Breaking News:

Virus Corona

Persiapan Indonesia Terhadap Gelombang Kedua Virus Corona, WHO: Tak Ada Negara yang Tak Terancam

Mustahil di Indonesia terbebas dari virus corona - Menkes Terawan: Indonesia bebas virus corona karena doa, WHO: tak ada negara yang tak terancam.

MEHDI MARIZAD / FARS NEWS AGENCY / AFP
Pekerja sanitasi Iran mendisinfeksi kuil Qum's Masumeh (25/2/2020) untuk mencegah penyebaran virus corona di Iran, di mana ada kekhawatiran situasinya mungkin lebih buruk daripada yang diakui secara resmi. Kematian akibat COVID-19 di Timur Tengah berjumlah 12 orang. 

TRIBUNSTYLE.COM - Mustahil di Indonesia terbebas dari virus corona - Menkes Terawan: Indonesia bebas virus corona karena doa, WHO: tak ada negara yang tak terancam.

Beberapa minggu telah berlalu sejak virus corona COVID-19 terdeteksi di China dan seluruh dunia.

Dan hingga kini Indonesia dilaporkan masih terbebas dari wabah virus corona tersebut.

Hingga kini di negara Indonesia ini belum ada konfirmasi resmi tentang adanya warga Indonesia yang hidup di Indonesia yang tertular virus corona.

Bahkan beberapa negara tetangga telah mengonfirmasi kasus virus corona.

Bahkan SIngapura sendiri telah mengkategorikan wabah di negaranya menjadi darurat.

Pernah dilaporkan hasil penelitian Profesor Universitas Harvard yang menyimpulkan bahwa seharusnya Indonesia seharusnya sudah terinfeksi virus corona.

Arab Saudi Hentikan Ibadah Umroh Karena Virus Corona: Mekah, Madinah & Nabawi Tak Boleh Dikunjungi

Kapal Mewah 4.500 Penumpang Terlantar & Ditolak Berlabuh di 3 Negara, 1 Pria Terinfeksi Virus Corona

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kedua kanan) berbincang dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) disaksikan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono (kiri) dan Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal (kedua kiri) saat tiba di Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepualauan Riau, Rabu (5/2/2020). Kunjungan tersebut untuk memastikan WNI yang menjalani masa observasi dari virus Corona pascaevakuasi dari Wuhan, Hubei, China dalam keadaan sehat.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kedua kanan) berbincang dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) disaksikan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono (kiri) dan Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal (kedua kiri) saat tiba di Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepualauan Riau, Rabu (5/2/2020). Kunjungan tersebut untuk memastikan WNI yang menjalani masa observasi dari virus Corona pascaevakuasi dari Wuhan, Hubei, China dalam keadaan sehat. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Namun pada (18/2/2020), lalu Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan membuat geger ahli kesehatan luar negeri dan media internasional.

Dilansir dari Kompas.com, Menkes Terawan mengatakan:

"Kami berutang pada Tuhan. Ini karena doa kami. Kami tidak mengharapkan hal-hal seperti itu sampai ke Indonesia," ungkap Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Kantor berita besar Internasional, Daily Mail bahkan membuat satu artikel berjudul:

“Indonesia claims to be coronavirus free ‘all because of PRAYERS’ – but it is ‘very unlikely’ that there have been no cases on the island nation, expert warns”, Rabu (19/2/2020).

(Indonesia mengklaim negara itu terbebas dari virus corona 'karena DOA' - tetapi sangat tidak dimungkinkan tak ada kasus virus corona di negara kepulauan itu, kata ahli)

“Tidak ada satu infeksi pun yang secara resmi didiagnosis di negara pulau itu sejak wabah SARS-CoV-2 dimulai pada bulan Desember.”

Indonesia sendiri berdekatan dengan China dan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura yang sudah banyak mengonfirmasi virus corona.

Hingga kini pemerintah Indonesia telah melakukan apapun yang mereka bisa untuk mencegah mewabahnya virus corona di negara ini.

Seorang turis berdiri di balkon kamar Hotel H10 Costa Adeje Palace di La Caleta, Spanyol (25/2/2020), di mana ratusan orang dikurung di kamar setelah seorang turis Italia dirawat di rumah sakit dengan dugaan kasus virus corona.
Seorang turis berdiri di balkon kamar Hotel H10 Costa Adeje Palace di La Caleta, Spanyol (25/2/2020), di mana ratusan orang dikurung di kamar setelah seorang turis Italia dirawat di rumah sakit dengan dugaan kasus virus corona. (DESIREE MARTIN / AFP)

5 Penyakit yang Memiliki Gejala Mirip dengan Virus Corona, dari Flu Biasa hingga Tuberculosis

Bayi Berusia 17 Hari Terinfeksi Virus Corona Ini Jadi Pasien Termuda yang Berhasil Sembuh Tanpa Obat

Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi (kiri) mengusap keringat selama konferensi pers dengan juru bicara pemerintah Iran Ali Rabiei, di ibukota Teheran pada (24/2/2020). Wakil menteri kesehatan Iran itu mengonfirmasi bahwa ia telah dinyatakan positif virus corona. Harirchi sesekali batuk dan tampak berkeringat saat konferensi pers dengan Rabiei di Teheran.
Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi (kiri) mengusap keringat selama konferensi pers dengan juru bicara pemerintah Iran Ali Rabiei, di ibukota Teheran pada (24/2/2020). Wakil menteri kesehatan Iran itu mengonfirmasi bahwa ia telah dinyatakan positif virus corona. Harirchi sesekali batuk dan tampak berkeringat saat konferensi pers dengan Rabiei di Teheran. (MEHDI BOLOURIAN / FARS NEWS / AFP)

Gelombang kedua virus corona

Dan kini sudah berbeda lagi dengan kisah sepuluh hari yang lalu itu.

Kini gelombang kedua wabah Covid-19 telah dimulai di kancah Internasional.

Setelah China yang telah dirundung virus corona sejak bulan Desember 2019 itu.

Kasus baru pun terus bermunculan di sejumlah negara, Asia, Eropa, Timur Tengah, seperti Korea Selatan, Italia, dan Iran.

Tidak ada negara di dunia ini yang terbebas dari ancaman wabah virus korona jenis baru (Covid-19).

Untuk itu, semua negara harus bersiap menghadapi dan mengendalikan wabah ini.

Hal itu ditegaskan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (27/2/2020), di Geneva, Swiss, lapor Kompas.

Bahkan, seiring dengan kasus-kasus baru di luar China yang jumlahnya lebih banyak dari kasus baru di China, negara-negara kaya pun harus siap-siap.

”Tidak satu pun negara boleh berasumsi mereka akan terbebas dari wabah."

Setelah China & Asia, Kini Eropa Dihantui Virus Corona - Tragedi Liburan di Hotel Neraka Spanyol

Ambil Tisu Banyak & Usap Keringat Berkali-kali Saat Pidato, Menteri di Iran Ini Kena Virus Corona

Seorang pekerja dari Asosiasi Pengendalian Hama Korea, mengenakan alat pelindung, menyemprotkan desinfektan untuk membantu mencegah penyebaran coronavirus novel COVID-19 di sebuah pasar di Seoul pada 24 Februari 2020. Korea Selatan melaporkan 161 kasus virus corona baru pada 24 Februari, dengan total 763 kasus dan menjadikannya terbesar di dunia setelah China.
Seorang pekerja dari Asosiasi Pengendalian Hama Korea, mengenakan alat pelindung, menyemprotkan desinfektan untuk membantu mencegah penyebaran coronavirus novel COVID-19 di sebuah pasar di Seoul pada 24 Februari 2020. Korea Selatan melaporkan 161 kasus virus corona baru pada 24 Februari, dengan total 763 kasus dan menjadikannya terbesar di dunia setelah China. (Jung Yeon-je / AFP)

"Ini akan menjadi kesalahan fatal, benar-benar fatal,” kata Tedros, yang merujuk pada kasus Italia di mana 17 orang meninggal akibat wabah Covid-19.

Ini merupakan wabah terburuk yang terjadi di Eropa.

Pemerintah Italia pun menambah alat-alat medis yang diperlukan, menutup sekolah, dan membatalkan acara besar di mana orang akan berkumpul, termasuk acara olahraga.

”Virus ini berpotensi menjadi pandemi,” kata Tedros.

Menurutnya, Iran, Italia, dan Korea Selatan berada pada ”titik yang menentukan”.

Hingga Jumat (28/2/2020), Italia melaporkan adanya 655 kasus positif Covid-19 dengan jumlah korban meninggal 17 orang.

”Virus tidak mengenal batas negara,” kata Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza.

Sementara, Korea Selatan melaporkan adanya 256 kasus baru Covid-19 sehingga total kasus positif di negeri itu menjadi 2.022 kasus.

Mayoritas kasus di Korea Selatan berasal dari kota Daegu.

Di Amerika Serikat, petugas kesehatan masyarakat menelusuri kembali riwayat perjalanan seorang perempuan di Northern California. 

Perempuan ini diyakini menjadi kasus Covid-19 pertama di AS yang tidak memiliki riwayat perjalanan internasional atau kontak dengan orang yang positif Covid-19.

Siapkah Indonesia dengan gelombang kedua wabah virus corona(*).

Sebagian artikel telah tayang di Kompas.id dengan judul: WHO: Tak Satu Pun Negara Bebas dari Ancaman Wabah Covid-19.

Italia & Korea Selatan Darurat Virus Corona, Pengidap Diabetes & Darah Tinggi Berisiko Terinfeksi

Pabrik Terbesar Dipaksa Tutup Gara-gara Virus Corona, Kini Hong Kong Panik Kekurangan Stok Peti Mati

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
virus coronaIndonesiaWHOUniversitas Harvard
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved