Bisa Terjadi Pada Siapa Saja, Ini 5 Penyebab Kecanduan, dari Pengaruh Teman hingga Bawaan Lahir
Kecanduan bisa terjadi pada siapa saja, baik disebabkan oleh narkoba atau tidak, kenali 5 penyebab kecanduan berikut ini.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Amirul Muttaqin
Hal ini punya pengaruh yang cukup besar terhadap risiko adiksi pada anak di masa mendatang.
Berada di lingkungan orang tua yang menggunakan obat-obatan terlarang dan alkohol misalnya, dapat meningkatkan risiko seorang anak untuk mencoba hal tersebut dan mengalami kecanduan.
Kondisi keluarga yang tidak stabil juga meningkatkan risiko seorang anak untuk menyalahgunakan obat-obatan sebagai strategi coping terhadap tekanan emosi yang mereka alami.
3. Pengaruh teman

Penyebab kecanduan yang satu ini cenderung dialami oleh anak usia remaja.
Semakin bertambahnya pergaulan dan pertemanan di lingkungan anak, khususnya pada usia remaja, dapat meningkatkan peluang seseorang untuk mencoba obat-obatan terlarang dan minuman alkohol.
Seorang anak yang tidak memiliki faktor risiko dari lingkungan keluarga dan genetik sekalipun dapat mengalami tekanan dari teman ataupun timbulnya rasa penasaran untuk mencoba yang berdampak terhadap kondisi adiksi.
4. Karakteristik psikologis

Karakteristik yang bisa menjadi penyebab kecanduan adalah impulsif dan sifat senang mencari sensasi.
Sifat impulsif merupakan suatu karakteristik yang menunjukan ketika seseorang tidak dapat mengendalikan hasratnya terhadap sesuatu.
Sedangkan, orang yang senang mencari sensasi akan merasakan euforia ketika mendapatkan stimulasi dari luar, seperti memenangkan judi, berhubungan seks, atau mengonsumsi obat-obatan psikotropika.
Bahkan hal kecil sekalipun seperti menerima notifikasi media sosial yang muncul pada layar smartphone dapat menstimulasi otak untuk melepaskan neurotransmitter.
Ini akan memicu perasaan senang dan hal tersebut dapat membuat seseorang kecanduan.
5. Kondisi kesehatan mental

Dari berbagai gangguan kesehatan mental terdapat satu kondisi yang sangat erat dengan kondisi adiksi, yaitu attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan gangguan kecemasan.