Breaking News:

Virus Corona

Curhat Penggali Kubur Jenazah Suspect Corona di Semarang: Pemakaman Harus Selesai Dalam 2 Jam

Seorang penggali kubur curhat kuburkan jenazah suspect virus corona di Semarang. Makin was-was saat diberi waktu harus selesai dalam 2 jam.

Editor: Monalisa
Kolase TribunStyle.com/Pixabay/Freepik.com
bangsal rumah sakit (kiri) dan ilustrais virus corona (kanan) 

TRIBUNSTYLE.COM - Penggali kubur ini menceritakan pengalamannya menguburkan jenazah suspect virus corona di Semarang. Makin was-was saat diberi waktu harus selesai dalam waktu 2 jam.

Satu pasien suspect virus corona yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Kariadi Semarang akhirnya meninggal dunia.

Jenazah pasien suspect virus corona yang sempat dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Kariadi ini sudah dimakamkan pada, Minggu (23/2/2020).

Diketahui pasien suspect virus corona ini dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sasono Loyo, Semarang.

VIRAL Kisah Miris Bapak Pedagang Es Krim Keliling Diduga Tewas Terduduk Kelelahan di Atas Motor

Seorang Guru di Sekolah Internasional di Jakarta Diduga Terinfeksi Virus Corona, Begini Nasibnya

Dari sang penggali kubur, diketahui pemakaman tersebut berlangsung begitu cepat berbeda pada umumnya.

Bahkan seorang penggali kubur ini mengaku dirinya hanya diberi waktu untuk segera menguburkan pasien suspect virus corona ini dalam wkatu dua jam.

Waktu singkat untuk pemakaman tersebut merupakan perintah langsung dari pihak rumah sakit.

Ilustrasi virus Corona asal China
Ilustrasi virus Corona asal China (freepik)

"Dihadiri kurang lebih 50 orang. Termasuk dari pihak keluarga, rekan-rekan sejawatnya dari sekolah Ilmu Pelayaran Semarang, seorang perawat dan pendeta dari gereja setempat," jelas sang penggali kubursaat ditemui Kompas.com, Senin (2/3/2020).

Prosesi penggalian kuburnya juga berlangsung sangat cepat.

Pihak rumah sakit memintanya menyelesaikan penggalian kubur hanya dalam waktu dua jam saja.

"Akhirnya saya bersama dua penggali kubur lainnya cepat-cepat menggali kubur sedalam 1,5 meter," katanya.

POPULER Kenapa 2 Orang Tinggal Bersama 2 Warga Depok Positif Virus Corona Tak Tertular? Ini Sebabnya

VIRAL Pasien Virus Corona Bocorkan Gambar-gambar Ruang Isolasi dan Perlakuan Petugas, Curhat Lelah

Ketika pemakaman berlangsung selama dua jam, Ia menuturkan para pelayat juga diliputi rasa khawatir sehingga melindungi diri dengan memakai masker.

Penggali kubur ini mengungkapkan prosesi pemakaman memang serba terburu-buru lantaran RSUP Kariadi memberi kabar obat antibiotik yang diberikan kepada pasien kala itu hanya bertahan empat jam.

"Waktu itu cukup waswas tapi untungnya dengar kabar kalau hasilnya negatif corona," sebutnya lagi.

Diberitakan sebelumnya, seorang pasien RSUP Kariadi Semarang yang meninggal dunia pada Minggu (23/2/2020) karena diduga terinfeksi virus corona telah dimakamkan sesuai prosedur pencegahan virus corona.

jenazah
jenazah ()

Suspect corona yang meninggal sempat menjalani isolasi karena menunjukkan gejala demam, batuk, pilek, dan sesak nafas sepulang dari Spanyol.

Dia tiba di Indonesia pada 12 Februari 2020 dan mulai menjalani perawatan pada 17 Februari 2020.

Proses isolasi pasien ini mulai berlangsung pada 19 Februari 2020.

Sehari setelah dimakamkan hasil laboratorium dari Litbangkes baru menyatakan pasien laki-laki itu negatif virus corona.

Pasien tersebut meninggal disebabkan karena infeksi paru-paru berat atau bronkopneumonia yang berasal dari virus H1N1 atau flu babi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Penggali Kubur Jenazah Suspect Corona yang Meninggal di Semarang: Harus Selesai dalam 2 Jam"

Ilustrasi
Ilustrasi (Shutterstock)

Heboh Virus Corona di Indonesia, Kini Viral Pasien di Bekasi Meninggal Sebelum Dirujuk ke RS Bandung

Sebelumnya warga Bekasi juga dikabarkan meninggal dunia setelah diduga terinfeksi virus corona.

Namun setelah dipastikan, pasien tersebut dinyatakan negatif virus corona.

Sebelum meninggal dunia, warga Bekasi ini sempat mengeluhkan sesak nafas yang begitu parah .

Kabar kematian Tn D pun langsung ramai di berbagai media sosial.

Banyak yang mulai merasa resah apakah kematian Tn D ini diakibatkan oleh virus corona yang belakangan ini sedang merebak.

 UPDATE Virus Corona: Infeksi 90 Ribu Jiwa, Separuhnya Sembuh, AS Racik Vaksin Meski Butuh 2 Tahun

 Ketua RT Ungkap Percakapan Telepon dengan WNI Positif Corona di Depok, Pasien Curhat Hal Ini

Sebelumnya dikabarkan dua warga asal Depok, sudah dinyatakan postif mengidap virus corona.

Keduanya dinyatakan terjangkit virus corona setelah berinteraksi dengan warga negara Jepang.

Kini ibu dan anak tersebut masih dalam perawatan di RSPI Sulianto Saroso, Jakarta Utara.

Sementara itu, diagnosa penyebab kematian Tn D hingga saat ini masih belum keluar.

Ilustrasi virus corona atau covid-19
Ilustrasi virus corona atau covid-19 (freepik)

Tn D dikabarkan meninggal dunia pujul 04.25 WIB di RS Dr Hafiz.

Kabar meninggalnya Tn D langsung ditelusuri dan dikonfirmasi Tribunjabar.id ke beberapa pihak.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dr Irvan Fauzy membenarkan kabar tersebut.

"Iya benar, Tn D meninggal dunia tadi subuh di RSDH, petugas masih berada di sana, kami menunggu hasil diagnosa tepatnya seperti apa," kata Irvan.

Sebelumnya Tn D akan dirujuk ke RSHS Bandung.

 Mendadak Flu dan Demam? Tak Usah Paranoid, Ini Beda Tanda Flu Biasa Dibanding Positif Virus Corona

 POPULER Sama-sama Alami Batuk & Demam, Simak Perbedaan Mendasar Gejala Virus Corona dengan Flu Biasa

Sebelumnya, pasca pengumuman dua warga Depok dinyatakan positif terkena virus corona, kabar serupa juga muncul dari Sukabumi dan Cianjur.

Di Cianjur, warga geger dengan adanya informasi bahwa satu pasien dengan kondisi keluhan sesak dan terpuruk dengan cepat masuk ke RS Dr Hafiz Jalan Pramuka, Senin (2/3/2020).

Kabar tersebut juga langsung menyita perhatian Plt Bupati Cianjur Herman Suherman yang langsung mendatangi RSDH bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.


Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman kunjungi RSDH setelah ada kabar pasien diduga terkena virus corona yang dirawat di rumah sakit tersebut, Senin (2/3/2020).
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman kunjungi RSDH setelah ada kabar pasien diduga terkena virus corona yang dirawat di rumah sakit tersebut, Senin (2/3/2020). (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)

"Barusan saya cek langsung kepada dokter yang menangani, saya melakukan pengecekan setelah ada informasi di luar bahwa ada pasien yang terkena virus corona masuk ke RS Dr Hafiz," ujar Herman, Senin (2/3/2020) malam.

Herman mengonfirmasi pasien tersebut atas nama Tn D (55) pegawai Telkom Bekasi.

"Saya mendapat informasi yang bersangkutan sempat ke Malaysia pasca 14-17 Februari, lalu tanggal 20 Februari mengeluh demam batuk," kata Herman.

Herman mengatakan Tn D pada tanggal 22 sampai 26 dirawat di RS Mitra Keluarga Bekasi dan tanggal 26 Februari pulang.

 Virus Corona Berdaya Bunuh Rendah, Tergantung Imunitas Tubuh, Ini Cara Tingkatkan Sistem Imun

 POPULER Fakta Virus Corona di Indonesia: Penyebab Tertular, Tempat Dirawat, hingga Imbauan Jokowi

"Bersama keluarganya pasien pada tanggal 29 Februafi mau ke Ciranjang mau berobat alternatif," katanya.

Ia mengatakan, hari ini pasien D merasa sesak berat dan kondisinya menurun dengan cepat.

"Keluarga lalu membawa Tn D ke dr Hafiz, karena pasien sesak berat dan kondisinya menurun cepat," kata Herman.

Atas kabar tersebut, Herman meminta warga Cianjur tak perlu panik karena masih dilakukan pemeriksaan dan baru dugaan.

bangsal rumah sakit (kiri) dan ilustrais virus corona (kanan)
bangsal rumah sakit (kiri) dan ilustrais virus corona (kanan) (Kolase TribunStyle.com/Pixabay/Freepik.com)

"Baru diduga belum mengatakan pasien terkena virus corona, karena sakitnya sangat cepat keterpurukannya, kami doakan ia tak terkena virus corona, malam ini juga akan dirujuk ke RSHS Bandung," kata Herman.

Herman juga mengatakan, pihak RSUD Sayang juga sudah diimbau untuk waspada dan melakukan prosedur dalam pelayanan jika menemukan kasus dugaan virus corona.

"Saya sampaikan kepada warga Cianjur tak usah resah, ini belum tentu positif corona makan, perbanyak makan vitamin dan jaga pola hidup sehat," katanya.  (TribunJabar.com/Ferri Amiril Mukminin)

Sebagian artikel ini sudah tayang di TribunJabar.com dengan judul Viral, Pasien yang akan Dirujuk ke RSHS Meninggal Dunia, Dinkes Cianjur Masih Tunggu Hasil Diagnosa 

Sumber: Kompas.com
Tags:
virus coronaSemarangpenggali kuburRumah Sakit Umum Pusat KariadipasienmeninggalBekasimakam
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved