Breaking News:

Virus Corona

Babak Baru Virus Corona, Peneliti Sebut Ada 30 Jenis Virus, Paling Mematikan Ditemukan di Negara Ini

Fakta baru tentang virus corona terungkap, peneliti sebut covid-19 bermutasi hingga 30 jenis, paling mematikan ditemukan di negara ini.

ANGELA WEISS / AFP
Seorang petugas medis sedang membawa jenazah pasien corona di sebuah rumah sakit di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, untuk dipindahkan ke truk pendingin. 

TRIBUNSTYLE.COM - Fakta baru tentang virus corona terungkap, peneliti sebut covid-19 bermutasi hingga 30 jenis, paling mematikan ditemukan di negara ini.

Merebaknya wabah virus corona atau covid-19 semakin jadi sorotan dunia.

Bagaimana tidak, virus corona kini bahkan telah menyebar hingga ke 210 negara di dunia.

Para peneliti baru-baru ini mengungkapkan fakta mengejutkan terkait virus corona.

Dilansir dari dailymail.co.uk, virus corona disebut bisa bermutasi hingga 30 jenis.

Temuan itu diungkapkan oleh tim peneliti China dari Universitas Zhejiang.

Tim peneliti mengatakan bahwa ada puluhan jenis virus, yang dikenal sebagai SARS-COV-2.

Imbas Wabah Virus Covid-19, 40 Negara Gugat China di Pengadilan AS dan PBB Didesak untuk Bertindak

Terjangkit Corona Tanpa Gejala, Ibu Ini Tularkan Virus Covid-19 pada 17 Anaknya, Begini Kronologinya

Ilustrasi virus covid-19
Ilustrasi virus covid-19 (Freepik)

Dari puluhan jenis, virus yang paling mematikan ditemukan di berbagai negara.

Jenis virus di China adalah beberapa yang paling berbahaya.

Virus itu kemudian menyebar ke beberapa negara Eropa, termasuk Italia dan Spanyol.

Virus yang lebih lemah atau dianggap tidak berbahaya justru ditemukan di Amerika Serikat.

Para peneliti mengungkapkan bahwa temuan mereka adalah hal pertama yang menunjukkan bahwa mutasi dapat mempengaruhi keparahan penyakit.

Selain itu, virus mematikan yang menyebar di Italia dan Spanyol disebut dapat membunuh sel di tubuh manusia. 

Menurut peneliti, hal itulah yang menyebabkan angka kematian di Italia dan Spanyol tergolong sangat tinggi.

Dilansir dari worldometers.info, Spanyol mencatat angka kematian 20.852 per Selasa (21/4/2020).

Sedangkan, Italia mengkonfirmasi ada 24.114 orang meninggal karena virus corona di negara tersebut.

Dokter dalam situasi penanganan pasien di ruang perawatan pasien Covid-19 di Wuhan, China
Dokter dalam situasi penanganan pasien di ruang perawatan pasien Covid-19 di Wuhan, China (nytimes.com)

Peneliti menyebut bahwa jenis virus paling agresif dapat menciptakan viral load hingga 270 kali lebih banyak dibandingkan jenis yang paling lemah.

"Sars-CoV-2 telah memperoleh mutasi yang mampu secara substansial mengubah patogenisitasnya," ungkap peneliti, menurut Post seperti dilansir dari dailymail.co.uk.

Meski begitu, mutasi yang lebih ringan tidak berarti risiko kematiannya juga rendah.

Dua pasien di Zhejiang, satu berusia 30-an dan satu berusia 50-an, mengalami sakit parah setelah tertular jenis virus yang lebih lemah.

Meskipun keduanya pulih, pasien yang lebih tua membutuhkan perawatan intensif rumah sakit.

Para peneliti mendeteksi adanya sekitar 30 mutasi secara total.

Pasien positif corona seringnya menerima perawatan yang sama di rumah sakit, terlepas jenis virus apa yang ada di tubuh mereka.

Menurut peneliti, pasien memerlukan upaya penanganan yang berbeda tergantung jenis virus yang ada di tubuh mereka.

"Pengembangan obat dan vaksin, meski mendesak, perlu memperhitungkan dampak akumulasi mutasi ini ... untuk menghindari kemungkinan jebakan," kata peneliti.

Kasus virus corona di Amerika Serikat 

Peta mutasi atau penyebaran virus corona.
Peta mutasi virus corona. (Daily Mail)

Diketahui, banyak kasus positif corona di Amerika Serikat berasal dari Eropa.

Sedangkan, jenis virus mematikan yang berasal dari Wuhan, China, justru menyebar di Pantai Barat.

Kasus virus corona pertama yang tercatat di Amerika disebut-sebut berasal dari Eropa.

Hal itu tak disadari warga New York selama berminggu-minggu sebelum kasus pertama di negara itu dikonfirmasi.

Jenis virus Eropa inilah yang mendorong sebagian besar infeksi di Amerika, sekarang terkonsentrasi di New York dan Pantai Timur.

Analisis baru dari Icahn School of Medicine mengungkapkan bahwa jenis virus itu berbeda dengan jenis virus yang ada di China.

Sementara itu, kasus positif corona di Amerika Serikat mencapai 792.938 hingga Selasa (21/4/2020).

Angka kematian di negara tersebut tercatat sebanyak 42.518, sedangkan pasien yang sembuh berjumlah 72.389.

(TribunStyle.com/Tiara Susma)

Terinfeksi Virus Corona, Kulit Dua Dokter di China Mendadak Menghitam, Diduga Ini Penyebabnya

IDI Jawab Info Viral ATM Jadi Tempat Tertinggi Penularan Corona, Ini 15 Langkah Aman Pakai ATM

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Tiongkokvirus coronaCovid-19SARS-COV-2ChinaAmerika SerikatSpanyolItalia
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved