Virus Corona
AS Mulai Uji Coba Vaksin Virus Corona Pada Manusia untuk Pertama Kalinya
Amerika Serikat mulai melakuan uji coba vaksin virus Corona COVID-2019 pada manusia.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Amerika Serikat mulai melakuan uji cona vaksin virus Corona COVID-2019 pada manusia.
Vaksin virus corona atau Covid-19 sudah mulai diuji kepada manusia.
Hal ini diungkapkan oleh Pejabat Kesehatan AS, dimana AS sudah siap menguji vaksin Covid-19 kepada manusia untuk pertama kalinya.
Hal ini tentu memberi harapan baru untuk memerangi virus corona yang menyebar ke seluruh dunia dan menjadi pandemi global.
Muji coba manusia sudah dilakukan, para ahli mengatakan bahwa masih membutuhkan 12-18 bulan hingga vaksin dinyatakan aman dan tersedia di pasaran karena masih banyak uji klinis yang harus dilakukan untuk membuktikan bahwa vaksin ini aman untuk manusia.
Dilansir dari AFP, vaksin yang disebut dengan mRNA-173 itu dikembangkan oleh para ilmuwan dan kolaborator dari National Institutes of Health AS di perusahaan bioteknologi Moderna yang berada di Cambridfe, Massachusetts.
• Sumbang Rp 100 Juta Demi Cegah Corona, Nikita Mirzani Berharap Para Public Figure Ikut Berdonasi
• Soal Wabah Corona, Ridwan Kamil Ajak Masyarakat untuk Sadar: Melawan Virus adalah Urusan Bersama
"Ada 45 sukarelawan berusia 18 sampai 55 tahun yang sehat akan menjadi bagian dalam uji coba vaksin. Peserta pertama menerima vaksin hari ini. Uji coba akan berlangsung selama 6 minggu," kata NIH dalam keterangan resmi.
Uji coba ini didanai oleh Koalisi untuk Kesiapsiagaan Epidemi Inovasi (CEPI) yang berbasis di Oslo.
"Menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 adalah prioritas kesehatan yang mendesak," ungkap Anthony Fauci, kepala penyakit menular di NIH.
Percobaan pertama akan mempelajari dampak dari dosis yang berbeda ketika disuntikkan di lengan sukarelawan.
Efek yang mungkin terjadi dari vaksin unu adalah nyeri dan demam setelah diberi injeksi.
Vaksin

Karena wabah yang kian meluas dan menginfeksi banyak orang, seluruh laboratorium dan farmasi di seluruh dunia berlomba dalam mengembangkan vaksin untuk Covid-19.
Pengobatan antivirus yang disebut remdesivir, yang dibuat oleh Gilead Sciences yang berbasis di AS, telah menjalani tahap akhir uji klinis di wilayah Asia.
Dokter di China pun sudah melaporkan bahwa obat tersebut efektif dalam memerangi penyakit ini.
Tetapi, uji coba secara acak adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui secara pasti, apakah obat tersebut akan benar-benar membantu atau tidak.
Selain itu, seorang ahli farmasi bernama Inovio mengatakan akan membuat vaksin berbasis DNA dan akan diuji secara klinis bulan depan.
Tingkat keparahan pasien

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, 80 persen kasus posirif virus corona atau Covid-19 adalah kasus ringan, 14 persen kasus parah dan kemudian sekitar lima persen kasus kritis.
Pasien dalam kasus ringan bisa sembuh dengan sendirinya setelah satu atau dua miggu, sementara kasus parah bisa memakan waktu sekitar enam minggu atau lebih.
Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa sekitar sartu persen dari semua orang yang terinfeksi meninggal dunia.
(TribunStyle.com/Anggie)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harapan Baru, AS Mulai Uji Coba Vaksin Corona Covid-19 Pada Manusia"
• Jumlah Kasus Pasien Positif Virus Corona Bertambah 38 Orang, Total 172 Orang
• Cerita Idris Elba Tertular Corona Tapi Tak Alami Gejala Apapun, Sang Aktor Berpesan untuk Waspada
• BNPB Memperpanjang Masa Darurat Bencana Akibat Virus Corona hingga Bulan Mei Mendatang