Breaking News:

Viral Hari Ini

Pembawa Peti Mati Sambil Menari Ghana Berpesan Pada Dunia: Tetap di Rumah atau Menari dengan Kami!

Pembawa peti mati sambil menari yang viral dari Ghana berpesan pada dunia di tengah pandemi virus: 'Tetap di rumah atau menari dengan kami!'

Instagram: Benjamin Aidoo
Pesan untuk dunia ditengah wabah dari Ghana Coffin Dance. 

TRIBUNSTYLE.COM - Pembawa peti mati sambil menari dari Ghana berpesan pada dunia di tengah pandemi virus corona: 'Tetap di rumah atau menari dengan kami!'

Tim pembawa peti mati sambil menari di Ghana, yang videonya tengah viral, merilis sebuah pesan di tengah wabah Covid-19.

Video dari tim pembawa peti mati ini telah beredar di internet dan sosisal media selama beberapa bulan terakhir.

Apalagi di tengah wabah pandemi ini, video-video yang dibintangi tim ini merajalela di Yotubue dan sosial media lain.

Kali ini dalam sebuah video yang nampaknya diunggah oleh pemimpin mereka, Benjamin Aidoo, mereka mengucapkan terima kasih atas peran dokter di seluruh dunia.

Di tayangan itu, nampak tujuh orang berpakaian serba putih dari kepala hingga kaki, dan mengenakan masker serta sarung tangan.

Kemudian satu pembawa peti mati, yang diyakini adalah si pemimpin Aidoo.

6 KABAR BAIK Penanganan Corona di Indonesia, Peningkatan Pasien Sembuh Hingga Dana 80 Juta Dollar

Tak Jelas Kapan Corona Berakhir, Pasangan di India Putus Asa Pilih Bunuh Diri Bersama di Lapangan

Ia duduk di bagian depan sambil mengenakan selempang dan membawa tongkat.

"Halo semua. Kami ingin berterima kasih kepada semua dokter di seluruh dunia," ujar Aidoo yang disambut dengan tepuk tangan dari rekan-rekannya.

"Kalian sudah bekerja keras dengan merawat semua orang," lanjut sang pemimpin yang kemudian menampakkan jempolnya secara cepat.

Video berdurasi 20 detik itu kemudian ditutup dengan sebuah peringatan.

"Ingat, tetaplah di rumah, atau menari dengan kami."

Dilansir Daily Mail Jumat (8/5/2020), pembawa peti mati di Ghana menjadi viral sejak ditayangkan oleh BBC Africa pada 2017.

Dalam video yang menjadi viral di seluruh dunia, mereka mengenakan topi, pakaian hitam, serta sarung tangan memanggul peti jenazah.

Kadang mereka memanggul peti tersebut sembari menari mengikuti irama lagu.

Terkadang mereka menunjukkan sejumlah trik yang menarik

Keberadaan mereka kembali menuai perhatian di tengah wabah Covid-19, di mana video mereka digubah dengan alunan Electronic Dance Music (EDM).

Di internet, mereka dikenal sebagai Pembawa Peti Ghana Menari (Coffin Dance).

Namun, identitas asli mereka dalah Jasa Penunggu dan Pemanggul Peti Nana Otafrija.

Kepada BBC, Aidoo sempat mengungkapkan mereka menambahkan koreografi ke dalam jasa mereka sebagai pilihan bagi pelanggan dalam upacara pemakaman.

Jika mereka mendapat permintaan, Aidoo mengatakan mereka akan bertanya apakah pelanggan ingin yang khidmat atau ada semacam atraksi.

"Kami akan bertanya 'Apakah Anda ingin khidmat, atau mungkin sedikit penampilan. Bisakah saya menambahkan tarian'. Mereka tinggal meminta, kami akan melakukan," kata Aidoo.

Mereka kemudian menjadi meme di seluruh dunia, di mana sejumlah netizen secara kreatif mencampur video Nana Otafrija dengan momen saat terjadi sesuatu.

Di Ghana Kematian Justru Dirayakan dengan Pesta Pora, Bahkan Sampai Habiskan Biaya Ratusan Juta

Karena orang Ghana percaya bahwa kematian adalah sebagian kehidupan manusia, bahkan hal yang paling penting.

Penduduk setempat percaya bahwa almarhum akan melihat leluhurnya di dunia lain, dan kehidupan mereka selanjutnya akan menjadi reinkarnasi.

Karena itu siapapun di komunitas Ghana selalu membuat pemakaman yang bermartabat, dan karena itu Ghana juga dikenal sebagai "Ibukota pemakaman dunia."

New York Times setelah kematian, anggota keluarga tidak langsung melaporkan berita kematian, tetapi mereka berkomunikasi dengan keluarga almarhum.

Kemudian mereka baru membuat berita ke seluruh suku, tapi menghindari pemberitaan "kematian" secara langsung, diganti dengan metafor seperti, "perpisahan dengan makanan." atau lainnya.

Kemudian, mereka akan mengatur hari dengan baik dan biasanya pemakaman akan dilangsungkan pada akhir pekan, Sabtu atau Minggu.

Keluarga mengundang pelayat untuk pesta sebelum pemakaman dimulai.
Keluarga mengundang pelayat untuk pesta sebelum pemakaman dimulai. (New York Times)

Misalnya di Accra, ibukota Ghana, saat pemakaman gereja atau taman akan ramai apada akhir pekan, mereka para pelayat mengenakan pakaian hitam dan merah, dan merayakannya dengan sukacita.

Acara ini juga dijadikan sebagai pertemuan keluarga, dan pengaturan pesta ini adalah sebuah proyek besar.

Keluarga yang berduka juga mengiklankan pemakaman di papan besar, dengan harga yang tak murah.

Menurut funeralguide, pemakaman di Ghana bisa menghabiskan uang sekitar 16.000 pound atau sekitar Rp200 jutaan.

Jumlah yang luar biasa hanya untuk prosesi kematian, pejabat, pemimpin agama sebenarnya telah memohon pada warga Ghana untuk menginvestasikan uangnya untuk hidup daripada mati.

Namun, ritual pemakaman mewah adalah sesuatu yang populer di Ghana.

Kemudian saat pesta digelar, akan ada makanan, minuman, musik, nyanyian, tarian dan penari tradisional, hingga DJ.

Anak-anak ikut berjoget pada saat ritual dilaksanakan.
Anak-anak ikut berjoget pada saat ritual dilaksanakan. (New York Times)

Para pelayat juga diharapkan untuk berdansa pada acara ini, suasana riuh dan ketika acara puncak tiba yaitu pemakaman, peti mati yang mewah diangkat oleh kelompok khusus.

Mereka adalah orang-orang yang melakukan tarian sambil membawa peti mati jenazah.

Saat penari itu mulai menari, seringkali penonti antusias dan serempak memberikan penghormatan terakhir pada orang yang dicintai.

Namun, ada catatan khusus bahwa sebelum pemakaman dilangsungkan pemimpin suku akan membentuk komite pemakaman.

Dia meninjau urusan kredit dan hutang almarhum selama hidupnya, dan diharapkan alamrhum sudah menyelesaikan semua urusan sebelum dimakamkan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul Viral Video Pembawa Peti Jenazah Sambil Menari di Ghana, Pesta Pora Kematian Ini Bahkan Bisa Habiskan Biaya Ratusan Juta

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembawa Peti Mati Sambil Menari di Ghana Punya Pesan di Tengah Wabah Covid-19"

POPULER Barang-barang Mahal Rusak Berjamur Setelah Mall Ditutup 2 Bulan Karena Corona, Fotonya Viral

Viral Nenek 70 Tahun Nyaris Tanpa Kerutan, Gayanya bak Remaja, Ternyata Profesinya Tak Sembarangan

Sumber: Kompas.com
Tags:
Ghanapembawa peti mayat menariviralvirus coronaCovid-19Aidoo
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved