Virus Corona
Deretan Wajah Lebam Merah Nyaris Berdarah Dokter & Perawat Pasien Corona, Bukti Total Berkorban
Inilah deretan foto wajah lebam hingga nyaris berdarah dari para tenaga medis yang merawat pasien corona, bukti total berkorban.
Penulis: Yuliana Kusuma Dewi
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Inilah deretan foto wajah lebam hingga nyaris berdarah dari para tenaga medis yang merawat pasien corona, bukti total berkorban menyelamatkan pasien Covid-19 .
Wabah corona saat ini menjadi bencana bagi sekitar 200 negara dan kawasan di berbagai belahan dunia.
Tidak hanya korban jiwa yang berjatuhan, berbagai acara dan kegiatan skala regional, nasional bahkan internasional ikut batal karena wabah corona.
Covid-19 menjangkiti seluruh kalangan tanpa pandang bulu, mulai dari masyarakat sipil, politikus, atlet hingga selebriti ikut menjadi korban.
Kasus covid-19 di Indonesia semakin bertambah dari hari ke hari.
Jumlah kasus per Sabtu (28/03/2020) di Indonesia terdapat 155 positif corona dengan 59 pasien sembuh dan 102 meninggal dunia.
• Jangan Khawatir! Ini 3 Kabar Baik dari Presiden Jokowi yang Mudahkan Rakyat di Tengah Pandemi Corona
• Mengapa Kena Corona? Ternyata 90 Persen karena Kegagalan Menjaga 3 Bagian Tubuh Ini, Apa Saja?

• Istrinya Sedang Hamil, Dokter Garda Terdepan Virus Corona Curhat: Bohong Kalau Kami Tidak Takut
Di balik pandemi corona, terdapat perjuangan tak kenal lelah dari para tenaga medis yang menangani para pasien.
Bahkan beberapa dari mereka kehilangan nyawa lantaran tertular virus covid-19 yang berasal dari Wuhan, China tersebut.
Sementara sebagian yang lain tak jarang mengalami luka karena harus terus mengenakan alat perlindungan diri (APD) sepanjang hari.
TribunStyle himpun dari berbagai sumber berikut deretan foto wajah lebam dari pada dokter dan perawat yang menangani pasien corona.
1. Guratan Lebam Merah Setelah Alat Pelindung Diri Dicopot

Mereka mengalami bekas luka di wajah karena seharian memakai APD untuk melindungi diri dari tertular virus corona.
Beberapa bahkan mengalami memar merah dan luka di wajah dan harus mengenakan plester obat.
Meski begitu mereka tetap sepenuh hati kembali melakoni pekerjaannya.
2. Lebam Merah Sampai Meninggalkan Luka

Para pahlawan corona ini bekerja tak kenal waktu dengan mengerahkan segenap tenaga untuk kesembuhan pasien.
Tak hanya itu, mereka bahkan meninggalkan keluarga dan mempertaruhkan nyawa untuk melakukan tugas mulia tersebut.
Pasukan garis depan perang melawan corona tersebut terpaksa tak bisa bersama dengan keluarga karena mewaspadai agar keluarga tidak tertular covid-19.
3. Ada yang Sampai Diperban karena Berdarah

• Video Tangis Pilu Anak Dokter Pisah dari Ibu yang Isolasi Diri Gegara Corona, Lepas Rindu Lewat CCTV
4. Betapa Perih Lebam Merah Ini

• Negatif Corona dan Tak Sabar Pulang ke Rumah, Dokter Handoko Gunawan Pilih Naik Taksi
Para tenaga medis ini menekan ego dan kepentingan diri demi orang lain yang membutuhkan pertolongannya.
Luka-luka yang mereka alami tidak menghentikannya untuk terus berjuang melawan covid-19.
Rasa lelah, frustasi karena begitu banyak pasien yang bertambah setiap harinya, hingga rasa putus asa dengan kondisi yang dialami tak menjadikan mereka menyerah.
Beberapa potret yang beredar di sosial media, mereka tertidur lantaran kelelahan dengan masih mengenakan pakaian APD.
Selain itu, ada pula yang menjalankan ibadah dengan tetap tak melepas APD.

Hingga hari ini, Sabtu (28/03/2020) terdapat 512.701 kasus positif corona di seluruh dunia.
Dengan total kematian 23.495 kasus.
Hingga saat ini pemerintah terus mengupayakan penanganan pandemi corona.
Sebelumnya pemerintah telah menghimbau untuk melakukan social distancing demi memutus rantai penyebaran virus corona.
Pemerintah menyerukan untuk tidak membuat kerumunan dengan seruan #dirumahaja. (TribunStyle.com/Yuliana Kusuma)

Negatif Corona dan Tak Sabar Pulang ke Rumah, Dokter Handoko Gunawan Pilih Naik Taksi
Salah satu kisah inspiratif tenaga medis yang menangani pasien corona yakni dokter yang telah berusia 80 tahun, Dokter Handoko.
Pria yang menjadi dokter spesialis paru-paru RS Graha Kedoya, Handoko Gunawan ini beberapa waktu lalu telah diperbolehkan pulang.
Sebelumnya dokter yang bersikukuh menangani orang-orang yang terjangkit virus corona ini telah dinyatakan sebagai pasien.
Dokter Handoko pada saat itu mengalami demam tinggi dan sesak napas.
Ia menjalani masa isolasi 14 hari di RSUP Persahabatan RSUP, Jakarta Timur.
• Virus Corona Bisa Mati Jika Terkena Terik Matahari & Sabun? Simak Penjelasan dari Ahli Mikrobiologi
• Kisah Sosok dr Handoko Gunawan Viral karena Lawan Corona, Kirana Larasati Bagikan Kondisi Terbarunya

Kabar baiknya, pada Selasa 24 Maret 2020, dokter Handoko diperbolehkan pulang.
Pria yang telah berusia 80 tahun ini mengaku senang karena telah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.
Saking senangnya, dokter spesialis penyakit paru di RS Graha Kedoya ini langsung pulang ke rumah untuk bertemu keluarga.
Ia bahkan memilih naik taksi untuk menuju rumah di kawasan Jelambar, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat.
Jarak rumah dan rumah sakit yang cukup jauh membuat dokter usia 80 tahun ini mengambil langkah cepat.
Keputusannya untuk naik taksi pun ia lakukan karena tak sabar tiba di rumah.
"Saya memutuskan naik taksi karena saking senangnya bisa pulang. Kebetulan saya tinggal di Jelambar, jadi makan waktu perjalanan lama kalau menunggu dijemput. Makanya saya pulang langsung saja naik taksi," ungkap dokter Handoko Gunawan dikutip dari Tribunnews Selasa (24/3/2020).
Meskipun telah dinyatakan negatif corona, dokter ini harus melakukan isolasi diri di rumah selama 14 hari.
"Saya mesti isolasi diri tidak boleh ketemu orang karena status saya masih PDP. Jadi sampai dua Minggu ke depan saya self isolation di rumah," ujarnya. (TribunStyle.com/TsaniaF)