Virus Corona
Bikin Terenyuh, Bocah 9 Tahun Minta Diantar ke Polsek, Sumbang Uang Celengan Demi APD Tenaga Medis
Bocah 9 tahun relakan uang celengannya untuk membantu membeli APD (Alat Pelindung Diri) para petugas medis dalam melawan corona.
Penulis: Febriana Nur Insani
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Bocah 9 tahun relakan uang celengannya untuk membantu membeli APD (Alat Pelindung Diri) para petugas medis dalam melawan corona. Uang celengan itu awalnya direncanakan untuk bantu pernikahan kakaknya.
Wabah virus corona di berbagai negara memang belum juga usai.
Di Indonesia sendiri, 5516 kasus positif telah tercatat hingga (16/4/2020).
Meningkatnya jumlah kasus positif juga membuat para tenaga medis terus menerus berjuang dalam menangani para pasien.
Sebagai garda terdepan dalam menangani pasien corona, para tenaga medis pun diwajibkan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD).
Pentingnya APD bagi tenaga medis membuat banyak orang mulai bahu-membahu berdonasi demi ketersediaan alat tersebut.
Hal itulah yang juga dilakukan oleh bocah berusia 9 tahun asal Bandung.
• Penyanyi Pink Sumbangkan 1 Juta Dolar untuk Tanggulangi Corona
• Pandemi Virus Corona, Nadine Chandrawinata & Dimas Anggara Rela Lelang Barang untuk Sumbang APD
• UPDATE Corona Dunia: 2,1 Juta Terinfeksi, AS Tertinggi, Indonesia Terus Meningkat Menuju Ramadan

Bocah bernama Moch. Hafidh itu rela menyumbangkan uang celengannya untuk digunakan membeli APD bagi tenaga medis.
Ia pun mendatangi Polsek Dayeuhkolot untuk menyerahkan uang celengan tersebut.
Lewat Instagram Polsek Dayeuhkolot, polisi pun membeberkan aksi mulia Hafidh.
"Anak kecil bernama Moch. Hafidh (9 tahun) yang duduk di kelas 3 SDN Pasigaran 3 Dayeuhkolot meminta ibunya Rikoh Rotikoh untuk mengantar ke Polsek Dayeuhkolot Polresta Bandung menemui Kapolsek Dayeuhkolot Kompol Sudrajat dengan membawa kaleng biskuit yang berisikan pecahan uang koin untuk disalurkan membantu membeli APD (Alat Pelindung Diri) Kamis (16/04/2020)," tulis @polsekdayeuhkolot1.
Hafidh ternyata merasa terenyuh setelah melihat pemberitaan mengenai langka dan mahalnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis.
Padahal, APD merupakan barang wajib bagi setiap tenaga medis dalam menangani pasien corona
"Berawal ketika Hafidh diliburkan sekolah dikarenakan pandemi virus corona (Covid-19) yang terus mewabah di Indonesia dan melihat pemberitaan di televisi bahwa langka dan mahalnya masker beserta APD (Alat Pelindung Diri) untuk pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid-19) yang dibutuhkan para tenaga medis saat ini.
Anak dari Bapak Ruhiyatna yang berprofesi sebagai tukang servis televisi dan ibu Rikoh Rotikoh yang berprofesi sebagai pedagang baso ayam tersebut membawa tabungannya berupa pecahan koin kepada ibunya yang dikumpulkan selama 9 bulan dengan menyisihkan sisa uang jajannya setiap hari untuk disumbangkan membantu membeli APD (Alat Pelindung Diri)," lanjutnya.