Belajar dari Vitalia Sesha yang 2 Kali Terjerat Kasus Narkoba, Ini 4 Cara Mengatasi Efek Kecanduan
Model majalah dewasa, Vitalia Sesha terjerat penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau narkoba.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Model majalah dewasa, Vitalia Sesha terjerat penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau narkoba.
Vitalia bukan kali ini saja tertangkap karena penyalahgunaan narkoba.
Dikutip dari Kompas.com, pada tahun 2015 silam, Vitalia Sesha pernah diringkus bersama enam rekannya.
Petugas menemukan sejumlah barang bukti dugaan penyalahgunaan narkoba dalam penggerebekan pertama tersebut.

Bahaya narkoba memang sudah tidak diragukan lagi, dapat merusak kesehatan secara fisik dan kejiwaan.
Saat seseorang mulai mengonsumsi narkoba, terdapat kemungkinan besar untuk mengalami kecanduan.
Makin lama, pengguna akan membutuhkan dosis yang lebih tinggi demi dapat merasakan efek yang sama.
Ketika efek narkoba mulai hilang, pengguna akan merasa tidak nyaman akibat munculnya gejala putus obat dan akan ingin kembali memakainya.
Untuk mengatasi efek kecanduan akibat narkoba, perlu dilakukan rehabilitasi.
Dilansir dari situs resmi Badan Narkotika Nasional (BNN), berikut ini adalah 4 langkah untuk mengatasi kecanduan narkoba secara umum.
• 5 Jenis Obat Depresi dan Imsomnia yang Dijual di Apotek Ini Ternyata Termasuk Golongan Psikotropika
• Terkuak, Ini Jenis 3 Jenis Narkoba yang Jadi Barang Bukti Model Majalah Dewasa Vitalia Sesha
1. Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan tidak hanya oleh dokter tetapi juga terapis.
Pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kecanduan yang dialami dan adakah efek samping yang muncul.
Jika si pemakai mengalami depresi atau bahkan gangguan perilaku, maka terapis akan menyembuhkan efek tersebut baru melakukan rehabilitasi.

2. Detoksifikasi
Mengatasi kecanduan harus melalui beberapa tahapan dan salah satu yang cukup berat adalah detoksifikasi.
Di sini pengguna harus 100% berhenti menggunakan obat-obatan berbahaya tersebut.
Reaksi yang akan dirasakan cukup menyiksa mulai dari rasa mual hingga badan terasa sakit.
Disamping itu pecandu akan merasa tertekan karena tidak ada asupan obat penenang yang dikonsumsi seperti biasa.
Selama proses detoksifikasi, dokter akan meringankan efek yang tidak mengenakkan tersebut dengan memberikan obat.
Di samping itu, pecandu juga harus memperbanyak minum air agar tidak terkena dehidrasi serta mengkonsumsi makanan bergizi untuk memulihkan kondisi tubuh.
Lamanya proses ini sangat bergantung pada tingkat kecanduan yang dialami serta tekad yang dimiliki oleh si pemakai untuk sembuh.

3. Stabilisasi
Setelah proses detoksifikasi berhasil dilewati, selanjutnya dokter akan menerapkan langkah stabilisasi.
Tahapan ini bertujuan untuk membantu pemulihan jangka panjang dengan memberikan resep dokter.
Tidak hanya itu, pemikiran tentang rencana ke depan pun diarahkan agar kesehatan mental tetap terjaga dan tidak kembali terjerumus dalam bahaya obat-obatan terlarang.
4. Pengelolaan Aktivitas
Jika sudah keluar dari rehabilitasi, pecandu yang sudah sembuh akan kembali ke kehidupan normal.
Diperlukan pendekatan dengan orang terdekat seperti keluarga dan teman agar mengawasi aktivitas mantan pemakai.
Tanpa dukungan penuh dari orang sekitar, keberhasilan dalam mengatasi kecanduan obat terlarang tidak akan lancar.
Banyak pemakai yang sudah sembuh lantas mencoba menggunakan kembali obat-obatan tersebut karena pergaulan yang salah.
Karena itulah pengelolaan aktivitas sangat penting agar terhindar dari pengaruh negatif.

Atasi dengan Layanan Rehabilitasi BNN
Untuk mengatasi masalah kecanduan obat-obatan terlarang, BNN membuka layanan rehabilitasi yang dinamakan Balai Besar Rehabilitasi yang berlokasi di Bogor.
Pecandu atau penyalahgunaan narkoba akan dipulihkan sepenuhnya baik dari segi fisik maupun mental.
Diharapkan setelah keluar dari Balai Besar Rehabilitasi ini, mantan pecandu bisa hidup normal seperti sedia kala dan tidak menggunakan kembali obat-obatan terlarang.
Layanan tersebut bisa digunakan dengan melapor atau mendaftar secara online melalui situs resminya, rehabilitasi.bnn.go.id.
Selain itu pelaporan juga bisa diajukan ke institusi yang telah ditetapkan oleh menteri diantaranya seperti puskesmas, rumah sakit, dan lembaga rehabilitasi medis lainnya. (TribunStyle.com/G Panggayuh)
• Terjerat Narkoba, Begini Kronologi Penangkapan Vitalia Sesha, Sang Model Terancam 5 Tahun Penjara
• Jelang Tanggal 29 Februari 2020, Ini 5 Mitos Soal Tahun Kabisat, Dipercaya Hari Sial Pernikahan