Tempuh Jalan Darat 530 Km, Nunung Pecah Tangis & Teriak Pilu Panggil Ibu Sesampai di Rumah Duka
Kesedihan Nunung saat melihat sang ibunda untuk kali terakhir. Rekan Sule pecah tangis sesampai di rumah duka.
Penulis: Yuliana Kusuma Dewi
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Kesedihan Nunung saat melihat sang ibunda untuk kali terakhir.
Kabar duka berasal dari komedian Nunung atas meninggalnya sang ibu, Djuwarti (83) pada Minggu (19/04/2020).
Ibunda Nunung menghembuskan nafas terakhir di Jalan Pajajaran RT 3 RW 11, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo sekitar pukul 13.00 WIB.
Rekan Sule tersebut mendapatkan izin untuk pulang di tengah masa rehabilitasi narkoba yang dijalaninya.
Namun istri July Jan Sambiran itu harus menempuh perjalanan panjang lewat darat
Lantaran tidak mendapatkan tiket pesawat di tengah pandemi corona.
Informasi tersebut disampaikan adik Nunung, Wulanti dikutip dari Tribun Solo.

• Tiba di Solo, Nunung Temui Jenazah Ibunda, Mendiang Akan Dimakamkan Satu Pusara dengan Suami
• Kondisi Darurat Corona, Nunung Bakal Jalani Prosedur Cek Kesehatan Saat Melayat Ibunda Tercinta
"Saat itu tiket pesawat ke Solo sudah tidak ada, tidak kebagian," ujar Wulanti, Senin (20/4/2020).
Nunung dan sang suami kini sudah sampai di rumah duka.
"Sampai rumah duka tepat pukul 02.00 WIB.
Karena magrib baru berangkat dari Jakarta," bebernya.
Sesampainya di rumah duka, anggota Srimulat tersebut tak dapat menahan kesedihannya dan pecah tangis.
Pemilik nama Tri Retno Prayudati tersebut berteriak pilu memanggil sang ibu.
"Tangis Mbak Nunung pecah, karena merasa sedih dan kerinduan mendalam.
Sampai sini malem itu dari jalan udah teriak teriak ibu..ibu...ibu," cerita Wulan.
• Detik-detik Ibunda Nunung Meninggal, Sempat Keluarkan Air Mata & Menanti Kepulangan Putri Tercinta
Wulanti mengatakan dirinya tak memberi tahu Nunung jika kesehatan ibunya menurun.
Ibunda Nunung meninggal dunia setelah mengidap kanker lidah.
"Sebenernya saat kondisi drop gak tak kasih tahu, takut kerjanya jadi buyar dan tidak fokus."
Adanya pandemi corona juga menyebabkan pemakaman ibu Nunung dipercepat.
"Iya tadi kata Pak RT kalau bisa dipercepat sebelum Dzuhur.
Semua keluarga sudah kumpul, ini langsung berangkat ke makam, jadi agenda dimajukan," tutur Wulan.
Ibunda Nunung dimakamkan di TPU Bonoloyo, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo pada Senin (20/04/2020).
Terlihat Nunung dan sang Jan Sambiran ikut mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhir dengan mengenakan pakaian serba hitam. (TribunStyle.com/Yuliana Kusuma)

Kondisi Darurat Corona, Nunung Bakal Jalani Prosedur Cek Kesehatan Saat Melayat Ibunda Tercinta
Kondisi darurat pandemi corona, Nunung disebut tetap akan jalani prosedur pengecekan kesehatan saat melayat ibunda tercinta.
Sementara itu, ketua RT setempat, Novi Fajar angkat bicara terkait prosedur kesehatan yang harus dijalani Nunung.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Menurut Novi, pendatang dari zona merah harus mengikuti prosedur pengecekan kesehatan.
"Masuk dalam data, sesuai penyuluhan dari kelurahan, semua pendatang yang dari zona merah didata," kata Novi.
Novi berharap para pelayat yang berada di rumah duka tetap menerapkan imbauan physical distancing.
"Kita tetap menerapkan physical distancing. Kita ikuti prosedur yang dianjurkan," lanjutnya.

Sementara itu, Novi juga mengungkapkan bahwa ibunda Nunung akan dimakamkan di TPU Bonoloyo pada Senin (20/4/2020).
"Dimakamkan secara agama Islam, waktunya besok, kemungkian besar di TPU Bonoloyo," jelas Novi.
Sebelum meninggal dunia, ibunda Nunung disebut sempat menderita kanker lidah.
Hal itu diungkapkan oleh putra Nunung, Bagus Permadi melalui chat WhatsApp seperti dikutip dari Tribunnews.
"Iya betul mas (kanker lidah)," ujarnya.
Djuwarti diketahui menjalani rawat inap di rumah sakit sebelum akhirnya menjalani rawat jalan di rumah.
Nunung pun dikabarkan sempat menjenguk ibunya beberapa waktu lalu. (TribunStyle.com/Tiara Susma)