Virus Corona
Viral Pesan Gadis 22 Tahun yang Positif Tertular Corona, Mulai Curiga di Hari Keempat Flu
Usia Bjonda masih 22 tahun, namun ia dinyatakan positif tertular corona dan sempat sakit selama beberapa hari.
Penulis: galuh palupi
Editor: Suli Hanna
TRIBUNSTYLE.COM - Sebelumnya dikatakan bila orang-orang sehat yang masih berusia muda tidak mudah terinfeksi virus corona.
Namun seorang gadis bernama Bjonda Haliti mematahkan anggapan itu.
Usia Bjonda masih 22 tahun, namun ia dinyatakan positif tertular corona dan sempat sakit selama beberapa hari.
Pengalaman Bjonda terkena corona lantas dibagikannya melalui Twitter @baeonda pada Kamis 19 Maret 2020.
Cerita Bjonda di Twitter viral hingga di-retweet 338 ribu kali.
• Presiden Joko Widodo Siapkan Avigan dan Chloroquine Sebagai Senjata untuk Lawan Virus Corona
Berikut cerita lengkap Bjonda yang dikutip TribunStyle.com dari akun Twitternya:
"Umurku 22 tahun dan aku dinyatakan positif Covid-19.
Aku sempat ragu untuk memosting ini, tapi aku ingin berbagi pengalaman terutama dengan orang-orang seusiaku agar mereka sadar, tidak stres karena pandemi ini.
Hari 1: Dimulai dengan batuk kering ringan dan sakit tenggorokan. Aku merasa sangat lelah malam itu.
Hari 2: Aku merasa kepalaku berat sampai harus batuk pelan untuk mengurangi ketidak nyamanan. Malam itu aku kedinginan dan demam. Salah satu gejala yang menonjol yang saya rasakan adalah mata sakit secara fisik.
Aku merasa mungkin aku migrain, tetapi sakitnya tidak hilang sama sekali. Aku tidur sepanjang hari.
Hari 3: Energiku habis, aku hanya tidur, dan masih demam. Pada titik ini gejala yang aku rasakan adalah batuk kering, migrain, demam, kedinginan, dan mual.
Aku memutuskan untuk pergi ke dokter tempat aku dites negatif untuk flu dan radang.
Dokter memberitahuku bahwa aku mungkin baru saja kena infeksi dan meresepkan antibiotik dan 800 mg ibuprofen. Aku memastikan untuk tetap minum dan menyimpan vitamin dan probiotik. Malam itu aku masih demam.
Hari 4: Akhirnya aku tidak demam lagi, tapi muncul gejala baru: sesak napas. Ini sangat tidak nyaman, rasanya seperti ada batu bata diletakkan di dadaku. Aku mencoba diagnosa sendiri dengan tahan napas sampai 10 dan berhasil melakukannya tanpa batuk.
• Karena Corona, El Rumi Curhat Soal Susahnya Cari Hand Sanitizer di London: Harus Pagi Biar Dapet
Pada titik ini aku ingin menguji untuk corona seperti seharusnya yang aku lakukan sejak pertama, tapi sangat sulit mendapatkan tes itu!!! Aku mengarantina diri sendiri dan berusaha banyak minum.
Hari 5: Gejala sakit tenggorokan, batuk, sesak napas. Saya pergi ke dokter yang sama dan bersikeras untuk dites. Tapi dokter mengatakan semuanya normal.
Aku disarankan untuk mengarantina diri sendiri, dan hasilnya akan keluar dalam 5-6 hari.
Hari 6: dengan terus mengonsumsi antibiotik, gejalanya masih sama, sakit tenggorokan, batuk, dan sesak napas. Tapi energiku mulai meningkat.
Hari 7 - Gejala: sakit tenggorokan ringan, batuk ringan, sesak napas. Tingkat energi meningkat.
Hari 8 - Gejala: Batuk ringan, mulai terasa seperti diriku lagi. Energi!
Hari 9 - Gejala: Batuk saya sedikit lebih berat, tingkat energi normal.
Hari 10 - Gejala: Batuk ringan, lendir, tingkat energi normal. Hasil lab saya masuk: POSITIF.
Aku terus mengisolasi diri. Tapi aku sudah merasa sehat. Aku butuh tes ulang untuk memastikan aku benar-benar bersih. Tapi sulit menemukan dokter yang mau melakukan tes itu.
Aku membuka diri untuk menerima pertanyaan, aku harap bisa membantu. Aku hanya ingin kalian tahu, jika aku bisa melewatinya, maka kalian juga. Jangan panik jika merasakan gejala. Ambil inisiatif dan ikuti panduan CDC.
• Sandra Dewi Bagikan Tips Mudah Agar Anak Tak Bosan di Rumah Selama Pandemi Virus Corona
Bagi kalian yang bertanya seperti apa rasanya, aku pernah mengalami sakit yang lebih buruk dari ini.
Aku menilai sakit ini di angka 4 dari 10. Tiga hari pertama adalah yang paling sulit."
Karena banyak ditekankan, Bjonda mengaku tidak tahu bagaimana ia terkena corona.
Ia hanya ingat dirinya pernah keluar rumah sebelum merasakan demam.
Namun ia tidak tahu dimana pastinya virus itu mulai menyerang tubuhnya.
Meski begitu, Bjonda meyakinkan jika dirinya bukan perokok.
Ia juga tidak punya sejarah asma.
Yang pasti, Bjonda bisa sembuh tanpa obat khusus apapun.
Selama sakit, Bjonda hanya rajin minum dan mengkonsumsi vitamin. (TribunStyle.com/Galuh Palupi)
UPDATE Corona 20 Maret di Indonesia: 369 Pasien Positif, 32 Meninggal, 17 Sembuh
Bahan dan Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri Beserta Manfaatnya, Campur Lidah Buaya
Suhu Normal Tubuh Manusia, Lebih dari 38 Derajat Bisa jadi Gejala Corona