun."

"Memang di Sukamakmur ada dukun yang tenar bisa mengobato segala macam penyakit katanya."

"Kecurigaan kita benar, ternyata pasien ada di sana setelah kita cek nama dia," papar Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Puskesmas Sukamakmur Teguh Yudiana.

Selanjutnya, E bersama anak dan suaminya dijemput oleh petugas kesehatan di rumah seorang dukun di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Mereka dijemput delapan petugas menggunakan APD lengkap.

E dan keluarganya kemudian dibawa ke RSUD Cileungsi menggunakan ambulans.

Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis (TBC) (Shutterstock)

Punya riwayatpenyakit TBC

Dikutip dari Kompas.com, pasien E memiliki penyakit penyerta TBC dan telah menjalani perawatan di rumah sakit swasta.

Namun, saat pulang ke rumah, E justru mencari dukun untuk menyembuhkan penyakitnya.

"Awalnya dia ke rumah sakit untuk berobat karena sakit TBC, karena selama dirawat tidak ada perbaikan yang signifikan, ditambah lagi ekonominya, akhirnya dia ke dukun," ujar Teguh.

Beberapa hari kemudian hasil swab keluar dan menyatakan bahwa E positif Covid-19.

Petugas kesehatan kemudian meminta E untuk diisolasi di RSUD Cileungsi, namun pihak keluarga menolak.

"Pihak RS dan Puskesmas koordinasi untuk jemput lagi pasien ini, ditelepon juga sudah, tapi dia menolak untuk dirawat atau isolasi kembali," ungkap Teguh.

Petugas medis mengambil sampel darah jurnalis saat Rapid Test Covid-19 secara drive-thru di halaman Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Rabu (8/4/2020). Sedikitnya 750 jurnalis mengikuti rapid test tersebut guna memastikan kesehatannya dan mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19).
Petugas medis mengambil sampel darah jurnalis saat Rapid Test Covid-19 secara drive-thru di halaman Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Rabu (8/4/2020). Sedikitnya 750 jurnalis mengikuti rapid test tersebut guna memastikan kesehatannya dan mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19). (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Pasien lain dan dukun jadi ODP

Saat dijemput, ternyata E dan keluarganya sudah dua hari tinggal di rumah dukun.

Selama tinggal di sana, E telah berbaur dengan warga yang sedang berobat pada dukun tersebut.

Sehingga total ada 10 orang yang berstatus orang dalam pengawasan (ODP) termasuk dukun yang didatangi E.

"Pas kita ke sana, ternyata mereka kaget dan pengakuannya sudah dua hari di sana."

"Berbaur dengan warga yang sedang berobat ke dukun, ada sekitar 10 orang, jadi dukun ini juga menerima rawat inap di sana," ungkap Teguh.

Petugas kemudian memeriksa kondisi para pasien yang kontak erat dengan E.

Tak hanya itu, petugas juga memeriksa lingkungan sekitar rumah dukun dan kamar pemeriksaan pasien.

"Kita sudah tracing pendataan disinfektan, pembagian masker."

"Nanti rencana kita mau tes kepada orang termasuk dukun itu, kemudian isolasi mandiri itu yang penting," jelas Teguh.

Bupati Bogor Ade Yasin saat diskusi perspektif daerah dan pusat dalam penanggulangan Covid-19:evaluasi dan efektivitas yang diadakan oleh CSIS melalui video conference, Senin (11/5/2020).
Bupati Bogor Ade Yasin saat diskusi perspektif daerah dan pusat dalam penanggulangan Covid-19:evaluasi dan efektivitas yang diadakan oleh CSIS melalui video conference, Senin (11/5/2020). (Capture YouTube CSIS)

Bupati Boogor ungkap alasan pasien positif corona berobat ke dukun

Mengutip dari Kompas.com, Bupati Bogor, Ade Yasin menyebut, pasien positif corona yang pergi ke dukun harus reedukasi kembali ke rumah sakit.

"Terkait posisi satu pasien positif yang kabur ke dukun itu, Alhamdulillah sudah kita ambil kembali untuk diisolasi sambil diberi pemahaman," kata Ade.

Ade menilai bahwa isolasi dan reedukasi sangat penting.

Pasalnya, masyarakat yang ada di wilayah ujung paling timur di Kabupaten Bogor itu kebanyakan belum paham bahaya virus corona bagi lingkungannya.

"Ini penyebabnya belum paham bahayanya Covid-19 dan tidak tereduksi dengan baik karena kan terjadi di wilayah yang memang paling jauh dan paling timur (pelosok) Kabupaten Bogor," ungkapnya.

Ade mengaku sangat menyayangkan sikap warganya yang selama ini tidak mematuhi anjuran menjaga kesehatan.

Menurutnya, hal itu berpotensi menularkan virus corona di wilayah Kecamatan Sukamakmur yang masuk wilayah zona hijau.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pasien Positif Covid-19 yang Punya Riwayat TBC Malah Berobat ke Dukun, Bupati Bogor Ungkap Alasannya

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Hilang 3 Hari, Pasien Positif Covid-19 di Bogor Ternyata Berobat ke Dukun, 11 Orang Kini Jadi ODP

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
TBCcoronaCovid-19BogorIndonesia
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved