Virus Corona
Tiap Hari Bertemu ODP & PDP Corona, Istri Alm Bani Seventeen: Siapa yang Urus Anak jika Aku Tertular
Cindri Wahyuni, istri mendiang Bani Seventeen curhat pilu perjuangannya menjadi dokter di saat wabah corona. Sebagai single mom, ia khawatirkan anak.
Penulis: Febriana Nur Insani
Editor: Suli Hanna
TRIBUNSTYLE.COM - Cindri Wahyuni, istri mendiang Bani Seventeen curhat pilu perjuangannya menjadi dokter di saat wabah corona. Sebagai single mom, ia sangat mengkhawatirkan 2 anaknya.
Social distancing dan self isolation masih menjadi langkah terbaik untuk menekan laju penyebaran virus corona.
Meski begitu, ada beberapa pihak yang harus berkorban untuk tetap bekerja demi merawat para pasien corona.
Ya, para tenaga medis memang menjadi garda terdepan dalam penanganan virus corona.
Di setiap bertugas mereka harus menyelamatkan nyawa pasien sekaligus nyawa mereka sendiri.
Tak jarang, banyak tenaga medis yang berguguran selama bertugas setelah merawat para pasien corona.
Kekhawatiran itulah yang kini tengah dirasakan oleh Cindri Wahyuni, istri dari mendiang Bani Seventeen.
• Kesaksian Dokter di Surabaya Tertular Virus Corona, Berawal Hal Sepele Tak Disengaja Pasien Covid-19
• Ayah Meninggal Tertular Corona, Anak Dokter Bagi Kisah Menyayat Hati: Milih Pemakaman Aja Gak Bisa

Cindri yang berprofesi sebagai dokter di Yogyakarta ternyata ikut merasakan perjuangan luar biasa selama wabah corona melanda Indonesia.
Apalagi saat ini dirinya jadi orang tua tunggal bagi 2 anaknya.
Curahan hati Cindri pun terlihat dari postingan terbarunya di Instagram pada Selasa (24/3/2020).
Cindri mengunggah potret dirinya saat bertugas di tempatnya bekerja.
Lengkap mengenakan Alat Pelindung Diri (APD), Cindri tetap semangat menolong para pasien.
"Aku single mom dari 2 putri yg sehat, cantik dan lincah, sebagai dokter di garda terdepan, tiap hari menerima ODP dan PDP dari wabah covid 19.
Sedih rasanya jika aku nanti sakit tertular virus yg jahat ini, karna banyaknya orang yg tidak bertanggung jawab masih berkeliaran di luar sana tanpa kepentingan, anak2 ku gimana?
Siapa yg akan mengurus mereka jika aku tertular? Dimana hari nurani kalian?" tulis Cindri.

Istri mendiang Bani tersebut cukup menyayangkan aksi orang-orang yang meremehkan virus corona.
"Jakarta diliburkan bukannya pada diem di rumah, ini malah berbondong-bondong pada mudik ke kampung halaman, jalan-jalan ke Mol.
Karena mol disini pada sepi, dgn bangganya berfoto asik di tempat2 wisata lainnya, tolonglah kalian itu manusia yg seharusnya punya hati nurani," lanjutnya.
Cindri pun memperingatkan kepada semua pihak agar menaati imbauan pemerintah dalam menghadapi virus corona.
"Iya kamu masih muda sehat kebal dengan virus itu, tp kamu berpotensi menularkan kepada orang tua mu, nenek kakek mu, orang2 yg imun nya jelek, please DI RUMAH SAJA," pungkasnya.
• Negatif Corona dan Tak Sabar Pulang ke Rumah, Dokter Handoko Gunawan Pilih Naik Taksi
Postingan Cindri lantas mendapat banyak dukungan dan doa dari banyak warganet.
aviwkila
Mbak, InshaaAllah dijaga Allah. Sehat2 ya Mbak. Jangan sampe kecapean ya
iistieq
Sehat-sehat ya mommy dan adik-adik di rumah.
sitialfiah_88
Semoga Allah selalu melindungi dan memberi kesehatan ka cindry dan anak2
vanyuliana
Sehatsehat dok, min vit dan makan sehat yaa semoga dokter selalu dalam lindungan allah
retha_jr0403
Sehat2 ya bu dokter cantik, semoga virusnya cepat berlalu dan kita akan mendukung program pemerintah stay at home, semoga bisa kumpul lagi dgn anak2nya (TribunStyle.com/Febriana)

Kesaksian Dokter di Surabaya Tertular Virus Corona, Berawal Hal Sepele Tak Disengaja Pasien Covid-19
Sementara itu dokter RSUD Dr Soetomo Surabaya tertular virus corona karena hal sepele yang berasal dari pasien positif covid-19.
Ia pun memberikan pengakuannya kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melalui video testimoni di Gedung Negara Grahadi, Selasa (24/3/2020).
Sosok Dokter tersebut adalah dr Markus PPDS Anastesi, dokter anastesi RSUD Dr Soetomo.
Diketahui Dokter Markus terkonfirmasi sebagai positif covid-19 setelah sempat berinteraksi dengan orang yang sebelumnya sudah positif covid-19.
Interaksinya sangat sederhana.

Ia tak sengaja lewat di hadapan pasien positif VIrus Corona tersebut saat keluar dari kamar mandi, saat kebetulan pasien tersebut batuk dan dengan kondisi tanpa mengenakan masker.
"Saya dr Markus, saya PPDS anestesi RSUD Dr Soetomo.
Saya merupakan salah satu pasien covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh.
Untuk itu saya ingin berterima kasih pada Gubernur Jatim beserta jajaranya melalui satgas covid-19 Jatim.
Juga pada guru-guru saya dari departemen anestesi RSUD Dr Soetomo, juga kepeda tim PINERE dan juga kepada dirut Soetomo yang telah membantu saya dan telah merawat saya dengan luar biasa sehingga saat ini saya boleh keluar rumah sakit.
Saya dinyatakan sembuh dari virus covid-19,” kata dr Markus dalam video yang ditayangkan di kesempatan jumpa pers tersebut.
Ia mengatakan bahwa besar harapannya agar apa yang diupayakan bersama dalam Gugus Tugas tersebut bisa terlaksana seperti mengaktifkan RS Menur sebagai rumah sakit khusus untuk menangani covid-19 di Surabaya.
“Juga besar harapan saya segera dilakukan tes massal sehingga masyarakat boleh tahu boleh mempunyai tanggung jawab lebih jika dikatakan positif yaitu mereka akan isolasi diri di rumah dan tak menularkan ke orang lain,” tegasnya.
Ia juga meminta agar alat alat medis segera disiapkan untuk menghadapi infeksi yang mengarah ke gejala yang berat.
Juga yang tak kalah penting ia meminta masyarakat untuk bersama sama meningkatkan kesadaran untuk melakukan social distancing, yang menjaga diri dengan tidak ikut melakukan perkumpulan.
Dan menjaga diri melalui isolasi diri di rumah.
Hal ini dilakukan supaya tidak menyebarkan virus yang potensial berbahaya bagi orang tua atau orang memiliki banyak penyakit.
“Saya juga berharap kepada Gubernur Jawa Timur, juga satgas covid-19 untuk tidak lupa menyediakan rumah singgah buat kami, para tenaga medis supaya kami tidak khawatir ketika bekerja pulang dan membawa virus itu kemudian menulari keluarga kami," ungkapnya.
51 Positif VIrus Corona di Jatim
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga menyampaikan, bahwa kasus covid-19 di Jawa Timur kembali bertambah.
Per hari ini, Selasa (24/3/2020), total ada sebanyak 10 kasus tambahan untuk covid-19 positif.
Sehingga sampai malam ini ada sebanyak 51 kasus positif covid-19 di Jawa Timur.
Dari jumlah tersebut dua orang diantaranya meninggal.
“Sesuai dengan pengunuman pemerintah pusat, Jatim hari ini ini terkonfirmasi ada tambahan 10 positif covid-19,” ucapnya.
“Dari tambahan sepuluh kasus positif VIrus Corona tersebut tersebar di 5 Magetan, 2 di Surabaya, 2 di Sidoarjo, 1 Kota Malang.
Dengan tambahan 10 positif ini total di Jatim ada sejumlah 51,” imbuh Khofifah Indar Parawansa.
Selain tambahan kasus positif covid-19, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada tambahan menjadi 142 orang dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) bertambah menjadi 2003 orang.
Data tersebut merupakan data update yang dilakukan hingga sore ini pukul 16.00 WIB.
“Berikutnya saya ingin sampaikan juga dari data ini ada dua pasien yang meninggal. Satu di Malang satu di Surabaya,” kata Khofifah Indar Parawansa.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah bahwa ada peningkatan jumlah ODP dan PDP hal tersebut karena adanya penamambahan kasus dari tracing yang dilakukan secara cepat oleh Gugus Tugas Jatim.
Dikatakan Khofifah bahwa tidak semua ODP covid-19 tidak dirawat di rumah sakit. Melainkan ada yang melakukan isolasi secara mandiri.
Sedangkan yang PDP mereka sebagian besar dirawat di rumah sakit yang tersebar di Jawa Timur.
Terkait orang terkonfirmasi positif covid-19 yang meninggal dunia, dikatakan Ketua Gugus Tugas Kuratif Jatim Joni Wahyuhadi bahwa semuanya di atas 50 tahun.
“Kasus orang yang positif covid-19 dan meninggal dunia biasanya cepat meninggalnya karena ada sesuatu yang mendasari,” kata Joni.
Meski jumlah kasus positif VIrus Corona ( covid-19 ) di Jawa Timur bertambah menjadi 51 orang, dan dua orang meninggal dunia.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga menyampaikan kabar baik, bahwa sebanyak 5 orang dari yang sudah terkonfirmasi positif VIrus Corona berhasil sembuh.
“Dari 51 pasien yang sudah positif, alhamdulillah ada lima dari mereka sudah terkonversi negarif artinya sudah mereka berlima sudah sembuh. Satu di Malang, dan 4 orang di Surabaya,” kata Khofifah Indar Parawansa.
Insentif tenaga medis
Pemerintah sudah menentukan besaran insentif yang diberikan kepada tenaga kesehatan yang menangani VIrus Corona covid-19.
"Kemarin kita telah rapat dan telah diputuskan, sudah dihitung oleh Menkeu, diberikan insentif bulanan untuk tenaga medis," kata Jokowi usai meresmikan RS Darurat Virus Corona di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020).
Presiden Jokowi lantas membeberkan besaran insentif untuk masing-masing tenaga medis.
Untuk Dokter spesialis Rp 15 juta, Dokter umum/dokter gigi Rp 10 juta, bidan atau perawat Rp 7,5 juta, dan tenaga medis lainnya Rp 5 juta.
Selain itu, akan ada santunan kematian sebesar Rp 300 juta bagi tenaga medis yang meninggal karena tertular Virus Corona.
Kendati demikian, insentif hingga santunan kematian ini hanya berlaku di daerah yang sudah menyatakan tanggap darurat.
"Ini untuk daerah yang tanggap darurat," kata Jokowi.
(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Pengakuan Dokter di Surabaya Tertular Virus Corona Karena Hal Sepele Tak Disengaja Pasien Covid-19,
• Ilmuwan China Ungkap Rahasia Virus Corona Hilang Tak Bersisa dan Caranya, Ikuti Instruksi WHO
• Lakukan Syuting di Tengah Pandemi Corona, Ria Ricis Ditegur Triawan Munaf: Harusnya Mengedukasi