Virus Corona
Nekat Nongkrong di Cafe, Remaja Ini Kapok Dites Virus Corona, Jika Positif Langsung Dibawa ke RSJ
Dirazia saat nongkrong di cafe saat pandemi Covid-19, remaja ini kapok setelah di tes virus corona dan bakal dibawa ke Rumah Sakit Jiwa.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Remaja ini merasa kapok nongkrong di cafe saat kondisi darurat virus corona.
Kepergok sedang nogkrong di cafe saat pandemi virus corona, remaja wanita ini jadi sasaran di tes virus corona.
Tak tanggung-tangung jika hasil tes menunjukkan positif virus corona, remaja ini akan langsung dibawa ke RSJ Menur.
Saat disidak petugas berpakaian lengkap APD, remaja ini langsung merasa ketakutan.
Tak hanya itu saat petugas berseragam APD itu sedang mengetes darahnya apakah terjangkit virus corona, ia pun hanya mampu menutup matanya.
Berulang kali remaja perempuan ini mengaku kapok dan tidak akan nongkrong lagi saat kondisi darurat Covid-19.
• Warga Tolak Pemakaman Jenazah Korban Corona, Wakil Walikota Pasuruan Cium Kening Penggali Kubur
• Imbas Corona, Hanung Bramantyo Blak-blakan Tak Mampu Menggaji Karyawan: Kita Bicara Hati ke Hati

Diketahui remaja perempuan itu adalah salah satu pengunjung di Rolag Cafe di kawasan Wonokromo Jalan Khairil Anwar yang didatangi petugas.
Ketika tim gabungan Gugus Tugas Pemprov Jatim, TNI/Polri dari Polrestabes Surabaya, masih banyak muda-mudi yang makan, minum dan juga mengerjakan tugas di cafe.
Seketika itu tim mengumumkan, mereka akan melakukan tes Covid-19 pada seluruh pengunjung.
“Patroli kali ini disertai rapid test di tempat.
Rapid test ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada dari mereka yang terdeteksi Covid-19,” kata AKBP Anton Elfrino Trisanto, Kabag Ops Polrestabes Surabaya di lokasi.
Jika ada pengunjung yang terdeteksi positif dari hasil rapid test, orang itu akan langsung dibawa dengan ambulans ke Rumah Sakit (RS) Jiwa Menur, tempat yang sudah disiapkan untuk isolasi pasien Covid-19.
• Hampir 2 Juta Terinfeksi, Ternyata Ini Alasan Kenapa Virus Corona Lebih Cepat Menular Daripada SARS
Mereka dirujuk ke RS tersebut untuk mendapatkan tes lanjutan yaitu swab PCR.
Itu untuk mengetahui apakah benar mereka positif terinfeksi virus SARS-COV-2 atau tidak.
Jika negatif mereka diberi tahu dan diimbau untuk tidak keluar rumah kecuali untuk hal yang benar-benar urgent.
Menurut AKBP Anton, saat patroli dan tes cepat Covid-19 di Rolag Cafe, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim membawa perangkat lengkap untuk pelaksanaan rapid test.
Para petugas kesehatan juga mengenakan pakaian APD lengkap dan mengambil sampel darah masing-masing pengunjung cafe yang masih nekat ngongkrong.
Linda Eka, salah satu pengunjung, mengaku kapok setelah mendapat shock terapi tim patroli dari jajaran kepolisian dan TNI serta dilakukan pengambilan darah untuk rapid test.

Ia yang berniat sekadar membeli makanan itu sempat ketakutan saat harus diambil darahnya.
“Kapok saya sudah.
Nggak mau lagi wes makan di luar.
Ini terakhir,” katanya.
Meski begitu ia senang karena hasil rapid testnya menunjukkan hasil negatif.
Ia tak bisa membayangkan jika hasilnya positif dan harus dikarantina di rumah sakit malam itu juga.
Sementara itu Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi yang mengawal proses rapid test, mengatakan langkah ini sengaja dilakukan melihat angka kenaikan kasus Covid-19 di Kota Surabaya yang melonjak tinggi.
Bagaimana tidak dalam sehari tambahan kasus positif Covid-19 di Surabaya mencapai 83 kasus pada hari Minggu (12/4/2020).
• 6 Kabar Baik Peluang Berakhirnya Wabah Virus Corona di Indonesia, Tingkat Kesembuhan Terus Meningkat
Begitu juga hari ini yang penambahannya mencapai 28 kasus. Sehingga total angka kasus covid-19 di Surabaya mencapai 208 kasus.
“Malam ini ada empat titik sasaran patroli.
Ini menjadi keputusan dari pembahasan rapat antara Gubernur, Kapolda dan Pangdam.
Karena kita tahu Surabaya peningkatan kasusnya luar biasa,” kata Joni.
Menurutnya, Covid-19 ini memang virus yang bisa sembuh sendiri, akan tetapi penularanya sangat cepat.
Sehingga kuratis tidak akan bisa terselesaikan sampai langkah preventifnya konsen ditangani. Khususnya pencegahan penularan.
“Kalau yang sakit kita rawat, lalu penyebaran bisa ditekan, kan lama-lama virus ini habis,” ucapnya.
Dalam rapid test yang digelar di Rolag Cafe ini diketahui tidak ada yang terdeteksi positif covid-19.
Meski begitu Gugus Tugas Jatim terus menekankan pada masyarakat untuk tetap menjaga physical distancing, di rumah saja, dan tidak keluar kecuali dalam kondisi yang sangat urgent.
Sebagian artikel ini sudah tayang di Surya.co.id dengan judul Kalau Positif Covid-19, Muda-mudi Surabaya yang Nongkrong di Cafe Dimasukkan RS Jiwa Menur