Breaking News:

Jokowi Berikan Alternatif Pengganti Libur Nasional Lebaran 2020 agar Warga Tetap Bisa Mudik

Pandemi virus corona membuat banyak khawatir tentang hari libur nasional mudik lebaran, Jokowi akan beri alternatif pengganti libur agar bisa mudik

Warta Kota/ Henry Lopulalan/KompasTV
Ilustrasi Mudik Lebaran (kiri), Presiden Joko Widodo (kanan) 

TRIBUNSTYLE.COM - Pandemi virus corona yang terjadi membuat pemerintah memutar otak agar warganya tetap bisa menikmati libur lebaran.

Alhasil, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan untuk mengganti jadwal mudik lebaran 2020.

Jadwal mudik lebaran 2020 akan diganti pada hari libur nasional setelah Hari Raya Idul Fitri.

Dikutip dari Kompas.com, hal tersebut diusulkan Jokowi untuk memberi rasa tenang kepada masyarakat yang berpotensi tidak bisa mudik di tengah pandemi Covid-19 ini.

Ilustrasi Mudik Lebaran
Ilustrasi Mudik Lebaran (Warta Kota/ Henry Lopulalan)

"Saya melihat ini untuk mudik ini dalam rangka menenangkan masyarakat.

Mungkin alternatif mengganti hari libur nasional di lain hari untuk hari raya.

Ini mungkin bisa dibicarakan," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas soal mudik melalui sambungan konferensi video, Kamis (2/4/2020).

Ia juga mengusulkan, nantinya saat libur lebaran pemerintah akan menyediakan fasilitas dan infrastruktur khusus mudik sebagaimana dilaksanakan saat mudik lebaran.

Nantinya, pemerintah daerah bisa menggratiskan tempat-tempat wisata milik mereka agar ramai dikunjungi masyarakat.

Jokowi meyakini jika rencana tersebut terlaksana akan memberikan rasa tenang kepada masyarakat.

"Saya kira kalau skenario-skenario tersebut dilakukan kita bisa memberikan sedikit ketenangan pada masyarakat," lanjut Jokowi.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan, pemerintah tengah merampungkan peraturan pemerintah (PP) terkait mudik.

PP tersebut berisi tentang keamanan para pemudik saat pulang kampung untuk mencegah penyebaran Covid-19.

PP tersebut, kata dia, akan memperkuat imbauan pemerintah tentang larangan mudik saat pandemi Covid-19 berlangsung saat ini.

"PP-nya sedang dirumuskan mungkin dua hari lagi tentang masalah mudik itu," ujar Ma'ruf dalam konferensi pers melalui video conference, Selasa (31/3/2020).

Pria Ini Mudik ke Wonogiri Saat Wabah Corona, Malah Pergoki Sang Istri Selingkuh dengan Pak Kades

Gaya Kocak Soimah Serukan Jangan Mudik & Tetap di Rumah Buat Ayu Ting Ting hingga Via Vallen Tertawa

"Tapi yang jelas, kami meminta masyarakat untuk tidak mudik sebab risikonya besar sekali," lanjut dia.

Ia juga mengatakan, sebagaimana anjuran agama Islam, saat melakukan suatu hal yang diyakini dapat menyebabkan bahaya bagi dirinya atau orang lain adalah dilarang.

Bahkan cenderung diharamkan.

"Sesuatu yang wajib menurut agama dan diwajibkan oleh pemerintah itu menjadi kuat," kata dia.

Terlebih, saat ini pemerintah juga sudah meminta masyarakat untuk tidak mudik ke kampung halaman sehingga warga negara wajib tidak melakukannya. (TribunStyle.com/Nafis Abdulhakim)

 

Ketua Organda, Adrianto Djokosoetono di Jakarta, Selasa (21/11/2017).
Ketua Organda, Adrianto Djokosoetono di Jakarta, Selasa (21/11/2017). (Kompas.com/Ketua Organda, Adrianto Djokosoetono di Jakarta, Selasa (21/11/2017). )

Organda Dukung Wacana Larangan Mudik Lebaran 2020

Organisasi Angkutan Darat (Organda) mendukung wacana kebijakan pemerintah melarang mudik Lebaran 2020 sebagai langkah antisipatif penyebaran virus corona ke berbagai daerah.

Ketua Umum Organda Adrianto Djokosoetono mengatakan pengusaha angkutan darat tidak masalah merugi andai pemerintah melarang mudik Lebaran 2020

Sebab, dalam kondisi pandemi virus corona, pelaku usaha dari berbagai sektor juga mengalami hal serupa.

"Jika bicara rugi, hal itu tentu dirasakan oleh hampir semua pelaku usaha dan seluruh karyawannya termasuk anggota Organda," katanya kepada Kompas.com, Selasa (31/3/2020).

Meski begitu, Adrianto berharap pemerintah mau mengeluarkan berbagai bentuk insentif untuk meminimalisir kerugian yang dialami.

Dengan berkurangnya jadwal operasi angkutan kendaraan umum, Adrianto meminta pemerintah untuk memberikan sumbangan berupa bantuan langsung tunai kepada mitra pengemudi, supir, hingga kenek yang pendapatannya terdampak akibat virus corona.

Organda juga meminta kepada pemerintah untuk segera mengimplementasikan aturan mengenai relaksasi kredit yang tertuang dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Stimulus perekonomian sebagai kebijakan Countercyclical.

Terakhir, untuk meringankan pengeluaran perusahaan, Organda meminta pemerintah untuk memasukan usaha jenis angkutan darat ke dalam daftar jenis usaha yang menerima berbagai jenis insentif fiskal melalui Peraturan Menteri Keuangan No.23/PMK.03/2020.

"Sehingga cashflow anggota organda dapat berkurang tekanannya," kata dia.

Adrianto membenarkan, saat ini sudah banyak perusahaan angkutan darat khususnya operatur bus yang tidak beroperasi sejak beberapa hari lalu diakibatkan imbauan pemerintah untuk tidak melaksanakan mudik Lebaran.

Sebelumnuya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Plt.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini pemerintah masih mengkaji beberapa opsi pelarangan mudik Lebaran.

"Nanti akan kita kaji. Jangan sampai nanti logistik mati atau ambulans jadi tak jalan.

Sedang dikaji oleh perhubungan," katanya dalam unggahan video resmi, Selasa. (Kompas.com/Rully R. Ramli)

MUI Haramkan Mudik di Tengah Pandemi Covid-19, Simak Alasan Penting di Baliknya

Takut Corona Makin Meluas, Yuni Shara Larang Mudik, Kakak Krisdayanti: Jangan Jadi Pembawa Penyakit

 
 
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
mudik lebaran 2020Hari Raya Idul Fitrivirus coronaPresiden Joko Widodo
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved