Breaking News:

Virus Corona

VIRAL Dua Ojol Suspect Corona Kabur, Pamit Bertemu Keluarga, Ini Dugaan Bagaimana Mereka Terinfeksi

Update terbaru virus corona - Dua driver ojol suspect corona kabur dari karantina, pamit bertemu keluarga, ini dugaan bagaimana mereka terinfeksi.

TRIBUNSTYLE.COM - Update terbaru virus corona - Dua driver ojol suspect corona kabur dari karantina, pamit bertemu keluarga, ini dugaan bagaimana mereka terinfeksi.

Dua driver ojek online kabur dari karantina di Asrama Haji Batam menjadi suspect virus corona.

Sebetulnya kedua driver ojek online ini tidak kontak langsung pada orang yang terkena virus corona.

Dugaan suspect virus corona ini berasal dari kontak langsung dengan seorang asisten rumah tangga dari pasien yang terjangkit virus corona.

Untuk mengantisipasi agar virus corona tidak menyebar maka yang terkait dengan orang yang terkena virus corona perlu diawasi hingga dikarantina.

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Dinas Kesehatan Tjetjep Yudiana mengatakan, salah satu ojek online sebenarnya tidak sepenuhnya kabur.

4 Fakta Dua Pasien Baru Positif Virus Corona, dari Kronologi Tertular Hingga Kondisi Terkini

POPULER Pertama Kalinya dalam 14 Abad, Kakbah Tampak Sepi karena Disterilkan dari Virus Corona

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Tjetjep Yudiana mengaku dari 15 warga Batam yang dilakukan karantina terkait virus corona, 11 diantaranya ditempatkan di Asrama Haji Batam. 11 orang ini merupakan keluarga dan satu tukang ojek dari asisten rumah tangga (Pembantu) inisal Css (39), Senin (2/3/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Tjetjep Yudiana mengaku dari 15 warga Batam yang dilakukan karantina terkait virus corona, 11 diantaranya ditempatkan di Asrama Haji Batam. 11 orang ini merupakan keluarga dan satu tukang ojek dari asisten rumah tangga (Pembantu) inisal Css (39), Senin (2/3/2020). (KOMPAS.COM/HADI MAULANA)

Ia pernah menjalani karantina, hanya saja, memasuki hari kedua karantina, ia meminta izin untuk mediasi dengan keluarganya.

"Pengakuannya kemarin dirinya ingin diskusi dengan keluarganya karena harus menjalani masa karantina selama 14 hari."

"Namun, sampai saat ini memang belum ada kembali lagi ke lokasi karantina," kata Tjetjep melalui telepon, Jumat (6/3/2020).

Kendati demikian, Tjetjep telah meminta petugas kesehatan, baik Dinas Kesehatan Kepri maupun Batam, untuk melacak keberadaan ojek online tersebut agar mau kembali dikarantina.

Untuk ojek online yang satunya, sambung Tjetjep, sampai saat ini pihaknya belum berhasil melacak keberadaannya.

Sebab, yang bersangkutan dari awal memang tidak bisa ditemukan.

"Masih terus dilacak keberadaan keduanya."

"Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk melacak keberadaan keduanya," terang Tjetjep.

Tjetjep mengaku kedua ojek online ini memang tidak kontak langsung dengan VP, WNA Singapura, yang terinfeksi virus corona.

Namun, kedua ojek online ini telah melakukan kontak langsung dengan Css, asisten rumah tangga VP, yang saat ini juga telah menjalani masa karantina di Asrama Haji Batam hingga 14 hari ke depan.

Lebih jauh Tjetjep mengatakan, untuk kondisi 14 orang (semula disebutkan 15 orang) yang menjalani karantina di Asrama Haji Batam dalam kondisi sehat.

Tidak ada muncul gejala sakit seperti terkena virus corona.

"Mudah-mudahan saja hingga 14 gari ke depan kondisinya tetap sehat."

"Sebab, jika ada yang positif, kami akan kembali mengisolasi seluruhnya," harap Tjetjep.

POPULER Curhat Warga Inggris Terinfeksi Virus Corona, Rasakan Flu 3 Minggu, Seperti Tertabrak Kereta

VIDEO Penampakan Mewah Kapal Pesiar Viking Sun, Ditolak Semarang & Surabaya karena Isu Virus Corona

Petugas medis membawa pasien ke dalam ruang isolasi Gedung Pinere RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan menerima total 31 pasien dengan status dalam pemantauan dan pengawasan berkaitan dengan virus Covid-19 atau virus Corona dan saat ini masih diobservasi secara intensif.
Petugas medis membawa pasien ke dalam ruang isolasi Gedung Pinere RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan menerima total 31 pasien dengan status dalam pemantauan dan pengawasan berkaitan dengan virus Covid-19 atau virus Corona dan saat ini masih diobservasi secara intensif. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Inilah empat fakta bertambahnya dua pasien baru positif virus corona yang ada hubungannya dengan pasien asal Depok.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, total ada empat pasien yang saat ini positif tertular virus corona.

"Ini kami dapatkan dua orang positif, yang kita sebut sebagai kasus nomor 3 dan 4," ujar Yuri dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).

Saat ini, kedua pasien baru tersebut telah mendapat perawatan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

POPULER Pertama Kalinya dalam 14 Abad, Kakbah Tampak Sepi karena Disterilkan dari Virus Corona

POPULER Curhat Warga Inggris Terinfeksi Virus Corona, Rasakan Flu 3 Minggu, Seperti Tertabrak Kereta

Berikut ini sejumlah fakta soal perkembangan kondisi terkini pasien yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut:

1. Mengalami batuk dan pilek

Achmad Yurianto menyatakan, kondisi pasien kasus 3 dan 4 yang positif tertular virus corona sama seperti saat pasien kasus 1 dan 2 diisolasi di RSPI Sulianti Saroso.

"Pada waktu kasus 1 dan 2 masuk enam hari yang lalu kondisinya sama seperti yang sekarang kasus 3 dan 4," kata Yuri dalam wawancara dengan Kompas TV, Jumat (6/3/2020).

Saat ini, kondisi keduanya cukup stabil.

Mereka tidak membutuhkan bantuan oksigen untuk memperlancar pernapasan serta tidak dipasang infus.

"Keluhannya batuk, pilek, ada demamnya juga. Demamnya tidak tinggi hanya 37,6 (derajat celsius), makan juga bagus," ujarnya.

Demam jadi salah satu gejala virus corona
Demam jadi salah satu gejala virus corona (Kolase Tribunstyle.com)

Menurutnya, pada perkembangan terakhir suhu badan pasien kasus 3 sekitar 37,6 derajat celcius.

Sementara itu suhu badan pasien kasus 4 37,7 derajat celcius.

Yuri menjelaskan, dua orang itu masih mengalami batuk dan pilek. Akan tetapi, mereka mengaku tidak ada keluhan sesak napas.

"Sehingga, kami berharap kondisi ini bisa diintervensi agar dalam waktu dekat bisa jadi lebih baik," ujar Yuri.

2. Deteksi tertular dari penelusuran kontak

Yuri mengungkapkan empat pasien yang positif tertular virus corona berasal dari klaster yang sama di Jakarta.

Dia lantas menjelaskan kronologis klaster yang dimaksud.

Awalnya, kata Yuri, terdapat dua orang pasien positif Covid-19 yakni Pasien 1 dan Pasien 2.

Pasien 1 diketahui terpapar virus corona dari warga negara Jepang di sebuah acara dansa di Jakarta.

Pasien 1 kemudian menularkan ke Pasien 2 yang merupakan ibunya.

VIDEO Penampakan Mewah Kapal Pesiar Viking Sun, Ditolak Semarang & Surabaya karena Isu Virus Corona

Pemerintah lalu menelusuri orang-orang yang terlibat kontak jarak dekat atau close contact dengan pasien kasus 1 dan kasus 2.

Namun, setelah dikerucutkan, hanya 20 orang yang terlibat kontak. Dari 20 orang tersebut, hanya tujuh orang yang terlibat close contact.

Dari tujuh orang tersebut lantas ditetapkan status suspect. Lalu, dua di antaranya positif dinyatakan mengidap Covid-19.

"(Mereka pasien kasus 3 dan 4) kontak tracing dari kasus nomor 1 dan 2. Artinya ada kontak dekat dengan nomor 1 dan nomor 2," ujar Yuri.

3. Berinteraksi dekat dengan pasien kasus 1

Warga beraktivitas menggunakan masker di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (1/3/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membentuk Tim Tanggap COVID-19 guna mengantispasi penyebaran virus korona di Jakarta pasca telah diterbitkannya Instruksi Gubernur DKI Nomor 16 Tahun 2020 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan COVID-19 atau virus Corona di DKI Jakarta.
Warga beraktivitas menggunakan masker di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (1/3/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membentuk Tim Tanggap COVID-19 guna mengantispasi penyebaran virus korona di Jakarta pasca telah diterbitkannya Instruksi Gubernur DKI Nomor 16 Tahun 2020 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan COVID-19 atau virus Corona di DKI Jakarta. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Achmad Yurianto menuturkan, dua pasien positif Covid-19 memiliki kontak jarak dekat (close contact) dengan pasien Kasus 1.

Hal itu berdasarkan penulusuran (tracing) yang melibatkan Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Menurut Yuri, setelah temuan kasus positif Covid-19, pemerintah melakukan penelusuran di titik tempat kegiatan Pasien Kasus 1 dan Pasien Kasus 2.

"Kita melakukan penelusuran mencari, mengidentifikasi orang-orang yang kontak dekat dengan dua kasus yang pertama, kasus 1 dan 2," ujar Yuri.

Seperti diketahui, Kasus 1 memiliki riwayat kontak dengan warga negara Jepang yang diketahui positif mengidap Covid-19 setibanya di Malaysia, di sebuah restoran di Jakarta.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta dibantu Polri dan BIN kemudian mengidentifikasi 80 orang yang berada di restoran tersebut di hari keberadaan WN Jepang dan Pasien Kasus 1.

"Dari 80 orang ini dikecilkan, karena enggak berada di ruangan, akhirnya mengerucut menjadi 20 orang," ujar Yuri.

"Dari 20 didalami lagi sedekat apa kontaknya. Ternyata dari 20 ini oleh Dinkes DKI dikerucutkan jadi tujuh orang," ujar dia.

Ke-tujuh orang ini kemudian dibawa ke RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, untuk diobservasi.

Mereka, kata Yuri, memiliki gejala hampir serupa, yakni influenza ringan.

Setelah observasi, dua dari tujuh pasien ini dinyatakan positif.

Google & Apple Kompak Cekal Aplikasi Terkait Virus Corona yang Marak di App Store & Play Store

Amigos Kemang Diduga Didatangi WNA yang Tularkan Virus Corona, Begini Kondisi Restoran Itu Sekarang

4. Kondisi pasien kasus 1 dan 2 pasien semakin stabil

Sementara itu, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril menyampaikan informasi terkini seputar pasien yang tertular virus corona yang saat ini menjalani isolasi di rumah sakit itu.

Dia menyampaikan kondisi kesehatan dari pasien kasus 1 dan kasus 2.

"Saya jelaskan keadaan pasien dari hari ke hari, sampai hari ini tidak demam, tidak sakit tenggorok, tidak sesak nafas. Cuma batuk kecil," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Jumat (6/3/2020).

Ia menyampaikan penyembuhan batuk terhadap pasien Covid-19 cenderung lebih lama karena virus ini menyerang saluran pernapasan.

Kedua pasien tersebut terpantau bisa berkomunikasi dengan baik menggunakan ponsel.

Diketahui, dua pasien itu adalah pasangan ibu (64) dan anak (31) warga Depok yang tertular dari warga negara Jepang.

Pasien 1 dan WN Jepang tersebut berada dalam acara yang sama pada 14 Februari 2020.

Adapun pasien 2 tertular dari pasien 1 karena kontak jarak dekat saat merawat pasien 1.

Sebagian artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Fakta Bertambahnya Pasien yang Positif Tertular Virus Corona

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
virus coronaojolBatamSingapura
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved