5 Cara Sederhana Mencegah Penyakit Jantung yang Menyerang di Usia Muda, Banyak Tertawa dan Olahraga

TRIBUNSTYLE.COM - Berikut ini adalah berbagai hal sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan jantung di usia muda.

Penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang mematikan dan bisa menyebabkan kematian mendadak.

Banyak yang menganggap bahwa penyakit jantung hanya menyerang orang yang sudah tua saja.

Padahal, penyakit jantung juga bisa menyerang siapa saja dan tidak memandang umur.

Faktanya, menurut data dari Riset Kesehatan Dasar Indonesia pada tahun 2013, jumlah pengidap penyakit jantung pada kelompok usia muda semakin meningkat jumlahnya.

Banyak hal yang menyebabkan penyakit jantung di usia muda, mulai dari gaya hidup, pola makan, bahkan faktor keturunan.

Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang banyak ditakuti dan dihindari oleh banyak orang.

Untuk menjaga tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit jantung, ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah hal sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit jantung di usia muda.

• Sarapan

Sarapan sering kali dilewatkan oleh anak muda karena aktivitasnya yang cukup padat, padahal sarapan selain menyehatkan juga penting untuk menjaga energi untuk beraktivitas.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Journal of the American College of Cardiology, orang yang tidak sarapan memiliki risiko yang lebih besar terkena serangan jantung.

Hal ini disebabkan karena orang yang jarang sarapan akan rentan terkena obesitas dan kolesterol tinggi yang mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah.

• Cukup tidur

Banyak anak muda yang menghabiskan malam untuk mengerjakan tugasa atau sekedar nongkrong, hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Menurut studi di Chicago Medical School, orang yang tidur kurang dari 6 jam lebih berisiko dua kali lebih besar untuk mengalami serangan jantung dan stroke.

Maka beri tubuh waktu yang cukup untuk tidur, minimal 6 jam agar terhindar dari penyakit jantung di usia muda.

• Tertawa

Tertawa bisa mengurangi risiko penyakit jantung, hal ini berdasarkan penelitian dan benar adanya.

Tertawa selain aktivitas yang menggebirakan tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan emosional dengan memperbaiki mood dan meredakan stres.

Menurut penelitian, saat kita tertawa, tubuh akan melepaskan hormon endorfin dan neurotransmitter yang dapat mengurangi hormon kortisol atau hormon penyebab stres.

Selain itu, tertawa jug abisa menurunkan tekanan darah dan meningkatkan oksigen dalam darah sehingga sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung.

• Mengkonsumsi buah dan sayuran

Makanan yang kita konsumsi sangat berpengaruh pada kesehatan kita, tak terkecuali kesehatan jantung.

Penyakit jantung berhubungan dengan tekanan darah tinggi dan penyempitan pembuluh darah yang disebabkan oleh kolesterol jahat.

Untuk mengurangi kolesterol jahat dan tekanan darah tinggi, kita harus rajin mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran.

Buah dan sayur yang kaya akan serat, vitamin, lemak tak jenuh dan antioksidan bisa mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol dalam tubuh.

Buah dan sayur juga kaya akan senyawa fitronutrien yang dapat meningkatkan kinerja jantung.

• Olahraga

Kurangnya aktivitas fisik juga bisa menjadi penyebab penyakit jantung di usia muda.

Menurut penelitian, orang yang jarang melakukan aktivitas fisik dua kali lebih berisiko terkena penyakit jantung dibandingkan yang melakukannya.

Kita bisa melakukan aktivitas fisik ringan yang tidak memerlukan banyak tenaga untuk tetap sehat seperti berjalan kaku dan berlari untuk menghindari penumpukan kalori dalam tubuh kita.

Setidaknya jalan kaki selama 30 menit bisa meningkatkan kinerja jantung, memperlancar sirkulasi darah dan menyuplai banyak oksigen ke organ-organ tubuh. (TribunStyle.com/ang)

• 5 Penyebab Kematian Saat Tidur yang Tidak Menunjukkan Gejala, dari Serangan Jantung hingga Virus

• Selain Penyakit Jantung, Simak 4 Penyakit yang Disebabkan Karena Kadar Kolesterol Tinggi

• Kenali 3 Jenis Serangan Jantung yang Paling Sering Terjadi, dari Penyebab hingga Gejalanya