Breaking News:

Gangguan Kesehatan yang Bisa Muncul Akibat Stres, dari Nyeri Otot hingga Naiknya Kadar Gula Darah

Berikut ini adalah gangguan kesehatan yang bisa muncul akibat stres berlebihan

Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: vega dhini lestari
https://www.rmit.edu.au
Ilustrasi wanita stres 

TRIBUNSTYLE.COM - Pandemi virus corona bisa menyebabkan stres dan bisa berdampak buruk pada kesehatan.

Beberapa dampak buruk stres yang bisa terjadi pada tubuh, seperti otot tegang, jantung berdegup kencang, dan napas semakin cepat.

Hal ini bisa terjadi karena stres bisa mengaktifkan respons ‘fight or flight” pada tubuh.

Hormon akan memberi tahu tubuh untuk siap menghadapi atau melarikan diri dari suatu kondisi yang bisa menyebabkan stres.

Juka terjadi terlalu sering, kondisi ini bisa digolongkan sebagai stres kronis yang dapat menganggu bagian tubuh lainnya.

Bahkan, stres kronis juga bisa berpengaruh pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

5 Cara Mengendalikan Stres di Tengah Pandemi Virus Corona, Olahraga Teratur dan Batasi Informasi

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Amunisi selama Melakukan Social Distancing agar Tidak Stres

Hormon adalah zat kimia tubuh yang memerintahkan bagian tertentu dalam tubuh untuk bereaksi.

Kelenjar adrenalin dalam tubuh akan membantu memberikan respons untuk melawan dan lari dari kondisi yang berbahaya atau mengancam.

Ketika adrenalin berada dalam level yang tinggi dan dalam waktu lama, hal ini bisa melemahkan tulang, sistem imun, gangguan tidur dan kehilangan kekuatan otot.

Bahkan, stres yang berlebihan bisa menyebabkan berbagai penyakit yang cukup berbahaya.

Dilansir dari WebMD dan Healthline, berikut ini adalah masalah kesehatan yang timbul karena stres.

  • Nyeri otot
Ilustrasi.
Ilustrasi. (Foto: Thinkstockphotos)

Otot-otot pada tubuh akan menjadi tegang saat sedang stres, hal ini terjadi guna melindungi diri dari cedera.

Otot yang tegang ini jika terjadi secara terus-menerus akan menimbulkan sakit kepala, sakit punggung dan bahu.

Inilah yang membuat nyeri otot di bagian-bagian tubuh lainnya.

Untuk menghindari dampak stres untuk kesehatan tubuh, maka perlu mengendalikan stres atau kecemasan selama terjadinya pandemi virus corona. 

  • Obesitas
Obesitas
Obesitas (sifandy.com)

Masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan karena stres adalah obesitas.

Stres akan meningkatkan kadar kortisol dankemudian menyebabkan meningkatkan kadar lemak yang tersimpan di perut.

Penumpukan lemak di perut jika dibiarkan maka akan menjadi masalah kesehatan yang lebih kompleks.

Selain itu, obesitas juga dapat memicu penyakit lain yang berbahaya seperti penyakit jantung dan diabetes.

  • Penyakit jantung
Ilustrasi
Ilustrasi (www.csp.org.uk)

Dilansir dari WebMD, stres dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah dan aliran darah.

Selain itu, stres juga dapat menyebabkan pelepasan kolesterol dan trigliserida ke dalam darah.

Stres juga meningkatkan seseorang untuk melakukan kegiatan yang mengganggu kesehatan seperti merokok dan makan secara berlebihan.

Hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Selain itu, diketahui bahwa stres emosional yang terjadi secara tiba-tiba bida memicu masalah jantung serius seperti serangan jantung.

Maka, penderita penyakit jantung harus menghindari stres dan mengelola stres degan baik.

  • Banyak berkeringat
Berkeringat
Berkeringat (Thompsontee.com)

Stres juga dapat menyebabkan tubuh banyak mengeluarkan keringat.

Menurut penelitian yang dimuat dalam U.S National Library of Medicine, menemukan bahwa stres dapat meningkatkan produksi keringat seperti orang yang sedah berolahraga.

Selain itu, setudi lain yang dimuat dalam International Journal of Cosmetic Science juga menemukan bahwa stres meningkatkan poduksi keringat dan bau badan pada remaja.

  • Meningkatnya kadar gula darah
Ilustrasi diabetes
Ilustrasi diabetes ()

Saat sedang mengalami stres, tubuh akan merespon dengan meningkatkan energi untuk mengatasi stres.

Untuk meningkatkan energi, tubuh akan melepaskan lebih banyak glukagon, adrenalin dan glukosa yang berasal dari hati.

Hal ini akan menyebabkan kadar insulin turun dan hormon kortisol naik.

Kondisi ini menyebabkan tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin.

Kemudian, gula dalah akan naik dan jika dibiarkan akan menimbulkan masalah kesehatan lainnya seperti diabetes.

Ilustrasi virus corona atau Covid-19
Ilustrasi virus corona atau Covid-19 (Shutterstock)

5 Cara Mengendalikan Stres di Tengah Pandemi Virus Corona

Diberitakan sebelumnya, ada berbagai cara untuk mengendalikan stres selama pandemi virus corona ini berlangsung. 

Stres berlebihan memang bisa menyebabkan gangguan kesehatan. 

Dilansir dari Kompas.com, psikolog klinis Amy Sullivan, PsyD, ABPP, menekankan pentingnya merencanakan kegiatan coping.

Coping adalah cara seseorang dalam mengatasi situasi atau masalah yang dialami, baik sebagai ancaman atau tantangan yang menyakitkan.

"Mari kita menjadi inovatif. Ini adalah masa di mana kita benar-benar bisa kreatif dan menghasilkan keterampilan coping yang positif." ujar Amy.

Lalu bagaimana cara mengelola stres yang bisa dilakukan ditengah pandemi virus corona?

Berikut ini adalah cara mengelola stres di tengah pandemi virus corona.

  • Terapkan pola makan yang sehat
Iliustrasi
Iliustrasi (freepik.com)

Selain mempengaruhi kesehatan mental, stres bisa mempengaruhi kebiasaan makan dan metabolisme tubuh.

Cara terbaik untuk mengendalikan stres makan atau emotional eating adalah dengan mewaspadai apa yang memicu stres makan dan melawan keinginan tersebut.

"Jika kita cenderung makan emosional, ketahui pemicunya, apa yang membuat kita stres dan bersiaplah," kata Dr. Sullivan.

Lebih baik menyiapkan camilan yang sehat untuk mencegah makan makanan yang tidak sehat saat stres makan.

Camilan sehat akan membantu menyehatkan tubuh dan memberi nutrisi yang baik untuk mengatasi stres.

Hindari makan makanan atau camilan yang mengandung banyak gula karena bisa menyebabkan naiknya kadar gula darah.

  • Olahraga secara teratur
Ilustrasi olahraga
Ilustrasi olahraga (doktersehat.com)

Selain menjaga pola makan, olahraga secara teratur juga penting untuk dilakukan.

Akan tetapi, harus memperhatikan social distancing dengan tidak berolahraga di pusat kebugaran yang ramai

Sebagai gantinya, lakukanlah olahraga di rumah seperti naik turun tangga atau membersihkan rumah.

Kegiatan ini merupakan aktivitas fisik yang sama dengan olahraga.

Olahraga membantu tubuh melepaskan endorfin atau zat alami yang membantu pikiran menjadi lebih baik dan mempertahankan sikap positif.

  • Istirahat dengan cukup
Ilustrasi
Ilustrasi (intermountainhealthcare)

Melakukan istirahat dengan cukup terlebih jika diberikan kesempatan bekerja dirumah bisa dilakukan untunk mengendalikan stres.

Sangat penting untuk tidur  dengan cukup dan berkualitas, hal ini bisa membantu tetap fokus pada pekerjaan dan mengelola stres yang timbul ditengah pandemi.

Dr. Sullivan merekomendaikan untuk menghindari stimulan seperti alkohol, kafein dan nikotin sebelum tidur untuk mendapatkan tidur yang berkualitas.

  • Batasi informasi terkait virus corona
Ilustrasi
Ilustrasi (Confused.com)

Informasi memang penting untuk didapatkan, tentang perkembangan terbaru dari pandemi virus corona ini.

Akan tetapi, batasi sebisa mungkin informasi yang didapatkan untuk mengendalikan stres.

"Sebagai manusia kita ingin mengendalikan hidup kita dan dalam situasi ini, kita harus belajar mengelola kurangnya kontrol," kata Dr. Sullivan.

Temukan keseimbangan paparan berita yang cocok untuk diri sehingga tidak stres.

Selain itu, perlu juga membatasi ekspos media ke anak-anak dan berikan informasi sesuai dengan usia mereka.

  • Tetap terhubung dengan orang lain
Ilustrasi
Ilustrasi (Erminesoft)

"Saya tidak bisa menekankan betapa pentingnya koneksi selama masa ketidakpastian dan ketakutan," kata Dr. Sullivan.

Meski mengharuskan kita untuk melakukan social distance dan mengisolasi diri, tetap terhubung dengan orang lain melalui media sosial bisa dilakukan untuk mengurangi stres.

Hubungi anggota keluarga atau teman dengan telefon dan media sosial untuk menanyakan kabarnya.

Ketakutan dan isolasi memang bisa menyebabkan depresi dan kecemasan, maka kita perlu membuat titik untuk terhubung dengan orang lain secara teratur.

(TribunStyle.com/Anggie)   

 Positif Corona, Detri Warmanto Bagi Kondisi saat Isolasi, Tak Minum Obat & Bawa Alat Makan Sendiri

 5 Jus yang Bisa Dikonsumsi di Tengah Pandemi Untuk Meningkatkan Daya Tahan tubuh

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
stresvirus coronanyeri ototpenyakit jantungpenyakit gara-gara stres kambuh
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved