Breaking News:

Virus Corona

4 Obat yang Dipercaya Bisa Sembuhkan Corona, Dua di Antaranya Telah Dipesan Indonesia

Penyebaran virus corona yang membabi buta membuat para ahli berupaya menemukan obat atau vaksin, ini 4 obat yang dipercaya bisa sembuhkan COVID-19.

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: vega dhini lestari
AFP via nypost.com
Obat flu Avigan yang diproduksi Fujifilm Jepang. 

TRIBUNSTYLE.COM - Penyebaran virus corona yang membabi buta membuat ilmuwan di berbagai negara berupaya menemukan obat atau vaksin.

Hingga kini, belum ditemukan obat khusus yang ampuh menyembuhkan para pasien yang terjangkit Covid-19.

Sementara itu, beredar desas desus mengenai beberapa jenis obat yang dipercaya bisa sembuhkan corona.

Obat-obat tersebut sebenarnya bukanlah obat baru, melainkan sudah ada dan digunakan sejak lama.

Namun, beberapa pihak mengklaim telah menguji secara klinis obat yang dimaksud dan hasilnya positif.

Dilansir dari berbagai sumber, ini 4 jenis obat yang dipercaya bisa menyembuhkan penyakit virus corona atau Covid-19.

5 Khasiat Air Rebusan Daun Sirih, Ampuh Bersihkan Miss V hingga Jadi Hand Sanitizer

Kanika Kapoor Jadi Artis Bollywood Pertama yang Umumkan Positif Corona, Simak Kondisi Terbarunya

1. Remdesivir

Dilansir dari Wikipedia, remdesivir adalah obat antivirus yang dikembangkan perusahaan bioteknologi, Gilead Sciences.

Obat ini sempat diuji klinis untuk pengobatan penyakit virus ebola yang merebak tahun 2013-2016 silam.

Dilansir dari Koreabiomed, Korea Selatan memilih remdesivir sebagai obat yang dipercaya bisa atasi Covid-19.

Pasien akan menerima remdesivir dalam uji klinis di bawah pengawasan spesialis penyakit menular.

Ilustrasi obat
Ilustrasi obat (University of Oxford)

2. Avigan atau Favilavir

Avigan dan favilavir adalah nama merk obat antivirus yang dikembangkan Toyama Chemical.

Obat ini kemudian diproduksi oleh Zheijang Hisun Pharmaceutical.

Obat antivirus ini telah digunakan untuk melawan banyak virus RNA (ribonucleic acid) yaitu virus yang menyebabkan berbagai penyakit termasuk influenza yang melanda Jepang pada 2014 lalu.

Untuk menanggulangi virus corona ini pemerintah Indonesia telah menyediakan 5000 butir Avigan.

Tak hanya menyediakan sejumlah tersebut pemerintah juga telah memesan 2 juta butir obat dari Jepang.

3. Klorokuin Fosfat atau Kina

Tidak hanya Avigan, Presiden Jokowi juga menyebutkan sedang menyiapkan 3 juta klorokuin.

Senyawa ini berasal dari ekstrak kulit batang pohon kina yang selama ini juga menjadi obat bagi pasien malaria.

Sebelumnya, Kemenkominfo sempat menyatakan klorokuin dapat menyembuhkan corona adalah hoaks.

Namun, berdasarkan informasi terbaru, Kemenkominfo mengklarifikasi pernyataan hoaks tersebut.

Klorokuin telah melewati uji klinis terhadap 100 pasien di 10 rumah sakit di China, sebagaimana dilansir dari situs resmi Kominfo yang diperbarui per Jumat (20/3/2020).

Ilustrasi obat
Ilustrasi obat (Pixabay)

4. Tocilizumab atau Actemra

Kemenkes Iran mengklaim telah menguji actemra pada pasien Covid-19 dan menunjukkan hasil yang positif.

Tocilizumab, dengan nama merek umum Actemra. Ini merupakan protein sintetis yang dapat disuntikkan yang menghalangi efek IL-6 pada pasien dengan rheumatoid arthritis. IL-6 adalah protein yang diproduksi tubuh ketika ada peradangan.

Versi terbaru dari pedoman ini menyarankan penggunaan Tocilizumab pada pasien dengan tingkat IL-6 yang meningkat dan dengan dampak yang luas di paru-paru atau gejala yang parah.

COVID-19
COVID-19 (microbenotes.com)

Daftar Istilah Terkait Virus Corona, Apa Itu COVID-19, ODP, PDP, Lockdown, hingga Social Distancing

Sementara itu berbagai istilah terkait virus corona masih sering muncul di berbagai pemberitaan, seperti ODP, PDP, lockdown, hingga social distancing.

Ada baiknya untuk mengenal dan memahami istilah-istilah yang muncul dalam pemberitaan kasus-kasus virus corona.

Hal ini bisa jadi langkah antisipasi terhadap kemungkinan munculnya berita-berita hoaks.

Selain itu, pemahaman soal arti istilah-istilah tersebut akan sangat membantu dalam mengikuti perkembangan informasi soal COVID-19.

Pasalnya, penyebaran virus corona di dunia ini sangatlah cepat sehingga informasi pun diperbarui secara bertubi-tubi.

Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini istilah-istilah beserta artinya yang digunakan pihak berwenang, kalangan medis, atau media ketika membicarakan virus corona.

Virus Corona atau Coronavirus

Corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia.

Pada manusia, beberapa coronavirus diketahui menyebabkan berbagai penyakit infeksi pernafasan.

Contoh penyakitnya adalah mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

SARS-CoV-2

SARS-CoV-2 adalah salah satu virus corona yang paling baru ditemukan dan sedang menjadi wabah saat ini.

Virus ini pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, China, yang menyebabkan wabah COVID-19.

COVID-19

COVID-19 adalah nama untuk mengidentifikasi penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus yang paling baru ditemukan (SARS-CoV-2).

Nama yang diresmikan oleh WHO tersebut diambil dari kata ‘corona’, ‘virus’, dan ‘disease’.

CO: corona

VI: virus

D: disease

Sementara 19 merepresentasi tahun di mana pertama kali virus itu menyebar, 2019.

Epidemi

Epidemi adalah penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan menimbulkan banyak korban.

Istilah umum untuk epidemi adalah wabah.

Pandemi

Sementara pandemi adalah penyakit yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi lingkup geografi yang luas.

Boleh dikatakan, pandemi adalah epidemi dalam lingkup yang lebih luas, misalnya beberapa benua atau seluruh dunia.

ODP

ODP adalah singkatan dari Orang Dalam Pemantauan.

Dalam hal ini, ODP COVID-19 adalah orang yang mengalami gejala sebagai berikut:

  • Demam (>38 derajat C) atau ada riwayat demam;
  • ISPA tanpa pneumonia;
  • Memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala.

PDP

PDP adalah singkatan dari Pasien Dalam Pengawasan.

Dalam hal ini, PDP COVID-19 adalah orang yang mengalami gejala sebagai berikut:

  • Demam (>38 derajat C) atau ada riwayat demam;
  • ISPA;
  • pneumonia ringan hingga berat;
  • Memiliki perjalanan ke negara yang terjangkit atau kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam 14 hari terakhir.

Suspect

Suspect virus corona adalah orang atau pasien yang diduga terjangkit COVID-19.

Dalam hal ini, pasien tersebut menunjukkan gejala penyakit pernapasan akut dan diduga pernah kontak dengan pasien positif corona.

KLB

KLB adalah singkatan dari Kejadian Luar Biasa.

Status ini diterapkan untuk mengklasifikasikan penyakit yang merebak dan dapat mewabah di suatu wilayah.

Bisa dikatakan KLB adalah peringatan sebelum terjadi wabah.

Beberapa wilayah di Indonesia sudah menerapkan status KLB virus corona, yaitu Solo dan Banten.

Lockdown

Dilansir dari Cambridge, lockdown adalah sebuah situasi dimana tidak diperbolehkannya orang-orang untuk meninggalkan sebuah bangunan dan kawasan karena alasan darurat.

Istilah tersebut juga bisa diartikan sebagai karantina suatu wilayah, bisa diterapkan di tingkat kota ataupun negara tertentu yang ada dalam kondisi darurat.

Social Distancing

Dilansir dari verywellmind, social distance baru-baru ini telah dirujuk oleh Centers for Disease Control (CDC) sebagai salah satu strategi terbaik dalam mencegah penyebaran virus corona.

Social distancing adalah tindakan menjauhi kerumunan, menghindari pertemuan masal, dan menjaga jarak (sekitar 2 meter) dari orang lain.

Hal ini bertujuan mencegah orang sakit melakukan kontak dalam jarak dekat dengan orang lain untuk mengurangi peluang penularan virus. (TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

 Gejala Awal Terinfeksi Virus Corona dari Hari ke Hari, 2 Persen Pasien Meninggal di Hari ke-10

 Virus Corona Bisa Bertahan 9 Hari di Benda Mati, Ini 5 Cara Aman Bersihkan Smartphone Bebas Bakteri

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
obat untuk virus corona terbaruvirus coronaAvigan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved