Breaking News:

Virus Corona

VIRAL Temuan Baru Covid-19 di Korea Selatan, Ditemukan Ratusan Pasien Virus Corona 'Positif Palsu'

Ratusan pasien Virus Corona alami 'positif palsu', yakni pasien positif Covid-19 sembuh dan pulih, tapi saat tes kembali dinyatakan positif Covid-19.

Freepik
Ilustrasi virus covid-19 

TRIBUNSTYLE.COM - Terdapat temuan baru  di Korea Selatan tentang adanya Virus Corona.

Ditemukan ratusan pasien mengalami 'positif palsu' terkait Virus Corona.

Positif Palsu, itulah yang terjadi saat 

Kondisi positif palsu tersebut, awalnya sempat membuat banyak pihak di Korea Selatan (Korsel) ketar ketir.

Bagaimana tidak, setelah ada pasien positif Covid-19 sembuh, lalu dinyatakan positif lagi, banyak yang mengatakan adanya virus corona baru bahkan pandemi virus baru.

Kejadian pasien positif Covid-19 sembuh dan di tes kembali hasilnya positif, terjadi April kemarin.

5 KISAH PILU Ojek Online Makin Sengsara karena Wabah Corona, Diusir dari Kontrakan Hingga Bunuh Diri

Imbas Corona, Pemasukan Delon Thamrin Macet hingga Beralih Profesi Jadi Pengajar Vokal Online

Virus corona
Virus corona (Débora F. Barreto-Vieira/IOC/Fiocruz)

Tenaga kesehatan Korea Selatan mendapati ratusan pasien yang telah sembuh dari Covid-19 kemudian positif lagi.

Ini menjadi kekhawatiran karena berpotensi mempersulit upaya untuk mencabut pembatasan karantina dan menghasilkan vaksin.

Namun, berminggu-minggu penelitian, Korea Selatan bisa cukup lega.

Mereka mengatakan hasil tes tersebut sepertinya 'positif palsu'.

Positif palsu maksudnya adalah hasil tes positif yang disebabkan oleh virus yang tertinggal tetapi kemungkinan tidak menular.

Tes covid-19
Freepik
Tes covid-19

Korea Selatan pada Rabu (6/5) melaporkan lebih dari 350 kasus pasien yang sudah sembuh kemudian positif terjangkit virus corona lagi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC).

Karena semakin banyak orang Korea yang tak lagi menjalani pengobatan Covid-19, otoritas kesehatan menemukan tren yang mengganggu.

Banyak pasien yang sembuh setelah menjalani tes ulang hasilnya positif.

Sementara para pejabat mengkaji beberapa penjelasan termasuk infeksi ulang pasien atau reaktivasi virus, sebuah panel ahli yang pemerintah bentuk pekan lalu menyimpulkan, yang paling mungkin adalah tes tersebut "positif palsu".

Korea Selatan menggunakan tes reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR), yang mendeteksi materi genetik virus corona.

Proses RT-PCR bisa dengan cepat menunjukkan hasil dan dianggap sebagai cara paling akurat untuk mengetahui, apakah pasien terinfeksi virus corona. 

Para petugas dilengkapi pakaian pelindung menyemprotkan cairan desinfektan di sebuah pasar di daerah Daegu, Korea Selatan.
kompas.com
Para petugas dilengkapi pakaian pelindung menyemprotkan cairan desinfektan di sebuah pasar di daerah Daegu, Korea Selatan.

Tapi, Seol Dai-wu, pakar dalam pengembangan vaksin di Universitas Chung-Ang, Seoul, mengatakan, dalam beberapa kasus, tes tersebut bisa mendeteksi partikel virus yang lama, yang mungkin tidak lagi menjadi ancaman signifikan bagi pasien atau orang lain.

Tidak menular

"Mesin RT-PCR sendiri tidak bisa membedakan partikel virus yang menular versus partikel virus yang tidak menular, karena tes ini hanya mendeteksi komponen virus apa pun," kata Seol seperti dikutip Reuters.

Senada, KCDC menyatakan, apa yang disebut sebagai hasil "positif palsu" kemungkinan berada di balik kasus pasien yang pulih yang dinyatakan positif lagi.

"Kami masih mengumpulkan bukti untuk mendukung teori bahwa partikel itu berasal dari sel virus mati," ujar Direktur KCDC Jeong Eun-kyeong seperti dilansir Reuters.

Hanya, Jeong bilang, pasien yang kembali positif setelah pulih dari Covid-19 tampaknya tidak menular.

"KCDC belum menemukan satu kasus pun pasien seperti itu telah menularkan virus corona ke orang lain," kata Jeong.

Saat menyelidiki orang yang tampaknya mengalami kekambuhan gejala setelah pulih dari Covid-19, KCDC mengambil kultur virus, sebuah proses yang membutuhkan lebih dari dua minggu sebelum hasil yang bisa diandalkan keluar.

Tes kultur virus terhadap 29 pasien sembuh tapi positif kembali sudah keluar pada Rabu (6/5) lalu, dan hasilnya negatif.

"Virus (corona) dalam kasus kambuh memiliki sedikit atau tidak ada infeksi," ujar Jeong.

Oh Myoung-don, dokter di Rumahsakit Universitas Nasional Seoul yang memimpin panel para ahli yang menyelidiki kasus tersebut, mengatakan, tidak seperti virus hepatitis B atau HIV, virus corona tidak menyusup ke dalam inti sel inang.

"Itu berarti, tidak menyebabkan infeksi kronis dan kemungkinan mengaktifkannya kembali sangat rendah," katanya pekan lalu.(*)

ilustrasi covid-19
 
ilustrasi covid-19

#berantasstunting

#hadapicorona

Sebagian artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Penelitian: Pasien sembuh corona kambuh lagi, arahnya positif palsu"

Tags:
virus coronaCovid-19Korea Selatan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved