Breaking News:

Virus Corona

Penelitian: Hydroxychloroquine yang Diberikan pada Pasien Covid-19 Bisa Tingkatkan Risiko Kematian

Penggunaan obat hydroxychloroquine pada pasien Covid-19 diketahui membuat tingkat kematian lebih tinggi.

Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Suli Hanna
Mirror.co.id
Ilustrasi seorang perawat melayani pasien terinfeksi virus corona 

TRIBUNSTYLE.COM - Penggunaan obat hydroxychloroquine pada pasien Covid-19 diketahui membuat tingkat kematian lebih tinggi.

Sejak virus corona menjadi pandemi global, berbagai cara digunakan untuk memberi pengobatan pada pasien yang terinfeksi.

Salah satunya adalah dengan mengguakan hydroxychloroquine sebagai terapi pengobatan.

Sebelumnya, pengobatan dengan jenis obat ini sempat dipuji oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Akan tetapi, sebuah pelitian terhadap ratusan pasien di pusat kesehatan US Veterans Health Administration menunjukkan kondisi yang sebaliknya.

FATAL Pasien Virus Corona yang Diobati Chloroquine Lebih Banyak Meninggal Daripada Perawatan Standar

Pria Positif Corona Sembuh Tanpa Minum Obat, Kuncinya Hanya Lakukan 3 Hal Sepele di Rumah

Chloroquine
Chloroquine (CDC / Istimewa)

Angka kematian pasien Covid-19 yang menggunakan ventilator mekanis lebih sedikit dibandingkan dengan yang menggunakan obat hydroxychloroquine.

Penelitian tersebut didanai oleh National Institutes of Healrh dan University of Virginia.

Dalam penelitian itu, mengilas grafik medis para veteran, yang dipublikasikan Selasa (28/4/2020) di Medrxiv.org, yang tidak diterbitkan dalam jurnal medis.

Studi tersebut menemukan bahwa dalam 368 pasien yang diperiksa, sebanyak 97 pasien menggunakan pengobatan hydroxychloroquine memiliki tingkat kematian 27,8 persen.

Sedangkan sebanyak 158 pasien yang tidak menggunakan obat tersebut memiliki tingkat kematian 11,4 persein.

"Peningkatan kematian secara keseluruhan diidentifikasi pada pasien dengan hydroxychloroquine saja," tulis pada penulis yang bekerja di Columbia VA Health Care System, California Selatan, University of South Carolina dan University of Virginia.

Para peneliti menilai temuan ini menyoroti pentingnya penggunaan obat dengan mempertimbangkan hasil studi terlebih dahulu.

Selain itu, peneliti juga melihat apakah penggunaan obat ini memiliki efek pada pasien yang menggunakan ventilator.

"Dalam penelitian ini, kami tidak menemukan bahwa penggunaan hydroxychloroquine, baik dengan atau tanpa azitromisin (antibiotik), dapat mengurangi risiko penggunaan ventilator mekanik pada pasien Covid-19 di rumah sakit," tulis penulis.

Hingga saat ini, belum ada produk obat yang disetujui oleh US Food and Drugs Administration (FDA) untuk mencegah atau mengobati pasien Covid-19 yang terinfeksi virus corona.

Pengunaan hydroxychloroquine masih perlu dipelajari

Ilustrasi.
Ilustrasi. (BlewsWire)

Penggunaan hydroxychloroquine sebenarnya ditujukan pada pasien dengan penyakit malaria, lupus, dan rheumatoid arthitis.

Lalu, belakangan ini penggunaan hydroxychloroquine digembor-gemborkan Trump sebagai obat yang menjanjikan.

Dokter telah memperingatkan bahwa manfaat obat tersebut masih perlu untuk dipelajari terkait efektifitas dan keamananya untuk pasien.

Studi lainnya, peneliti di Perancis memeriksa rekam medis sebanyak 181 pasien Covid-19 yang menderita pneumonia dan membutuhkan oksigen tambahan.

Sekitar setengah pasien itu menggunakan hydroxychloroquine dalam waktu 48 jam setelah dirawat di rumah sakit, sedangkan setengahnya tidak diberi obat tersebut.

Penelitian tersebut menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat kematian antara kedua kelompok tersebut.

Meski demikian, ditemukan delapan pasien yang menggunakan hydroxychloroquine mengalami masalah pada irama jantung dan harus dihentikan konsumsinya.

Penelitian hydroxychloroquine sebbagai obat Covid-19 sejauh ini masih belum ditinjau secara mendalam atau diterbitkan dalam jurnal medis manapun.

(TribunStyle.com/Anggie, Kompas.com/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi Temukan Hydroxychloroquine Tingkatkan Kematian Pasien Corona".

Mencegah Lebih Baik dari Mengobati! Ternyata Corona Bisa Ditangkal, Ini 5 Fakta Kelemahan Covid-19

Tetap Waspada, Simak Perbedaan Cara Mengobati & Mencegah Wabah Virus Covid-19 dan Flu Biasa

Klorokuin Bukan Obat untuk Cegah Corona, Apalagi Tanpa Resep Dokter, Ini Efek Sampingnya

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
HydroxychloroquineCovid-19coronaDonald Trump
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved