Breaking News:

Virus Corona

Belum Digaji, 80 Tenaga Medis Sumut yang Tangani Pasien Covid-19 di PHK Sepihak & Diusir dari Hotel

Puluhan tenaga medis yang tangani pasien virus corona diberhentikan sepihak dan diusir dari hotel tempatnya menginap. Bgini kronologinya.

Editor: Monalisa
nytimes.com
Ilustrasi, Dokter dalam situasi penanganan pasien di ruang perawatan pasien Covid-19 di Wuhan, China 

TRIBUNSTYLE.COM - Puluhan tenaga medis penanganan pasien Covid-19 dikabarkan di PHK sepihak dan diusir dari hotel.

Tanpa penjelasan apapun, semua tenaga medis pasien virus corona di Sumatera Utara dipaksa untuk keluar dari hotel tempat mereka menginap.

Tak hanya itu, tenaga medis yang selama ini berjibaku untuk menangani pasien Covid-19 juga mendapat PHK sepihak dari rumah sakit.

Selain itu gaji untuk satu bulan kerja juga belum diterima oleh para tenaga medis khusus Covid-19 ini.

Tenaga medis dari sebuah rumah sakit di Sumatera Utara ini diminta keluar dari hotel pada, Sabtu (2/5/2020).

Tak satu pun tenaga medis yang tahu mengapa nasib mereka yang berjuang mempertaruhkan nyawa kini justru harus mengalami tak tidak mengenakkan ini.

UPDATE Corona Dunia 3 Mei 2020: 3,4 Juta Kasus, 1,1 Juta Kesembuhan, China Tak Lagi Masuk 10 Besar

POPULER 5 Negara Ini Terbukti Paling Sigap Lawan Corona, Layak Ditinggali karena Kesehatan Terjamin

Pasien corona sedang ditangani tim medis
Pasien corona sedang ditangani tim medis (Courtesy of Samaritan's Purse)

Salah satu tenaga medis yang juga diusir ini mengaku sempat diminta oleh koordinator agar satu kamar dihuni oleh dua orang.

Namun untuk saling menjaga keamanan dari penularan virus corona, beberapa tenaga medis pun menolak.

"Sebelum diarahkan untuk meninggalkan penginapan oleh Koordinator kami, kami sebelumnya disuruh satu kamar menjadi dua orang, tapi kami menolak.

Sampai pada pukul 12.00 WIB tadi kami diberhentikan bertugas dan diminta untuk meninggalkan penginapan tanpa penjelasan dan surat perintah," ungkap Teddy Soaloon Purba, perawat relawan covid-19 di kepada Tribun Medan, Sabtu (2/5/2020).

Teddy mengatakan, bahwa yang diberhentikan bertugas adalah seluruh tenaga medis mulai dari dokter umum, dokter spesialis, hingga petugas laboratorium dan radiologi.

"Semua tenaga kesehatan diberhentikan hari ini, pihak penginapan mengatakan paling lama meninggalkan penginapan pada pukul 17.00 Wib.

INGAT Kisah Anak Tertular Corona dari Baju Ayah? Jangan Terulang! Begitu Tiba di Rumah, Lakukan Ini

Tapi ini sekitar 80 persen tenaga medis sudah keluar, selebihnya masih packing barang," ungkapnya.

Teddy juga mengatakan bahwa upah para tenaga medis juga masih dalam proses untuk dicairkan selama bertugas sekitar satu bulan.

"Untuk upah memang masih dalam proses pencairan, belum diterima para tenaga medis, infonya masih diproses," katanya.

Teddy mengaku dirinya beserta tenaga kesehatan yang lain merasa sedih karena pemberhentian dilakukan secara sepihak.

Ketika para tenaga kesehatan meminta Surat Keputusan untuk pemberhentian tugas, pihak rumah sakit belum bisa memberikan.

Saat ditemui rekan-rekan media di penginapan khusus tenaga kesehatan relawan Satgas penanganan Covid-19, Ketua Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI), Rudi Rahmadsyah Sambas mengatakan dirinya terkejut karena kabar pemberhentian tenaga kesehatan yang bertugas sangat mendadak.

Tanpa konfirmasi sebelumnya, arahan untuk meninggalkan penginapan, menurut lelaki yang akrab disapa Ruben ini sangat mendadak.

Jenazah Covid-19 di Amerika Serikat ditumpuk tak beraturan
Jenazah Covid-19 di Amerika Serikat ditumpuk tak beraturan (kolase TribunStyle.com)

"Saya jujur terkejut dengan hal yang sangat mendadak ini.

Tadi pagi saya masih dinas, terus tiba-tiba mendapatkan arahan untuk meninggalkan penginapan," ungkap Ruben.

Sebanyak 80 lebih nakes diberhentikan tugas dan seluruhnya belum mendapatkan intensif.

Saat ini, meskipun telah ada konfirmasi resmi dari Gugus Tugas mengenai pemberhentian ini, namun Ruben mengaku belum mengetahui hal tersebut.

"Saya belum sempat melihat whatsapp, semua ini rasanya mendadak sekali, kami merasa seperti diusir lah, semua kawan-kawan pun sudah berpencar ini, penginapan sudah ditutup," tuturnya.

RUDI Rahmadsyah Sambas, Ketua Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) cabang Sumut yang juga merupakan dokter relawan gugus tugas Covid-19 Sumut yang bertugas di rumah sakit dr. GL. Tobing PTPN II Tanjung Morawa.
RUDI Rahmadsyah Sambas, Ketua Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) cabang Sumut yang juga merupakan dokter relawan gugus tugas Covid-19 Sumut yang bertugas di rumah sakit dr. GL. Tobing PTPN II Tanjung Morawa. (TRIBUN MEDAN/HO)

Benarkan Tenaga Medis Diusir Dari Hotel

Ketua II Gugus Tugas COVID-19 Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan membenarkan kabar tersebut dan mengatakan bahwa pihak hotel tidak memperkenankan lagi para tenaga medis ada di dua orang satu kamar. 

"Mereka (pihak hotel) tidak mau lagi membantu kita, mereka memaksa harus 1 kamar 1 orang sementara kemampuan kita hanya bisa 1 kamar untuk 2 orang," tuturnya saat dikonfirmasi, Sabtu (2/5/2020).

Pria yang juga menjabat sebagai Kadis Kesehatan Provinsi Sumatera Utara ini menyebutkan bahwa pihak pemerintah tidak menyanggupi hal tersebut.

"Mereka sudah tidak berkenan membantu.

Saya sudah memohon supaya mereka 1 kamar 2 orang, karena kemampuan kita terbatas.

Mereka tidak berkenan," tutur Alwi.

Ia menyebutkan bahwa pihak hotel tak lagi menyetujui terkait kesepakatan agar satu ruangan dua tenaga medis.

"Mereka tidak mau sama kita, itu masalahnya.

Mereka kalau masih mau bantu, silahkan masuk 2 orang 1 kamar, supaya budgetnya bisa cukup.

Tapi mereka memilih tidak mau," tuturnya.

Kabar ini sempat viral di media sosial usai dibagikan Akun YouTube Joniar News Pekan terkait kondisi para tenaga medis langsung dari  pihak hotel yang bersangkutan.

"Hari ini pada tanggal 2 mei 2020 saya ada di seputaran Kualanamu, tepatnya di hotel tempat penginapan para pejuang Covid19 .

Saya dapat berita bahwa para pejuang rumah sakit dan paramedis dipaksa keluar dari rumah sakit harus meninggalkan hotel tempat penginapan mereka jam 12 siang tadi," ungkap Joniar.

Ia tampak mendatangi para resepsionis dan mempertanyakan kabar tersebut, dan para resepsionis menjawab bahwa para tenaga medis tersebut sudah menginap selama satu bulan.

"Mereka dipaksa keluar dan pihak rumah sakit menyatakan mem PHK mereka secara sepihak padahal mereka sama dari sejak mereka bekerja tidak ada dan belum ada menerima upah satu bulan lebih.

Saat ini mereka sekarang rapid test melihat kondisi mereka.

Saya akan coba menanyakan pihak manajamen dan jika ada beberapa medis saya akan coba mewawancarai.

Kita lihat apakah alasannya, dikeluarkan dari Hotel Travel Hub ini," tuturnya.

Akui Kekurangan Dana Tangani Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Utara, Alwi Mujahit membenarkan bahwa pemerintah saat ini kekurangan dana untuk membiayai perawatan pasien yang terpapar wabah virus corona di Rumah Sakit GL Tobing, Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang.

Dalam waktu dua Minggu saja, pemerintah Sumut harus mengeluarkan anggaran ratusan juga untuk membiayai pasien dan tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan tersebut.

"Rp 530 juta dalam dua Minggu kita telah keluarkan anggaran untuk membiayainya," kata dia melalui sambungan telepon genggam, Sabtu (2/5/2020).

Untuk meminimalisir pengeluaran, Alwi Mujahit sudah meminta kepada tenaga medis untuk merawat pasien virus corona satu kamar dua orang.

Akan tetapi, para tenaga medis menolaknya dan tetap meminta pasien positif Covid-19 dirawat satu orang per kamar.

"Kita sudah minta kepada mereka untuk menghemat anggaran, di mana pasien di rawat satu kamar untuk dua orang," kata dia.

Dengan penolakan tersebut, akhirnya pemerintah tidak bisa memaksakan kehendak para tenaga medis.

Dan akhirnya, kata Alwi seluruh pasien positif terpaksa harus dipindahkan ke rumah sakit lain.

"Kita tidak bisa paksa mereka, kalau tetap begitu, terpaksa pasien kita pindahkan ke tempat lain,"ucapnya.

Alwi juga kecewa dengan keputusan para tenaga medis ini.

Di mana, para tenaga kesehatan meminta kepada pemerintah agar segera membayarkan seluruh tunggakan yang ada.

Baik itu mulai dari gaji dan biaya perawatan pasien.

"Di mana katanya garda terdepan untuk menangani wabah virus ini," ujarnya.

(cr14/tribun-medan. com)

Artikel ini sudah tayang di TribunMedan.com dengan judul BREAKINGNEWS Pemprov Sumut Kekurangan Dana, Tenaga Medis Khusus Covid-19 Diberhentikan

Sumber: Tribun Medan
Tags:
virus coronaCovid-19pasienSumatera UtaradiusirhotelPHK
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved