Hari Raya Nyepi
Perayaan Hari Raya Nyepi 2020, Tradisi Arak Ogoh-ogoh Ditiadakan Karena Wabah Virus Corona
Umat Hindu di Indonesia merayakan Hari Raya Nyepi pada Rabu 25 Maret 2020, namun tahun ini tak ada tradisi arak ogoh-ogoh karena wabah coronavirus.
Penulis: Heradhyta Amalia
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Umat Hindu di Indonesia merayakan Hari Raya Nyepi pada Rabu 25 Maret 2020, namun tahun ini tak ada tradisi arak ogoh-ogoh karena wabah coronavirus.
Semua umat hindu di seluruh dunia khususnya di Bali, Indonesia hari ini merayakan Hari Raya Nyepi 2020 atau Tahun Baru Saka 1942.
Namun, perayaan Nyepi kali ini terasa berbeda bagi warga Bali karena sekarang wabah corona tengah menyerang di Tanah Air sendiri.
Merebaknya virus Covid-19 inilah menjadikan tradisi arak ogoh-ogoh atau patung raksasa yang biasa dilakukan sehari menjelang Nyepi ditiadakan.
Tradisi mengarak ogoh-ogoh memang rutin dilakukan setiap tahunnya.
Hal itu menjadi peristiwa yang selalu ditunggu-tunggu oleh warga, baik itu bagi umat Hindu maupun pemeluk agama lain.
• Rayakan Hari Raya Nyepi, Happy Salma Unggah Foto di Rumah, Tamara Bleszynski Beri Ucapan
• Hari Raya Nyepi - 4 Pantangan yang Tak Boleh dilanggar Seluruh Umat Hindu Selama Sehari Penuh
Ditiadakannya tradisi arak ogoh-ogoh karena menyesuaikan kebijakan pemerintah yang mengarahkan untuk social distancing dan menghindari keramaian.
Diperkuat dengan imbauan dari Gubernur Bali yang dilansir dari Kompas.com, I Wayan Koster yang mengeluarkan instruksi pelarangan pawai pada Jumat (20/3/2020).
Tak hanya larangan pengarakan ogoh-ogoh, Koster juga memerintahkan supaya pelaksanaan upacara Melasti, proses penyucian menjelang Nyepi hanya boleh diikuti maksimal 25 orang.
Padahal biasanya proses upacara Melasti sendiri diikuti hampir semua warga adat desa.
• 4 Ritual Hari Raya Nyepi yang Belum Banyak Orang Tahu, Penyebab Internet Tak Boleh Digunakan
• POPULER Viral WNA di Bali Tewas Diatas Motor, Awalnya Dikira Jantung, Ternyata Positif Corona
Pelarangan yang dilayangkan oleh Gubernur pun sudah disepakati dengan Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali dan Majelis Desa Adat.
Sehingga memang adanya kegiatan yang harus mengumpulkan orang banyak sebaiknya ditunda dahulu untuk mencegah adanya infeksi virus corona.
"Sesuai isi surat ini, agar seluruh komponen Bali melaksanakannya dengan tertib, disiplin, dan bertanggung jawab," kata Gubernur Bali I Wayan Koster kepada media ketika mengumumkan surat edaran bersama tersebut.
Koster mengatakan dia sudah menginstruksikan semua pemimpin daerah dan pihak-pihak terkait ikut mengoordinasikan dan melaksanakan agar surat edaran itu ditaati dengan baik.
Karena mengingat di tengah wabah ini sangat harus waspada demi kepentingan bersama.
"Ini untuk kepentingan Bali, kepentingan bersama," lanjutnya.
Mengingat juga kasus pasien yang dinyatakan positif corona sudah ada 6 kasus di Bali, yang dua diantaranya telah meninggal yakni WNA.
Sebelumnya juga, upacara melasti dilakukan di beberapa tempat yang dianggap bisa menyucikan.
Proses melasti biasa dilakukan di tempat-tempat yang dianggap bisa menyucikan.
Misalnya pantai, danau, beji (sumber air), dan campuhan (muara beberapa sungai).
Selama prosesi melasti, umat Hindu mengarak benda-benda sakral dari pura (pratima) sebagai bagian dari penyucian sebelum melaksanakan Catur Brata Penyepian selama 24 jam saat Nyepi.
Catur Brata Penyepian merupakan empat pantangan yang tidak boleh dilakukan pada saat Nyepi yaitu tidak bekerja (amati karya), tidak menyalakan api (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan), dan tidak bersenang-senang (amati lelanguan).
Proses itu dimulai pukul 6 pagi dan selesai 24 jam kemudian.
Sehari sebelum melakukan Nyepi, warga mengarak ogoh-ogoh di sekitar rumah mereka, terutama di perempatan desa.
Di Denpasar, misalnya, pawai ogoh-ogoh yang dipusatkan di perempatan Catur Muka, nol kilometer Denpasar, akan menjadi agenda yang dipenuhi ribuan orang.
Adapun melasti biasanya diikuti ribuan orang dengan berjalan kaki menuju pantai.
Namun, perayaan yang biasanya mewah itu dipastikan tidak akan terjadi setelah adanya larangan oleh gubernur Bali yang ditujukan untuk membantu mengatasi wabah virus corona (Covid-19).
(TribunStyle.com/Heradhyta Amalia)
5 Fakta Unik Hari Raya Nyepi yang Belum Banyak Diketahui, dari Hotel Murah hingga Bandara Ditutup
1. Malam Bertabur Bintang
Pada malam hari di Bali saat Nyepi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Karena tidak adanya polusi cahaya di malam hari, maka bintang-bintang atau gugusan bintang di langit akan terlihat jelas.
Atau lebih dikenal dengan Milky Way.
Momentum ini sangat langka terjadi hanya satu tahun sekali di Bali.
2. Hargaa Hotel Murah
Hari Raya Nyepi juga menjadi keuntungan bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Ada banyak sekali hotel yang memberikan paket harga murah termasuk di dalamnya makan pagi, siang, malam dan aktivitas menarik untuk menghibur tamu di hotel.
Biasanya penurunan harga hotel ini mencapai 50 persen dari harga biasa.
3. Dirindukan oleh wisatawan
Anggapan Bali dihindari oleh wisatawan saat Nyepi justru salah.
Sebaliknya banyak wisatawan yang sengaja menghabiskan waktu liburan saat Nyepi di Bali.
Umumnya wisatawan yang ingin mendapatkan pengalaman spiritual dengan yoga atau meditasi di keheningan Nyepi.
Melihat bintang saat malam hari juga menjadi daya tarik bagi wisatawan.
4. Menginspirasi World Silent Day
World Silent Day adalah gerakan untuk mengurangi aktivitas yang mengeluarkan sumber daya seperti menyalakan listrik dan berkendara dengan kendaraan bermotor.
World Silent Day yang dirayakan setiap tanggal 21 Maret ini terinspirasi dari Hari Raya Nyepi dan telah disetujui oleh PBB.
Diharapkan hal ini dapat memberikan kontribusi untuk mengurangi pemanasan global.
5. Bandara I Gusti Ngurah Rai Tidak Beroperasi
Hanya di Hari Raya Nyepi, tiket penerbangan tak dijual sebab bandara berhenti beroperasi di Hari Nyepi.
Terminal, pelabuhan, dan Jalan Tol Bali Mandara juga ditutup pada saat Nyepi.
Kendati mengalami penutupan, pihak bandara akan tetap melayani penerbangan yang bersifat darurat. (Tribunstyle.com/Candra Isriadhi)
• Rayakan Hari Raya Nyepi, Happy Salma Unggah Foto di Rumah, Tamara Bleszynski Beri Ucapan
• Hari Raya Nyepi - 4 Pantangan yang Tak Boleh dilanggar Seluruh Umat Hindu Selama Sehari Penuh