Virus Corona
Pedoman Merawat Pasien Corona yang Jalani Isolasi Mandiri di Rumah dari Kemenkes
Tidak semua pasien virus corona dirawat di rumah sakit. Jika gejala ringan bisa dirawat di rumah. Ini pedoman merawat pasien yang isolasi mandiri.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Tidak semua pasien yang positif virus corona diisolasi di rumah sakit, beberapa jalani isolasi mandiri di rumah.
Kenapa ada pasien positif COVID-19 tapi tidak dirawat di rumah sakit?
Salah satu alasan isolasi mandiri di rumah adalah untuk mengurangi jumlah pasien di rumah sakit yang membeludak.
Adapun pasien yang bisa melakukan isolasi mandiri di rumah adalah mereka yang mengalami gejala ringan.
Penting untuk diperhatikan dalam menjalani isolasi mandiri di rumah, yaitu dukungan dari keluarga atau tetangga terdekat.
Selain itu, komitmen yang serius dari pasien juga diperlukan agar COVID-19 tidak semakin merajalela.
• Seberapa Efektif Masker Kain? Ini Cara Menggunakannya untuk Tangkal Virus Corona
• Kabar Gembira Calhaj 2020, Pandemi Corona Tak Membuat Arab Saudi Batalkan Ibadah Haji 2020

Dilansir dari Kemenkes melalui situs kemkes.go.id, berikut ini beberapa pedoman saat isolasi mandiri di rumah.
1. Tempatkan pasien dalam ruangan tersendiri yang memiliki ventilasi yang baik
(memiliki jendela terbuka, atau pintu terbuka).
2. Batasi pergerakan dan minimalkan berbagi ruangan yang sama.
Pastikan ruangan bersama (seperti dapur, kamar mandi) memiliki ventilasi yang baik.
3. Anggota keluarga yang lain sebaiknya tidur di kamar yang berbeda, dan jika tidak memungkinkan maka jaga jarak minimal 1 meter dari pasien (tidur di tempat tidur berbeda).
4. Batasi jumlah orang yang merawat pasien. Idealnya satu orang yang benar-benar sehat tanpa memiliki gangguan kesehatan lain atau gangguan kekebalan.
Pengunjung atau penjenguk tidak diizinkan sampai pasien benar-benar sehat dan tidak bergejala.
5. Lakukan hand hygiene (cuci tangan) segera setiap ada kontak dengan pasien atau lingkungan pasien.
Lakukan cuci tangan sebelum dan setelah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah dari kamar mandi, dan kapanpun tangan kelihatan kotor.
Jika tangan tidak tampak kotor dapat menggunakan hand sanitizer, dan untuk tangan yang kelihatan kotor menggunakan air dan sabun.
6. Jika mencuci tangan menggunakan air dan sabun, handuk kertas sekali pakai direkomendasikan. Jika tidak tersedia bisa menggunakan handuk bersih dan segera ganti jika sudah basah.
7. Untuk mencegah penularan melalui droplet, masker bedah (masker datar) diberikan kepada pasien untuk dipakai sesering mungkin.
8. Orang yang memberikan perawatan sebaiknya menggunakan masker bedah terutama jika berada dalam satu ruangan dengan pasien.
Masker tidak boleh dipegang selama digunakan. Jika masker kotor atau basah segera ganti dengan yang baru.
Buang masker dengan cara yang benar (jangan disentuh bagian depan, tapi mulai dari bagian belakang). Buang segera dan segera cuci tangan.
9. Hindari kontak langsung dengan cairan tubuh terutama cairan mulut atau pernapasan (dahak, ingus dll) dan tinja.
Gunakan sarung tangan dan masker jika harus memberikan perawatan mulut atau saluran nafas dan ketika memegang tinja, air kencing dan kotoran lain.
Cuci tangan sebelum dan sesudah membuang sarung tangan dan masker.
10. Jangan gunakan masker atau sarung tangan yang telah terpakai.
11. Sediakan sprei dan alat makan khusus untuk pasien (cuci dengan sabun dan air setelah dipakai dan dapat digunakan kembali).
12. Bersihkan permukaan di sekitar pasien termasuk toilet dan kamar mandi secara teratur.
Sabun atau detergen rumah tangga dapat digunakan, kemudian larutan NaOCl 0.5% (setara dengan 1 bagian larutan pemutih dan 9 bagian air).
13. Bersihkan pakaian pasien, sprei, handuk, dll. menggunakan sabun cuci rumah tangga dan air atau menggunakan mesin cuci dengan suhu air 60-90C dengan detergen dan keringkan.
Tempatkan pada kantong khusus dan jangan digoyang-goyang, dan hindari kontak langsung kulit dan pakaian dengan bahan-bahan yang terkontaminasi.
14. Sarung tangan dan apron plastic sebaiknya digunakan saat membersihkan permukaan pasien, baju, atau bahan-bahan lain yang terkena cairan tubuh pasien.
Sarung tangan (yang bukan sekali pakai) dapat digunakan kembali setelah dicuci menggunakan sabun dan air dan didekontaminasi dengan larutan NaOCl 0.5%.
Cuci tangan sebelum dan setelah menggunakan sarung tangan.
15. Sarung tangan, masker dan bahan-bahan sisa lain selama perawatan harus dibuang di tempat sampah di dalam ruangan pasien yang kemudian ditutup rapat sebelum dibuang sebagai kotoran infeksius.
16. Hindari kontak dengan barang-barang terkontaminasi lainya seperti sikat gigi, alat makan-minum, handuk, pakaian dan sprei).
17. Ketika petugas kesehatan memberikan pelayanan kesehatan rumah, maka selalu perhatikan APD dan ikut rekomendasi pencegahan penularan penyakit melalui droplet. (TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)
• 3 Doa Mustajab Agar Terhindar dari Bala Penyakit Termasuk Virus Corona, Panjatkan Setiap Saat
• Miris, Pemakaman Korban Corona Ditolak Warga Sejumlah Daerah di Indonesia, Mana Saja?