Breaking News:

Virus Corona

VIRAL Jenazah Perawat di Tolak Warga Semarang, Ketua RT: Saya Juga Menangis, Tapi Demi Aspirasi

Viral warga Semarang menolak pemakaman perawat RSUP Dr. Kariadi yang meninggal karena positif corona atau Covid-19.

kolase TribunStyle.com/(KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA)
Ketua RT klarifikasi warga tolak Jenazah Perawat di Semarang 

TRIBUNSTYLE.COM - Viral warga Semarang menolak pemakaman perawat RSUP Dr. Kariadi yang meninggal karena positif corona atau Covid-19.

Seharusnya pemakaman jenazah perawat RSUP Dr. Kariadi dilaksanakan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sewakul, pada pada Kamis (9/4/2020).

Namun karena penolakan warga, jenazah perawat covid-19 akhirnya dipindah ke Bergota, komplek makam keluarga Dr. Kariadi Kota Semarang.

Salah seorang yang berperan dalam penolakan tersebut adalah Purbo, Ketua RT 6 Dusun Sewakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

Di hadapan Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah, Edy Wuryanto, Purbo menyampaikan permintaan maafnya.

Terlanjur Viral, Ini Fakta Lagu Virus Corona Bimbo yang Disebut Sudah Tercipta 30 Tahun Lalu

5 Fakta Lagu Bimbo Corona yang Viral, Benarkah Dibuat 30 Tahun Lalu?

Ilustrasi jenazah pasien virus corona
Ilustrasi jenazah pasien virus corona (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Atas nama pribadi dan warga saya minta maaf adanya kejadian kemarin itu. Saya minta maaf kepada perawat, warga Ungaran, dan pada seluruh masyarakat Indonesia," ungkapnya, Jumat (10/4/2020) di kantor DPW PPNI Jawa Tengah.

Purbo mengatakan, penolakan pemakaman di TPU Sewakul tersebut adalah aspirasi masyarakat yang berada di lokasi, termasuk beberapa Ketua RT lain.

"Mereka mengatakan, Pak jangan di sini, jangan dimakamkan di Sewakul," ujarnya menirukan warga.

Karena desakan warga, akhirnya aspirasi tersebut diteruskan ke petugas pemakaman. 

Dia menyatakan tidak mungkin mengabaikan aspirasi warga karena tanggung jawab sebagai Ketua RT.

Adanya penolakan pemakaman tersebut, karena adanya kesalahan informasi sehingga menyebabkan ketidaksetujuan dari warga.

"Keluarga almarhumah juga ada yang dimakamkan di Sewakul meski bukan warga kami," ucapnya.

Purbo mengakui, dalam hati dia menangis karena adanya penolakan pemakaman jenazah tersebut.

"Sungguh, saya juga menangis dengan kejadian tersebut. Apalagi istri saya juga perawat, tapi saya harus meneruskan aspirasi warga," ungkapnya.

Sementara Ketua RW 08 Dusun Sewakul, Daniel Sugito mengatakan, penolakan pemakaman tersebut sempat dimediasi.

Bahkan dokter juga memberi penjelasan hingga Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha datang ke lokasi.

"Tapi warga tetap menghendaki pemakaman dipindah," ujarnya.

Ketua DPW PPNI Jawa Tengah, Edy Wuryanto meminta kepada seluruh perawat untuk tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan tulus dan ikhlas.

"Kami kecewa dan prihatin dengan kejadian ini, tapi perawat harus tetap memberikan pelayanan kesehatan secara profesional," ungkapnya. (Kompas.com/Dian Ade Permana).

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketua RT yang Tolak Pemakaman Perawat di Semarang: Saya Menangis, Istri Saya Juga Perawat, tapi..."

Update Virus Corona Nasional 10 April 2020, Bertambah 219 Kasus di 17 Provinsi, Total 3.512 Kasus

Pemerintah kembali memperbarui data pasien kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia. 

Hingga hari Jumat (10/4/2020) sore, pemerintah mengungkapkan bahwa total kasus positif Covid-19 di Indonesia ada 3.512 orang. 

Hal ini disampaikan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona di Indonesia, Achmad Yurianto. 

Achmad Yurianto mengatakan adanya tambahan 219 kasus positif Covid-19 dalam 24 jam terakir. 

Data ini didapatkan pemerintah dari seluruh rumah sakit di Indonesia. 

 5 Fakta Lagu Bimbo Corona yang Viral, Benarkah Dibuat 30 Tahun Lalu?

 Disentil Roy Suryo Gara-gara Tweet Corona, Maia Estianty: Saya Kasihan dengan Manusia yang Sok Tahu

Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes yang juga juru bicara pemerintah dalam penanganan virus Corona, Achmad Yurianto
Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes yang juga juru bicara pemerintah dalam penanganan virus Corona, Achmad Yurianto (Kompas TV/Imron-Chandra)

"Ada 219 kasus baru sehingga total menjadi 3.512 kasus. Ini terinfeksinya kira-kira lima-enam hari yang lalu," ujar Yurianto.

Yuri juga mengatakan bahwa dalam 24 jam terakhir juga ada penambahan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 30 orang. 

Pasien dinyatakan sembuh berdasarkan follow up spesimen 2 kali dan negatif. 

Maka hingga hari ini, total pasien yang dinyatakan sembuh menjadi 282 orang. 

Sementara itu, Yuri juga menyampaikan jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 sebanyak 26 orang. 

Dengan penambahan kasus pasien yang meninggal dunia ini, maka total kasus pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 ada sebanyak 306 orang. 

"Sehingga total menjadi 306 kasus pasien meninggal dunia," kata Yurianto.

Sebaran 219 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Penambahan kasus baru dalam 24 jam terakhir terjadi di 17 provinsi di Indonesia.

Menurut data dari pemerintah, penambahan kasus terbanyak dalam 24 jam terakhir terjadi di wilayah DKI Jakarta, dengan jumlah penambahan sebanyak 47 kasus. 

Kemudian, Provinsi Jawa Timur juga melaporkan penambahan kasus yang cukup tinggi yaitu sebanyak 33 kasus. 

Selain itu, ada 1 provinsi yang melaporkan kasus perdana infeksi Covid-19 di wilayahnya, yaitu wilayah Gorontalo dengan jumlah kasus infeksi 1 orang. 

Berikut ini adalah sebaran 219 kasus baru positif Covid-19 di 17 Provinsi. 

- Jakarta: 47 kasus baru

- Jawa Timur: 33 kasus baru

- Sulawesi Selatan: 29 kasus baru

- Banten: 25 kasus baru

- Sumatera Barat: 13 kasus baru

- Bali: 12 kasus baru

- Jawa Barat: 12 kasus baru

- Nusa Tenggara Timur: 9 kasus baru

- Sulawesi Tengah: 9 kasus baru

- Kalimantan Selatan: 7 kasus baru

- Sulawesi Utara: 5 kasus baru

- Lampung: 5 kasus baru

- Kalimantan Tengah: 4 kasus baru

- Sumatera Selatan: 4 kasus baru

- Kalimantan Timur: 3 kasus baru

- Sulawesi Barat: 1 kasus baru

- Gorontalo: 1 kasus baru (kasus perdana) 

Total : 219 kasus baru 

 POPULER Ada Pasien Virus Corona Tanpa Gejala, Ini 5 Fakta Terkait Carrier Termasuk Cara Mengenalinya

 WASPADA! Corona Bisa Menular Tanpa Gejala, Ini 5 Fakta Terkait Carrier, Perhatikan Cara Mengenalinya

Ilustrasi corona
Ilustrasi corona (Freepik)

Ciri-Ciri Hidden Carrier Virus Corona, Pasien yang Positif Tetapi Tidak Merasakan Gejala Apapun

Hidden Carrier virus corona adalah orang yang membawa virus corona dalam tubuh mereka, akan tetapi tidak mengalami gejala apapun.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Inggris dan China, satu diantara gejala orang yang terinfeksi virus corona menunjukkan hal yang sama dengan hidden carrier virus corona, dimana gejala ini umumnya dirasakan oleh orang-orang yang masih muda.

Hidden carrier ini sulit dideteksi karena tidak mengalami gejala umum seperti panas tinggi, batuk-batuk maupun sesak napas.

Lalu bagaimana cara mengenali hidden carrier tersebut?

  • Ciri-ciri hidden carrier
Coronavirus.
Coronavirus. (Freepik)

Gejala yang mungkin terjadi pada hidden carrier adalah ketika indera perasa dan penciuman hilang secara tiba-tiba.

Kedua gejala tersebut adalah salah satu ciri dimana virus corona sudah mulai masuk kedalam tubuh.

Jika merasakan kehilangan indera perasa dan penciuman meskipun tidak mengalami gejala lainnya, bisa jadi orang tersebut telah membawa virus corona dalam tubuhnya.

Di Korea Selatan, China, dan Italia sekitar sepertiga dari pasien yang di tes positif virus corona juga melaporkan hilangnya penciuman yang dilaporkan para dokter THT di Inggris.

  • Tidak mengalami gejala seperti orang terpapar virus corona
Ilustrasi
Ilustrasi (Shutterstock)

Seorang Hidden Carrier tidak mengalami gejala layaknya orang yang terpapar virus corona seperti demam tinggi, pilek, batuk, dan sesak napas.

Orang hidden carrier nampak seperti orang sehat, meski demikian, ia adalah pembawa virus corona yang tetap bisa menularkan kepada orang lain.

Hal ini tentu sangat berbahaya karena Hidden Carrier tidak terlihat seperti orang yang terpapar virus corona.

Kontak dengan orang lain yang sehat tentu saja akan membuat orang sehat menjadi tertular virus corona.

  • Jumlah orang yang mengalami anosmia meningkat di seluruh dunia
Ilustrasi
Ilustrasi (CNBC)

Para profesor mengatakan bahwa banyak pasien di seluruh dunia yang dinyatakan poditif virus corona hanya mengalami gejala kehilangan indera perasa dan pembau, tanpa gejala demam tinggi dan batuk seperi orang lain yang mengalami gejala ringan.

Minimnya gejala yang dirasakan ini membuat orang menjadi hidden carrier yang bisa menularkan pada orang lain dan meluas.

Artinya, hidden carrier sangat berisiko menularkan ke orang lain secara luas dan masif dan luas.

  • Kebanyakan anak muda tidak merasakan gejala yang serius
Ilustrasi
Ilustrasi (brightside.me)

Dilansir dair Sky News, Profesor Kumar mengatakan bahwa pasien muda yang positif terinfeksi virus corona umumnya hanya menunjukkan gejala kehilangan bau atau rasa saja, tanpa mengalami gejala yang umum seperti demam tinggi dan batuk.

"Pada pasien muda, mereka tidak memiliki gejala yang signifikan seperti batuk dan demam, tetapi mereka mungkin hanya kehilangan indra penciuman dan rasa, yang menunjukkan bahwa virus ini tinggal di hidung," katanya.

(TribunStyle.com/Anggie)

 
Sumber: Kompas.com
Tags:
Semarangvirus coronaCovid-19RSUP Dr. Kariadi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved