3 Cara Agar Hari Pertama Puasa Ramadhan 2020 Nggak Lemes, Tetap Fit, Berstamina Lawan Corona

TRIBUNSTYLE.COM - Memasuki bulan suci Ramadhan 1441 H, umat islam memiliki kewajiban untuk melaksanakan ibadah puasa. 

Di masa awal-awal puasa seperti ini, biasanya tubuh terasa begitu lemas.

Hal tersebut terjadi karena tubuh masih beradaptasi dengan kebiasaan baru yang akan berjalan selama sebulan kedepan tersebut.

Apalagi di tengah masa penjarakan sosial akibat Covid-19 yang membuat aktivitas semakin terbatasi sehingga tubuh menjadi jarang bergerak.

Meski begitu, hal-hal tersebut tidak seharusnya membuat kamu hanya bermalas-malasan sepanjang hari atau bahkan tidak berpuasa karena lemas.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini 3 tips agar tetap segar di awal-awal puasa selengkapnya.

1. Perhatikan makanan sahur dan berbuka

Waktu sahur dan berbuka menjadi waktu yang krusial bagi tubuh untuk menjalani puasa.

Asupan makanan yang dikonsumsi akan memberikan pengaruh besar bagi kondisi tubuh.

Sebaiknya, konsumsi makan dan minuman dengan porsi secukupnya agar lambung tidak kaget.

Komposisi makanan dan cara makan yang kurang tepat seringkali juga mengakibatkan gula darah turun setelah seharian berpuasa.

Saat sahur, penuhi kebutuhan karbohidrat, lemak dan protein yang seimbang.

Saat berbuka puasa, lebih baik dimulai dengan minum air putih terlebih dahulu untuk mengembalikan cairan di dalam tubuh, lalu lanjutkan dengan buah kurma yang dapat mengembalikan gula darah.

2. Olahraga untuk kebugaran

Olahraga selama puasa menjadi hal yang tabu karena dianggap bisa mengurangi energi puasa.

Justru sebaliknya, berolahraga selama bulan puasa merupakan salah satu kegiatan yang dianjurkan para ahli untuk menjaga kebugaran tubuh, tentunya dengan beberapa catatan khusus yang harus diperhatikan.

Yang perlu dihindari adalah berolahraga terlalu berat terutama di hari-hari pertama puasa karena tubuh masih butuh penyesuaian.

Lakukan olahraga ringan dengan durasi singkat, lalu tambah perlahan di hari-hari berikutnya.

Pilih olahraga intensitas rendah hingga sedang (low impact) seperti yoga, skipping, jogging, atau bersepeda di dalam ruangan, dengan durasi kurang dari 1 jam.

Berolahragalah di waktu yang tepat misalnya saat sore hari sehingga tidak terasa haus sepanjang hari dan kalori yang hilang bisa segera tergantikan dengan saat buka puasa.

Menurut para ahli, sore hari memang merupakan waktu yang tepat karena tidak lama setelah berolahraga, waktu berbuka pun tiba.

3. Perbanyak konsumsi air mineral

Kandungan air dalam tubuh manusia adalah sekitar 60% – 70% dari berat tubuh sehingga sangat penting bagi organ-organ dalam tubuh untuk bekerja dengan baik.

Apabila tubuh kekurangan cairan, maka tubuh akan mengalami dehidrasi yang menimbulkan timbul rasa haus yang kuat, kehilangan cita rasa, dan perasaan tidak nyaman.

Bahkan, dehidrasi dapat mengakibatkan sulit konsentrasi, gemetar berlebihan, mengantuk, muntah, dan ketidakstabilan emosi.

Untuk itu, perhatikan konsumsi air saat puasa mengingat tubuh akan tidak mendapat asupan hingga 12 jam lebih.

Menurut para ahli, setidaknya rata-rata tubuh orang dewasa dengan intensitas aktivitas sedang memerlukan asupan air mineral sebanyak dua liter (setara dengan delapan gelas).

Jika melakukan aktivitas dengan intensitas tinggi, tentu lebih tinggi pula kebutuhannya.

Penuhi kebutuhan hidrasi dengan mengonsumsi air mineral dengan pola minum 2-4-2.

Artinya, minum dua gelas air mineral saat waktu berbuka puasa, 4 gelas saat makan malam hingga menjelang tidur malam hari, dan 2 gelas lagi saat sahur.

(TribunStyle.com/ Amir)