Virus Corona
Puluhan Ribu WNI Pulang dari Luar Negeri, Pemeriksaan Kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta Diperketat
Pemeriksaan di bandara Soekarno-Hatta diperketat seiring dengan pulangnya puluhan ribu WNI dari luar negeri.
Penulis: Yuliana Kusuma Dewi
Editor: Delta Lidina Putri
"Dengan konsep FIFO, maka penumpang repatriasi yang lebih awal mendarat akan langsung turun dari pesawat untuk menjalani protokol kesehatan serta memproses kedatangan," tutur Febri.
Sementara penumpang yang datang di belakangnya akan diarahkan menuju holding room terlebih dahulu sebelum dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Pelaksanaan FIFO juga tetap diimbangi dengan social distancing.
"Penerapan FIFO dan penggunaan kursi di titik antrian ini merupakan upaya Soekarno-Hatta dalam melakukan pola pengaturan sehingga physical distancing tetap terjaga," lanjutnya.
Sementara itu Kepala Kantor Kesehatan Pelabauhan (KKP) Soekarno-Hatta Anas Ma'ruf menyampaikan telah dilakukan penambahan personel dalam pemeriksaan WNI.
"Pada Jumat, 15 Mei 2020, akan kembali ditambah 12 orang per shift sehingga total 60 orang dalam satu shift,” ujar Anas.
Sebelumnya pada periode April hingga Mei 2020 ini telah terdeteksi 40 penumpang penerbangan repatriasi yang memiliki hasil rapid test reaktif terhadap Covid-19.
Para penumpang tersebut kemudian dirujuk untuk mendapatkan penanganan di RS rujukan, salah satunya RS Darurat Wisma Atlet.

Eucalyptus Jadi Bahan Antivirus Corona yang Dibuat Kementan, Ternyata Ini Manfaatnya Bagi Kesehatan
Beberapa waktu lalu eucalyptus menjadi pembicaraan hangat lantaran disebut bisa sebagai antivirus corona.
Kementerian Pertanian (Kementan) merilis antivirus corona berbahan eucalyptus.
Perilisan itu dilakukan di Agriculture War Room (AWR), Jakarta, pada Jumat (8/5/2020).
Produk inovasi ini merupakan hasil uji lab para peneliti pertanian yang dinilai mampu menangkal penyebaran virus.
Dilansir dari laman resmi Kementan, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, didampingi Kepala Balitbangtan Fajry Jufri dan Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono, mengatakan produk ini adalah terobosan hasil penelitian.
Hasil pengujian eucalyptus terhadap virus influenza, virus beta, dan gamma corona menunjukkan kemampuan membunuh virus sebesar 80-100 persen.

Produk antivirus corona ini telah membuahkan beberapa prototipe eucalyptus dengan nano teknologi dalam bentuk inhaler, roll on, salep, balsem, dan defuser.