Breaking News:

Virus Corona

Wabah Corona Semakin Meluas, Inilah Cara yang Tepat untuk Tetap Waspada dan Jangan Panik

Merebaknya virus corona atau Covid-19 di berbagai belahan dunia, simak cara yang tepat untuk tetap waspada dan tak panik menghadapinya.

Penulis: Heradhyta Amalia
Editor: Amirul Muttaqin
Shutterstock
Ilustrasi virus corona atau Covid-19 

TRIBUNSTYLE.COM - Merebaknya virus corona atau Covid-19 di berbagai belahan dunia, simak cara yang tepat untuk tetap waspada dan tak panik menghadapinya. 

Di tengah pandemi global akan virus corona yang tengah mewabah dengan cepatnya ini, menjadikan warga dunia semakin khawatir. 

Termasuk di Indonesia sendiri, jumlah pasien yang terus meningkat setiap harinya menjadikan masyarakat Tanah Air dibuat panik. 

Tepat pada 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya kasus positif Covid-19, penyakit yang disebabkan infeksi virus corona jenis baru.

Atas kasus yang telah mewabah di Indonesia ini, membuat pemerintah menghimbau masyarakatnya untuk tetap waspada dan jangan panik di tengah banyak berita terkait seputar virus corona

Jokowi pun juga sudah mengeluarkan kebijakan untuk lebih baik di rumah jika tak ada keperluan yang mendesak. 

Saat Pandemi Corona, Inilah Deretan Artis Dunia Turut Kampanyekan #IStayHomeFor, Ada David Beckham

Cegah Corona, Awkarin Ikut Jadi Relawan Semprot Desinfektan, Intip 5 Potret Kesiapsiagaannya

Sehingga sangat perlu menjaga kesehatan mental dalam diri sendiri supaya tetap waspada akan kesehatannya dan lingkungan sekitar. 

Ilustrasi
Ilustrasi (shutterstock)

Namun, bagaimana caranya untuk tak panik dan takut berlebihan dalam menghadapi wabah tersebut?

Berikut tipsnya yang dilansir dari Kompas.com yang mengacu ulasan Guru Besar Fakultas Psikologi UGM, Prof. Dr. Koentjoro pada Sabtu (21/3/2020) di bawah ini. 

  • Memahami konsep dasar akan adanya virus 

Menurut Koentjoro sendiri yang bisa dilakukan oleh masyatakat untuk tak panik menghadapi wabah virus ini adalah dengan kembali ke konsep dasarnya.

Ia mengungkapkan bahwa tubuh memiliki kekebalan tersendiri dan yang bisa mengendalikan adalah diri sendiri.

"Satu yang harus kita lakukan, kita harus kembali kepada konsep pentingnya antibodi.

Virus itu, apa pun itu, ada di sekitar kita. Tetapi yang bisa melawan hanya antibodi kita," kata Koentjoro.

Koentjoro pun memberikan permisalan agar mudah dipahami yakni saat kita bersin, artinya sistem tubuh tengah menolak virus yang masuk ke dalam tubuh.

Sehingga penting bagi masyarakat untuk memperkuat antibodi sebagai senjata utama menghadapi virus.

Caranya cukup dengan olahraga dan istirahat dan asupan akan vitamin E dan C.

"Dengan cara olahraga yang cukup, istirahat yang cukup. Sebetulnya itu, sehingga tidak perlu kita takut secara berlebihan.

Selama kita sehat, itu tidak masalah. Vitamin E juga vitamin C itu saja sudah cukup,"
ujar dia.

Jika sudah memahami konsep dasar dari virus dan tahu cara melawannya, maka masyarakat tidak akan panik yang berlebihan.

zodiak tetap tenang
ilustrasi tenang (Freepik.com)
  • Kesadaran untuk tak boleh panik 

Dalam ilmu psikologi, panik atau cemas memiliki peran yang besar dalam pengambilan keputusan dan tindakan seseorang.

Namun, yang kini terjadi menurut Koentjoro masyarakat seakan belum siap menerima adanya beberapa informasi terkait virus corona ini.

Hal itulah yang membuat cemas berlebih dan bertindak panik, karena ketakutan seseorang bisa menular kepada orang lain. 

"Secara psikologis itu menggambarkan ketakutan, bahwa kecemasan itu menular.

Ketika ketakutan dan kecemasan itu menular, maka yang akan terjadi adalah orang menjadi semakin depresi, bingung, dan sebagainya," jelas  Koentjoro.

Untuk itu, penting kesadaran untuk tidak panik dalam menghadapi situasi ini.

"Obat apa pun juga, atau penyakit apa pun juga, kalau sudah dengan panik itu tidak akan baik. Oleh karena itu, yang pertama, jangan panik," tambahnya. 

Ia juga menambahkan bahwasanya kepanikan muncul karena banyaknya informasi terkait virus corona yang membuat psikologis seseorang belum siap menerima dengan baik. 

"Kalau masyarakat siap, enggak masalah (akses informasi sebanyak mungkin),

"Tidak ada batasan, Kalau akses bukan seberapa banyak yang dia konsumsi. Tapi seberapa jauh siap kita menghadapi kenyataan," terang Koentjoro. 

Santai
Ilustrasi Santai (Boujie Mack)

Oleh karena itu, masyarakat diingatkan untuk menjaga kewaspadaan dengan memahami soal virus corona, cara penularan, dan bagaimana mencegah agar tak tertular dari virus itu.

Diingatkan pula untuk mengikuti imbauan pemerintah agar selalu menjaga jarak minimal 2 meter ketika berada di tempat ramai, dan tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak.

Karena kebijakan yang diarahkan tersebut dianggap  efektif untuk menekan meluasnya penularan virus corona yaitu social distancing dan pembatasan gerak.

Selain itu, harus tetap menjaga kebersihan dirinya sendiri dengan rajin mencuci tangan dan selalu membawa hand sanitizer saat bepergian.

(TribunStyle.com/Heradhyta Amalia)

Cerita Andrea Dian Positif Terinfeksi Corona, Awalnya Didiagnosa Demam Berdarah, Kini Diisolasi

Raditya Dika Berduka, Temannya Meninggal Karena Tertular Corona, Dokter Muda Berusia 34 Tahun

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
virus coronaCovid-19cara mencegah virus corona terbaruberita terbaru virus corona hari ini
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved