Breaking News:

Tak Tahu Putrinya Dibunuh & Diperkosa Pembina Pramuka, Orangtua Ini Pilu Terus Menanti di Sekolah

Tak sadar putrinya sedang diperkosa hingga dibunuh pembina Pramuka, orangtua siswi SMP ini terus menanti dengan pilu di depan gerbang sekolah.

Editor: Monalisa
advocatetanwar.com
Ilustrasi pemerkosaan 

TRIBUNSTYLE.COM - Seorang oknum pembina pramuka di Desa Tebing Kampung, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan berinisial AL(19) membunuh dan memperkosa siswi SMP berinisial RN (13).

Kasat Reskrim Polres OKU AKP Wahyu mengatakan, pemerkosaan dan pembunuhan tersebut terjadi Jumat (3/4/2020) sekitar pukul 09.00 WIB di sekolah RN.

Sebelumnya RN siswi SMP ini sempat diantar orangtua setelah diminta pembina Pramuka ke sekolah

Hari itu, RN diantar oleh orangtuanya ke sekolah setelah RN mendapat pesan dari pembinanya.

Pesan chat itu dikirimkan oleh pelaku melalui Facebook RN pada malam hari sebelum kejadian.

Dalam pesan itu, AL meminta RN datang ke sekolah untuk mengikuti kegiatan Pramuka.

RN pun tanpa curiga pergi ke sekolah.

Sementara RN masuk, orangtuanya menunggu di depan pagar sekolah.

Nasib Pilu Siswi SMK Diperkosa 7 Kakak Kelasnya, Terkuak Setelah sang Kakak Baca Isi Pesan Ancaman

POPULER Dicampakan di Jalan, Kisah Gadis 14 Tahun Diperkosa, Video Disebarluaskan di Situs Dewasa

IlustrasiiStockphoto Ilustrasi

Orangtua masih menunggu 

Orangtua RN sama sekali tak menyangka, putrinya akan menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan oleh pembina pramukanya di tempat itu.

Setelah bertemu RN, AL meminta RN menuju lapangan belakang sekolah.

"Saat tiba di lapangan itu, korban diminta balik badan.

Pelaku lalu memukul dari belakang menggunakan balok kayu," kata Kasat Reskrim.

Masih bergerak dan dibunuh 

Ilustrasi

iStockphoto Ilustrasi

AL kemudian membawa RN yang pingsan ke hutan belakang sekolah.

Pelaku menggerayangi tubuh RN dan mengira RN sudah tewas.

AL yang terkejut melihat RN masih bergerak kemudian menusukkan kayu berulang-ulang ke tubuh RN.

Mirisnya, setelah memastikan RN tewas, AL kembali memperkosa RN.

 Ilustrasi garis polisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Orangtua bingung dan melapor

Setelah dibunuh, jasad RN diikat dan ditinggalkan di kebun oleh pelaku.

Orangtua RN yang masih menunggu anaknya di depan pagar sekolah kebingungan lantaran putrinya tak kunjung keluar.

Oleh orangtuanya, RN dilaporkan hilang setelah lama menunggu hingga sore hari.

Pemerkosaan 9 Perempuan di Jombang, Salah Satu Korban Dirudapaksa karena Pacaran dengan Adik Pelaku!

Tubuh RN ditemukan di belakang sekolah usai upaya pencarian dilakukan.

Polisi pun menangkap oknum pembina pramuka, Aldy dan memeriksa motif di balik pembunuhan dan pemerkosaan tersebut.

"Dugaannya pembunuhan ini sudah direncanakan oleh pelaku," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Farid Assifa)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Tahu Anaknya Dibunuh dan Diperkosa oleh Pembina Pramuka, Orangtua Siswi SMP Masih Menunggu di Depan Sekolah

Ilustrasi
Ilustrasi (Shutterstock)

Nasib Pilu Siswi SMK Diperkosa 7 Kakak Kelasnya, Terkuak Setelah sang Kakak Baca Isi Pesan Ancaman

Dua bulan diperkosa berulang kali oleh tujuh kakak kelasnya, siswi SMK di Kabupaten Deliserdang ini kini alami trauma berat.

Pelecehan yang dialami oleh siswi SMK berinisial D ini baru terungkap setelah sang kakak membaca semua pesan singkat ancaman dari pelaku.

Dari ancaman itu, terkuak sudah penderitaan sang adik yang selama ini diperkosa oleh tujuh kakak kelasnya.

Perbuatan itu selain dilakukan oleh tujuh kakak kelas D di lingkungan sekolah dan sebuah rumah kosong.

Kasus pemerkosaan ini pun kini telah dilaporkan ke Polresta Deliserdang.

 Tak Jera! Mantan Pacar Siswi MTs Kirim 7 Video ke Teman Sekolah Korban, KPAID: Stok Pelaku Banyak

 Detik-detik Gadis Ini Lari ke Dapur Saat Mau Diperkosa, Ambil Pisau Lalu Potong Kemaluan Pelaku

Ilustrasi
Ilustrasi (ibtimes.co.in)

Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) nomor 155/III/2020/RESTA DS sudah dipegang oleh keluarga korban.

Kasus ini dilaporkan oleh N (45) ibu korban yang tinggal di Kecamatan Tanjung Morawa, Deliserdang.

"Saya enggak terima anak saya diperlakukan seperti ini.

Saya minta supaya para pelaku bisa dihukum seberat-beratnya," ujar N usai membuat laporan ke Polresta Deliserdang, Selasa (31/3/2020).

Berdasarkan pengakuan anaknya, orang tua korban menyebut kasus pemerkosaan ini awal pertama sekali terjadi pada Desember 2019.

Saat itu ada empat orang pelaku yang memperkosa anaknya di dalam ruang praktek sekolah.

Setelah itu baru kemudian terjadi lagi di bulan Januari 2020 dimana ada tiga pelaku lagi yang melakukan hal yang sama.

"Terbongkarnya kemarin lah.

Dia ini (D) di rumah bawaannya emosi saja.

Sering marah-marah.

 Viral Dipepet di Gang Sempit Siswi Jadi Korban Pelecehan Seksual dengan Modus Pura-pura Tanya Alamat

Dia enggak pernah cerita sama kami terbongkarnya itu karena kakaknya bongkar HP dia lah.

Dibacainlah sama kakaknya pengancaman-pengancaman pelaku.

Anakku ini enggak berani ngomong karena diancam kalau cerita akan disebarkan video-video dia," kata MI, ayah korban.

Trauma Berat hingga Tak Mau Sekolah

Siswi SMK yang diperkosa tujuh kakak kelasnya pada saat ini mengalami trauma berat.

Ayah korban, MI menyebut kalau anaknya itu sempat tidak mau bersekolah lagi di salah satu SMK di Kecamatan Batang Kuis itu.

"Kami pun heran kenapa dia enggak mau sekolah lagi.

Ditanyai katanya dia enggak mau sekolah lagi. 

Kami pikir karena sekolah itu tidak enak makanya mau minta pindah.

Tidak tahu kami dia diperlakukan seperti ini sama kakak kelasnya," ujar MI ketika ditemui di Polresta Deliserdang, Selasa (31/3/2020).

Ilustrasi gadis korban perkosaan
Ilustrasi gadis korban perkosaan (thedailystar.net)

Ia menyebut sempat mengantarkan langsung anaknya sampai di depan gerbang sekolah pada sekitar sebulan lalu.

Namun pada saat itu anak keempatnya itu tidak mau masuk.

Selama ini ia pun merasa heran dengan perubahan sikap anaknya itu.

"Terbongkarnya setelah kakaknya bongkar HP dia kemarin. Di situ ada ancaman-ancaman pelaku.

Kalau diceritakan sama orang lain akan disebar.

Saya ya kalau enggak ada hukum sudah saya gantung itu kemaluan pelaku di leher saya," kata MI dengan rasa geram melihat pelaku.

Ia menyebut sengaja tidak mau banyak menanyai anaknya itu bagaimana kronologis sebenarnya.

Disebut beberapa hari ini hanya istrinya saja yang berkomunikasi dengan anaknya.

Ia mengaku takut emosinya tidak terkontrol.

 POPULER Dicampakan di Jalan, Kisah Gadis 14 Tahun Diperkosa, Video Disebarluaskan di Situs Dewasa

"HP nya sudah hancur saya buat. Ya gimana ya, namanya juga orang tua.

Abangnya pun ini geram juga sama pelaku.

Cuma itulah kan ada hukum. Biarlah hukum saja nanti yang menyelesaikan masalahnya.

Abangnya sama orang mana ada takutnya, cuma kita suruh biar saja hukum yang menyelesaikan," kata MI.

Korban Diancam Pelaku

Berdasarkan pengakuan anaknya, orang tua korban menyebut kasus pemerkosaan ini awal pertama sekali terjadi pada Desember 2019.

Saat itu ada empat orang pelaku yang memperkosa anaknya di dalam ruang praktek sekolah.

Setelah itu baru kemudian terjadi lagi di bulan Januari 2020 di mana ada tiga pelaku lagi yang melakukan hal yang sama.

"Terbongkarnya kemarinlah. Dia ini (D) di rumah bawaannya emosi saja. Sering marah-marah.

Dia enggak pernah cerita sama kami terbongkarnya itu karena kakaknya bongkar HP dia lah.

Dibacainlah sama kakaknya pengancaman-pengancaman pelaku.

Anakku ini enggak berani ngomong karena diancam kalau cerita akan disebarkan video-video dia," kata MI, ayah korban.

Hingga berita ini diunggah, www.tribun-medan com belum berhasil meminta konfirmasi Kasat Reskrim

Polresta Deliserdang, AKP Muhammad Firdaus.

Beberapa kali dihubungi, ponselnya masih belum diangkat. 

Ilustrasi
Ilustrasi (hoy.com / colombiareports.com)

Korban Didampingi LPA

Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Deliserdang ikut mendampingi keluarga siswi SMK swasta ketika membuat laporan ke Polresta Deliserdang Selasa, (31/3/2020).

Ketua LPA Deliserdang, Junaidi Malik sempat hadir di Polresta Deliserdang.

Menyikapi kasus ini Junaidi berpendapat kalau kasus ini adalah salah satu sebuah bentuk nyata bahwa runtuhnya ketahanan keluarga.

Hal ini kemudian mengakibatkan perilaku anak-anak semakin mengerikan dan menakutkan. Para pelaku dianggap sudah seperti penjahat di film-film.

"Harapan saya bagaimana ini akan jadi satu perhatian karena ini bukan perbuatan cabul tapi ini adalah kejahatan pemerkosaan bergerombol.

Ada 7 orang anak diduga pelakunya,"ujar Junaidi Malik.

Dijelaskannya, anak yang berkonflik dengan hukum meskipun dia sebagai pelaku tetap dia harus mendapatkan perlakuan yang sama sesuai dengan Undang Undang nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak.

Ia meminta agar kasus ini bisa menjadi perhatian kedepannya.

"Jadi saya minta supaya polisi kemudian dalam hal ini Polresta Deliserdang untuk mengatensi kasus ini dengan sungguh sungguh sesuai dengan visi dan misi Kapolri kepolisian yang profesional,"tegas Junaidi.

Saat ini nama-nama tujuh orang pelaku pun sudah disebutkan oleh korban ke polisi. Disebut kalau ketujuh orang pelaku itu duduk di bangku kelas XII. (Indra Gunawan)

Sebagian artikel ini sudah tayang di Tribun Medan dengan judul: Seorang Siswi SMK Digilir 7 Kakak Kelasnya, Pelaku Rekam Perbuatan Bejatnya untuk Mengancam Korban

Sumber: Kompas.com
Tags:
pembunuhanpembina Pramukasiswi SMPmembunuhmemperkosaorangtuaFacebooksekolahSumatera Selatanpelakupemerkosaan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved