Vitalia Sesha Terjerat Narkoba
Ditangkap untuk Kedua Kalinya, Apakah Vitalia Sesha Kecanduan Narkoba? Ini Tanda-Tanda Kecanduan
Vitalia Sesha ditangkap atas dugaan penyalahgunaan narkoba untuk kedua kalinya. Apakah ia alami kecanduan? Ini tanda-tanda seseorang alami kecanduan.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Vitalia Sesha ditangkap atas dugaan penyalahgunaan narkoba untuk kedua kalinya.
Model majalah dewasa itu ditangkap di sebuah apartemen hari Senin (24/2/2020) pukul 17.00 WIB bersama kekasihnya berinisial AW.
Dilansir dari Warta Kota, polisi mengamankan barang bukti dari Vitalia Sesha dan kekasihnya, AW, berupa ekstasi, psikotropika Happy Five, dan sabu-sabu.
Sebelumnya, Vitalia Sesha sudah pernah tertangkap karena penyalahgunaan narkoba pada 2015 silam.
• Alexandra Gottardo Ungkap Alasan Foto Ketiak Berbulu, Ternyata Bulu Ketiak Bisa Gaet Lawan Jenis
• Gisel & Tyas Mirasih Terseret Kasus Pembobolan Kartu Kredit, Eks Gading: Iya, Saya Diendorse

Saat seseorang mulai mengonsumsi narkoba, terdapat kemungkinan besar untuk mengalami kecanduan.
Makin lama, pengguna akan membutuhkan dosis yang lebih tinggi demi dapat merasakan efek yang sama.
Ketika efek narkoba mulai hilang, pengguna akan merasa tidak nyaman akibat munculnya gejala putus obat dan akan ingin kembali memakainya.
Untuk mengatasi efek kecanduan akibat narkoba, perlu dilakukan rehabilitasi.
Terlepas dari itu, kiranya penting untuk mengenal apa itu kecanduan.
Dilansir dari Hellosehat.com, kecanduan adalah kondisi seseorang mengalami kehilangan kontrol terhadap apa yang dia lakukan–disebabkan karena keinginan kuat atau kegemaran terhadap suatu hal–dan terjadi pada waktu yang lama.

Kecanduan tidak hanya terjadi pada benda-benda fisik yang dapat dikonsumsi saja
Menurut para ahli, banyak jenis kecanduan terhadap suatu perilaku yang mungkin tidak sadari.
Kondisi kecanduan yang terjadi pada seseorang dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatannya, terutama kesehatan psikologis.
Bukan tidak mungkin kecanduan menyebabkan perilaku, kebiasaan, bahkan fungsi otak berubah.
Hal yang menjadi penyebab kecanduan sebenarnya adalah timbulnya rasa senang di otak.
Apapun kegiatannya, entah itu hubungan seks, obat-obatan psikoaktif, harta yang berlimpah, ataupun makanan yang rasanya enak, akan diartikan dengan hal yang sama di dalam otak.
Otak akan merespon semua kesenangan itu melalui respon yang serupa, yaitu dengan menghasilkan hormon dopamin atau hormon kesenangan.
Hormon ini akan meningkat ketika seseorang merasa puas, bahagia, dan senang terhadap suatu hal secara berlebihan.
Terdapat batasan antara perasaan bahagia karena melakukan suatu hal dengan kecanduan.
Berikut ini tanda-tandanya:

1. Tidak bisa berhenti menggunakan atau melakukan sesuatu
Tanda-tanda utama dari kecanduan adalah ketidakmampuan untuk menghindari penyebabnya.
Seseorang yang kecanduan biasanya pernah berusaha menjauhi sesuatu yang membuatnya merasa ketergantungan, tapi selalu gagal.
2. Tetap melakukannya walaupun berdampak buruk
Seseorang yang kecanduan akan tetap menggunakan atau melakukan sesuatu yang membuatnya merasa lega walaupun berdampak buruk.
Contohnya, seorang perokok akan sulit berhenti merokok sekalipun telah menderita penyakit pernapasan.
Pada kasus lain, seseorang yang kecanduan bermain video games tidak akan berhenti meskipun waktunya selalu habis untuk kegiatan tersebut.
Rasa kecanduan membuatnya beranggapan bahwa hal lain tidak lebih penting.
3. Mengorbankan hubungan sosial
Tanda-tanda kecanduan juga bisa dilihat dari kualitas hubungan sosial.
Waspadalah apabila kegiatan yang disenangi justru menjauhkan interaksi bersama teman, pasangan, atau bahkan keluarga.
Kebanyakan orang yang mengalami kecanduan bahkan tidak menyadari perilakunya.
Saat orang lain mengingatkan bahwa ia mengalami gejala kecanduan, ia justru bisa saja merespons secara negatif sehingga memperburuk hubungan sosial.

4. Terus menginginkan lebih banyak
Selain membuat sulit berhenti, kecanduan juga memicu keinginan berlebih untuk melakukan atau menggunakan sesuatu.
Inilah penyebab seseorang bisa menggunakan media sosial selama berjam-jam atau meminum alkohol dalam jumlah banyak.
Lebih buruknya lagi, perilaku kecanduan membuat seseorang tidak pernah merasa cukup.
Waktu, tenaga, bahkan uang akan terus dikorbankan untuk memenuhi keinginan yang tidak ada habisnya.
5. Merasa cemas atau tidak nyaman saat menghindarinya
Kecanduan ditandai dengan munculnya rasa lega atau bahagia usai melakukannya.
Perasaan ini kemudian lenyap dan berganti menjadi rasa cemas ketika berusaha berhenti atau membatasi hal tersebut.
Untuk mengetahui apakah mengalami kecanduan, cobalah menjauhi semua hal yang memicu perasaan tersebut untuk sementara.
Semakin besar rasa cemas yang dirasakan, semakin besar pula dampak kecanduan.
Tidak ada kata terlambat untuk menyelamatkan diri dari bahaya kecanduan.
Berkonsultasilah dengan tenaga profesional, seperti psikolog, apabila mengalami satu atau lebih tanda-tanda kecanduan di atas. (TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)
• Ponsel BM yang Dibeli & Tak Terdaftar IMEI di Kemenperin Setelah 18 April Bakal Tak Bisa Digunakan
• Vitalia Sesha Ditangkap Karena Kasus Narkoba, Ini 10 Dampak Buruk Jika Konsumsi Narkoba