3 Jenis Jahe dan Perbedaannya, Perhatikan Karakternya dari Rasa, Warna hingga Ukuran
Tanaman jahe memiliki 3 jenis yang berbeda karakter dan rasanya, simak penjelasannya berikut ini
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Jahe adalah jenis tanaman yang banyak digunakan untuk minuman dan obat.
Saat pandemi corona, tanaman jahe banyak diburu karena dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
Tanaman jenis empon-empom ini beberapa pekan terakhir harganya melambung hingga dua kali lipat dari harga normal.
Jahe yang bangak dibeli oleh orang-orang adalah jahe merah yang dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
Ternyata, jahe memiliki beberapa jenis yang berbeda karakternya.
Dilansir dari Kompas.com, Menurut buku Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur (2016), karya penulis Made Astawan yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas, jahe dibagi dalam tiga macam yang berbeda.
• 4 Makanan & Minuman yang Menggunakan Jahe, Ampuh Menjaga Daya Tahan Tubuh & Penangkal Virus
• Mudah Dibuat Sendiri, Begini Cara Mengolah Jahe, Kunyit & Temulawak untuk Cegah Virus Corona
Pembagian jahe ini berdasarkan dengan bentuk, warna dan rimpangnya.
Tanaman jahe sendiri terdiri dari akar, batang dan bunga.
Bagian rimpang jahe merupakan bagian yang sering dimanfaatkan.
Rimpang jahe adalah akar tunggal yang tertanam dalam tanah dan dipanen setelah berumut 10 hingga 12 bulan.
Berikut ini adalah beberapa jenis jahe, berdasarkan buku Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur (2016) karya Made Astawan.
- Jahe putih

Jahe putih sering disebut dengan nama jahe purih besar, jahe gajah, jahe badak atau jahe kombongan.
Jenis jahe ini memiliki rimpang yang gemuk, potongan melintang berwarna putih kekuningan dan berserat lembut.
Jahe gajah biasanya dikonsumi saat masuh muda atau setelah aromanya kurang tajam dan rasanya kurang pedas.
Selain dikonsumsi , jahe ini banyak digunakanjuga sebagai bumbu dapur.
- Jahe putih kecil

Jahe putih kecil biasanya disebut dengan jahe sunti atau jahe emprit.
Jahe jenis ini memiliki potongan melintang berwarna putih kekuningan, berbentuk agak pipih, berserat lembut, aromanya tidak tajam dan rasanya yang pedas.
Biasanya jahe putih dipanen ketuka sudah tua.
Jahe putih memiliki rasa yang lebih pedas dibandingkan dengan jahe gajah.
Jahe putih juga memiliki kandungan minyak atsiri yang lebih banyak dari jahe gajah.
- Jahe merah

Disebut jahe merah karena merahnya berwarna jingga muda dan bahkan merah.
Jahe merah memiliki serat yang kasar dan aromanya sangat tajam.
Selain itu, jahe merah memiliki rasa yang paling pedas dibandingkan dengan jahe jenis lainnya.
Jahe merah biasanya dipanen ketika sudah tua dan digunakan sebagai obat-obatan ataujamu.
Kandungan minyak atsiri dalam jahe merah yang tinggi juga digunakan sebagai bahan pengobatan.
Diberitakan sebelumnya, ada berbagai macam empon-empon yang dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

Inilah Jenis Empon-empon yang Memiliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan, dari Kunyit hingga Temulawak
Empon-empon selain digunakan sebagai obat atau jamu, juga dimanfaatkan sebagai bumbu masakan Indonesia yang kaya akan cita rasa.
Lalu, apa saja jenis empon-empon dan manfaatnya untuk tubuh?
Dilansir dari healthline.com, berikut ini adalah jenis empon-empon yang ada di Indonesia dan manfaatnya untuk tubuh.
- Kunyit

Kunyit adalah salah satu jenis empon-empon yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia.
Masyarakat biasanya menggunakan kunyit sebagai obat dan bumbu masakan khas.
Didalam kunyit mengandung zat yang bernama kurkumin, yang biasa dimanfaatkan sebagai penambah nafsu makan, megobati tukak lambung, mengobati maag dan mencegah kanker.
Dilansir dari Daily Health, kunyit terbukti lebih efektif dalam mengatasi maag daripada plasebo.
- Jahe

Jahe juga merupakan jenis empon-empon yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia.
Jahe mengandung berbagai macam nutrisi yang baik untuk tubuh, seperti serat, karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin seperti vitamin A, B1, B3 dan vitamin C.
Selain itu, jahe juga kaya akan kandungan mineral seperti fosfor, zat besi, dan kalsium.
Kandungan bioaktif juga terdapat pada jahe seperti gingerol, shogaol, curcumin dan diarilheptanoid.
- Temulawak

Temulawak merupakan salah satu tumbuhan dari genus curcumin atau suku temu-temuan.
Temulawak berbentuk sekilas mirip dengan kunyit, dan memiliki kandungan kerkumin dan minyak atsiei yang bias meningkatkan kinerka ginjal dan sebagai agen antiinflamasi.
Tumbuhan ini biasanya dimanfaatkan sebagai pembuatan jamu dan minuman kesehatan.
Sebuah pemelitian yang dimuat dalam jurnal Linical Gastroenterology and Hepatology mengungkapkan bahwa pasien ramuan temulawak terbukti baik untuk pasien yang memiliki gangguan pencernaan.
- Temu putih

Temu putih merupakan salah satu tumbuhan yang masih satu suku dengan temulawak.
Perbedaan temu putih dan temulawak adalah daging rimpangnya yang berwana lebih terang dan cenderung putih.
Sama seperti tanaman empon-empon yang lain, temu putih biasanya dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan jamu yang mampu mengatasi kelebihan berat badan.
Kandungan antioksidan dalam temu putih mampu menangkal radikal bebas penyebab berbaagai penyakit.
Selain itu, temu putih juga mampu menurunkan kecemasan dan stres.
(TribunStyle.com/Anggie)
• Benarkah Vitamin C dan Jahe Merah Bisa Mencegah Penularan Virus Corona? Begini Penjelasannya
• Selain Jahe Merah, 3 Bahan Dapur Khas Indonesia Ini Disebut Profesor Ampuh Tangkal Virus Corona