Virus Corona
Puluhan Ribu WNI Pulang dari Luar Negeri, Pemeriksaan Kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta Diperketat
Pemeriksaan di bandara Soekarno-Hatta diperketat seiring dengan pulangnya puluhan ribu WNI dari luar negeri.
Penulis: Yuliana Kusuma Dewi
Editor: Delta Lidina Putri
TRIBUNSTYLE.COM - Pemeriksaan di Bandara Soekarno-Hatta diperketat seiring dengan pulangnya puluhan ribu WNI dari luar negeri.
Pandemi corona hingga kini belum berakhir justru kian bertambah.
Tercatat per Selasa (12/05/2020) terdapat 14.265 kasus corona di Indonesia.
Dengan rincian 10.3939 pasien dalam perawatan, 991 pasien meninggal dunia dan 2.881 pasien dinyatakan sembuh.
Pemerintah kini telah membuka jalur transportasi kembali.
Salah satunya dengan menginzinkan warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri untuk pulang.
Akibatnya terjadi lonjakan kedatangan WNI di Bandara Soekarno-Hatta.

• UPDATE Corona Dunia 12 Mei: 4,25 Juta Pasien Positif Covid-19, Italia Menurun Berada di Posisi 5
• Hibur Masyarakat Saat Pandemi Corona, Ayu Azhari Bikin Lagu Religi Ya Ramadhan Bareng Dua Anaknya
Pemulangan kembali WNI ke Tanah Air atau penerbangan repatriasi mencapai puluhan ribu orang.
Kini sekitar 25 ribu WNI penerbangan repatriasi telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta.
Informasi tersebut disampaikan Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga Simatupang melalui keterangan tertulis.
"Kini sudah mencapai lebih dari 25.000 WNI dan lebih dari 15.000 merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI)," ujar Febri, Senin (11/5/2020) dikutip dari Kompas.com.
Kedatangan WNI ini akan terus meningkat dari hari ke hari.
Puncaknya diprediksi pada 31 Mei 2020 mendatang.
Kini telah dilakukan pemeriksaan ketat di Bandara Soekarno-Hatta bagi kedatangan WNI repatriasi.
Salah satunya dengan pemeriksaan kesehatan first in first out (FIFO).
"Dengan konsep FIFO, maka penumpang repatriasi yang lebih awal mendarat akan langsung turun dari pesawat untuk menjalani protokol kesehatan serta memproses kedatangan," tutur Febri.
Sementara penumpang yang datang di belakangnya akan diarahkan menuju holding room terlebih dahulu sebelum dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Pelaksanaan FIFO juga tetap diimbangi dengan social distancing.
"Penerapan FIFO dan penggunaan kursi di titik antrian ini merupakan upaya Soekarno-Hatta dalam melakukan pola pengaturan sehingga physical distancing tetap terjaga," lanjutnya.
Sementara itu Kepala Kantor Kesehatan Pelabauhan (KKP) Soekarno-Hatta Anas Ma'ruf menyampaikan telah dilakukan penambahan personel dalam pemeriksaan WNI.
"Pada Jumat, 15 Mei 2020, akan kembali ditambah 12 orang per shift sehingga total 60 orang dalam satu shift,” ujar Anas.
Sebelumnya pada periode April hingga Mei 2020 ini telah terdeteksi 40 penumpang penerbangan repatriasi yang memiliki hasil rapid test reaktif terhadap Covid-19.
Para penumpang tersebut kemudian dirujuk untuk mendapatkan penanganan di RS rujukan, salah satunya RS Darurat Wisma Atlet.

Eucalyptus Jadi Bahan Antivirus Corona yang Dibuat Kementan, Ternyata Ini Manfaatnya Bagi Kesehatan
Beberapa waktu lalu eucalyptus menjadi pembicaraan hangat lantaran disebut bisa sebagai antivirus corona.
Kementerian Pertanian (Kementan) merilis antivirus corona berbahan eucalyptus.
Perilisan itu dilakukan di Agriculture War Room (AWR), Jakarta, pada Jumat (8/5/2020).
Produk inovasi ini merupakan hasil uji lab para peneliti pertanian yang dinilai mampu menangkal penyebaran virus.
Dilansir dari laman resmi Kementan, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, didampingi Kepala Balitbangtan Fajry Jufri dan Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono, mengatakan produk ini adalah terobosan hasil penelitian.
Hasil pengujian eucalyptus terhadap virus influenza, virus beta, dan gamma corona menunjukkan kemampuan membunuh virus sebesar 80-100 persen.

Produk antivirus corona ini telah membuahkan beberapa prototipe eucalyptus dengan nano teknologi dalam bentuk inhaler, roll on, salep, balsem, dan defuser.
"Kami akan terus kembangkan dengan target utamanya korban terpapar virus covid 19," kata Mentan.
Sebagai informasi, saat ini ada sekitar 700 jenis eucalyptus di dunia dengan kandungan bahan aktif yang beragam.
Namun, bahan aktif utamanya terdapat pada cineol-1,8 yang memiliki manfaat sebagai antimikroba dan antivirus.
"Insyaallah ini akan berhasil. Oleh karena itu tidak ada alasan untuk takut terhadap virus ini, tetapi kita juga harus terus waspada. Saya berharap inovasi ini bisa cepat dibagikan kepada masyarakat luas," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Balitbang Fajry Jufri menjelaskan bahwa penelitian ini sebenarnya adalah hasil identifikasi melalui beberapa tanaman herbal dari jamu-jamuan seperti temulawak, jahe, jambu biji, dan minyak atsiri.
Kemudian setelah dilakukan uji efektivitas bahan aktif yang terkandung didalamnya, maka langkah selanjutnya adalah membawa hasil penelitian ke laboratorium.
Baru setelahnya, inovasi ini bisa dikatakan sebagai produk kekebalan tubuh dan tahan terhadap paparan virus.
"Kami sudah mencobanya ke pasien yang terpapar virus covid-19 dan hasilnya sangat baik. Namun untuk itu kita masih harus menunggu untuk dapat didistribusikan," kata Fajry.

Apa Itu Eucalyptus?
Dilansir dari medicalnewstoday, eucalyptus adalah pohon cemara yang tumbuh di Australia.
Namun, sekarang telah banyak tumbuh di berbagai negara di seluruh dunia.
Pohon ini sebagai bahan dalam banyak produk, digunakan untuk mengurangi gejala batuk dan pilek.
Selain itu, dalam bentuk krim dan salep dipakai untuk menghilangkan rasa sakit otot dan sendi.
Minyak yang berasal dari pohon ini biasanya digunakan sebagai antiseptik, parfum, bahan dalam kosmetik, penyedap, hingga pelarut industri.
Manfaat Minyak Eucalyptus
Dilansir dari Healthline, berikut ini 5 manfaat minyak atau obat yang mengandung eucalyptus.
1. Meredakan Batuk
Selama bertahun-tahun, minyak eucalyptus digunakan untuk meredakan batuk.
Sama seperti minyak kayu putih, minyak dari pohon eucalyptus juga sering digunakan sebagai bahan obat untuk meredakan batuk, pilek, atau flu.
2. Melegakan Pernapasan
Kondisi pernafasan tertentu seperti asma atau sinusitis dapat diredakan dengan menghirup uap dari minyak eucalyptus.
Minyak ini akan bereaksi terhadap membran mukus, tak hanya mengurangi lendir tetapi juga membantu melegakannya hingga lendir bisa keluar saat batuk.
3. Menjauhkan dari Serangga
Minyak eucalyptus juga bisa menghindarkan diri dari serangga.
Seperti diketahui, nyamuk dan serangga menggigit lainnya bisa saja membawa penyakit yang dapat membahayakan kesehatan.
Menghindari gigitan mereka adalah pertahanan terbaik.
4. Mencegah Infeksi Luka
Suku Aborigin di Australia menggunakan daun eucalyptus untuk merawat luka dan mencegah infeksi.
Minyak eucalyptus bisa dioleskan pada kulit untuk melawan inflamasi dan mempercepat penyembuhan luka.
Ada beberapa krim atau salep yang mengandung minyak eucalyptus.
Produk tersebut bisa digunakan untuk luka bakar kecil atau luka lain yang bisa dirawat di rumah.
5. Penghilang Nyeri
Penelitian menunjukkan minyak eucalyptus bisa meredakan nyeri persendian.
Banyak produk krim dan salep pereda sakit untuk osteoarthritis (radang sendi) dan rematik yang mengandung minyak eucalyptus.
Minyak ini juga dipercaya bermanfaat bagi penderita sakit punggung atau mereka yang sedang dalam masa pemulihan pasca-cedera otot atau sendi. (TribunStyle.com/Yuliana/Gigih Panggayuh)
• 6 KABAR BAIK Penanganan Corona di Indonesia, Peningkatan Pasien Sembuh Hingga Dana 80 Juta Dollar