Virus Corona
Ironis, Jenazah Perawat Covid-19 Ditolak Warga Kabupaten Semarang, Ini Pesan Ganjar Pranowo
Terjadi lagi penolakan jenazah Covid-19, kali ini merupakan perawat RSUP Dr. Kariadi Semarang. Ini Pesan Ganjar Pranowo.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Terjadi lagi untuk kesekian kali jenazah Covid-19 ditolak warga untuk dimakamkan di daerahnya.
Kali ini, jenazah merupakan perawat RSUP Dr. Kariadi Semarang yang meninggal karena positif corona pada Kamis (9/4/2020).
Awalnya, jenazah perawat tersebut akan dimakamkan di TPU Siwarak, Suwakul, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Namun, karena adanya penolakan warga, jenazah akhirnya dimakamkan di TPU Bergota, komplek makam keluarga Dr. Kariadi, Kota Semarang, pada Kamis (9/4/2020) malam.
Kronologi Penolakan Jenazah Perawat
Dilansir dari Tribun Jateng, saat itu jenazah seorang perawat yang terpapar Covid-19 rencananya akan dikebumikan di TPU Siwarak, Suwakul.
• Update Virus Corona Nasional 10 April 2020, Bertambah 219 Kasus di 17 Provinsi, Total 3.512 Kasus
• 5 Fakta Lagu Bimbo Corona yang Viral, Benarkah Dibuat 30 Tahun Lalu?
Jenazah sendiri berdomisili di Ungaran Timur, tetapi karena permintaan keluarga, jenazah rencananya akan dimakamkan di samping almarhum sang ayah yang berada di TPU Siwarak, Suwakul, Ungaran Barat.
Pihak pemangku wilayah RT 06/RW 08 sudah memberikan izin dan liang lahat sudah selesai disipkan.
Namun saat jenazah sampai, tiba-tiba ada sekelompok warga yang menolak.
Bahkan wakil bupati, BPBD serta TNI polri yang mengawal pemakaman ini tak mampu mengubah keinginan warga tersebut.
Akhirnya jenazah dibawa lagi ke Semarang dan dimakamkan di TPU Bergota.
Tangis pilu seorang ibu yang diduga merupakan keluarga dari jenazah perawat tersebut kemudian beredar di media sosial.
Permohonan Maaf Ketua RT Setempat
Salah seorang yang berperan dalam penolakan tersebut adalah Purbo, Ketua RT 6 Dusun Sewakul.
Purbo lantas menyampaikan permintaan maaf di hadapan Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah, Edy Wuryanto.
"Atas nama pribadi dan warga saya minta maaf adanya kejadian kemarin itu. Saya minta maaf kepada perawat, warga Ungaran, dan pada seluruh masyarakat Indonesia," ungkapnya, Jumat (10/4/2020) di kantor DPW PPNI Jawa Tengah.
Purbo mengaku sempat menangis saat warganya mendesaknya untuk menolak pemakaman jenazah perawat tersebut di wilayahnya.
Desakan itu membuat Purbo, mengaku pada akhirnya meneruskan aspirasi warganya ke petugas pemakaman.
"Mereka kepanikan, karena banyak mobil. Saya sudah tidak masalah, tetapi warga punya pendapat mereka sendiri," katanya.
Berikut ini video permintaan maaf Ketua RT tersebut.
Pesan Ganjar Pranowo Kepada Warga
Untuk yang kesekian kalinya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berpesan kepada warganya agar tak tolak jenazah Covid-19.
Hal itu ia sampaikan melalui video yang diunggah di kanal YouTube Ganjar Pranowo pada Jumat (10/4/2020) malam.
"Ini kejadian kesekian kali, dan mohon maaf, saya ingin kembali mengajak bapak ibu untuk menggugah rasa kemanusiaan yang kita miliki," ungkap Ganjar melalui video.
Ganjar juga tak henti-hentinya memberi penjelasan bahwa pemakaman jenazah pasien Covid-19 telah dilakukan dengan standar yang aman.
"Majelis Ulama Indonesia pun sudah berfatwa bahwa mengurus jenazah itu wajib hukumnya bagi yang masih hidup. Maka, menolak mengurus jenazah, termasuk menolak penguburannya, itu DOSA," tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa seorang perawat itu merupakan pejuang yang berani mengambil risiko besar dengan merawat pasien Covid-19.
"Para perawat, dokter dan tenaga medis tidak pernah menolak pasien. Kenapa kita tega menolak jenazah mereka yang telah berkorban untuk menyelamatkan kita?" tambah Ganjar.
Gubernur Jateng itu lantas berpesan kepada masyarakat seraya berharap kejadian di Ungaran itu adalah yang terakhir kalinya.
(TribunStyle/Gigih Panggayuh)
• 150 Anggota Kerajaan Dilaporkan Positif Virus Corona, Raja Salman Mengasingkan Diri ke Laut Merah
• WASPADA! Aplikasi Zoom Berbahaya, Ini 5 Aplikasi Meeting Online Alternatif yang Lebih Aman