Tragedi Susur Sungai
Tragedi Susur Sungai Renggut Nyawa Yasinta, Suraji: Saya Sudah Tua, Punya Anak 1 Aja Itu Lama Sekali
Terpukul atas kematian Yasinta akibat tragedi susur sungai, Suraji ungkap putrinya adalah anak mahal yang lama ia dan istri nantikan.
Penulis: Octavia Monalisa
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Kesedihan masih terasa begitu sesak dirasakan Suraji, ayah Yasinta salah satu korban tewas tragedi susur sungai.
Masih sulit bagi Suraji untuk merelakan kepergian Yasinta Bunga Maharani salah satu siswi SMPN 1 Turi korban tewas dalam tragedi susur sungai.
Yasinta Bunga Maharani merupakan putri semata wayang Suraji dan istri yang kini harus berpulang akibat terseret arus Sungai Sempor.
Jasad Yasinta Bunga Maharani ditemukan paling akhir dari 10 korban tewas tragedi susur sungai.
Kepedihan Suraji semakin terasa tatkala mengingat bagaimana ia dan istri memperoleh anugerah buah hati dalam waktu yang cukup lama.
• Pertaruhkan Nyawa Selamatkan 3 Rekan di Tragedi Susur Sungai, Siswi Ungkit Perkataan Pembina Pramuka
• Aksi Heroik Pemancing Selamatkan 20 Korban Susur Sungai: Saya Lihat Ada yang Pegangan Batu & Kayu
Seumur hidupnya Suraji belum pernah sekali pun memarahi putrinya tersebut.
“Dia itu sekalipun belum pernah saya marahin.
Saya sudah tua, untuk punya anak satu saja, sama istri, itu lama sekali.
Keluarga bilang, Yasinta itu anak mahal,” katanya lirih, seperti dikutip TribunStyle.com dari TribunJogja.com

Tak hanya mahal, namun Yasinta Bunga Maharani juga dikenal sebagai anak yang istimewa.
Siswi SMPN 1 Turi ini dikenal sebagai sosok yang berprestasi.
Selain itu, putri Suraji ini juga begitu fasih melafalkan ayat-ayat suci Alquran.
Tak heran jika Suraji dan Hesti, istrinya begitu terpukul atas meninggalnya sang anak.
Bahkan ketua RW tempat Suraji tinggal pun menuturkan dirinya sempat berusaha menghibur dan menguatkan ayah mendiang Yasinta tersebut.
"Kami (warga) berusaha menghibur orangtuanya, membesarkan hatinya selama proses pencarian kemarin," ucap Ketua RW 27 Dadapan, Imam Muharor.
• Tangis Pilu Suraji, Anak Tunggalnya Jadi Korban Meninggal Susur Sungai, Pedih Ingat Kado Sepatunya
• Selepas Salat Subuh Ayah Yasinta Korban Susur Sungai Sempat Berusaha Cari Tapi Gagal: Maafin Bapak
Perjuangan Suraji dalam pencarian keberadaan Yasinta pun tak kalah mengharukan.
Pria paruh baya ini bahkan nekat menyusuri sungai seorang diri demi menemukan putri tercinta.
Bahkan terlalu lama berada di dalam air, Suraji merasakan kakinya mulai kram.
“Saya gelisah.
Pas habis Subuh, saya langsung ke dekat posko itu. Turun lewat jembatan.
Saya nyusur sendiri, sampai saya keram di sana, hampir enggak gerak.
Untung ternyata ada keluarga yang ikut juga,” katanya.

Ia pun bercerita sempat mendatangi puskesmas, posko hingga sekolah demi mengetahui keberadaan sang anak.
“Mulai Jumat sore itu, saya sudah tidak sabar.
Saya cari infonya di mana- mana, sekolah saya datang, ke SWA (klinik), posko SAR, Puskesmas, semua lah.
Setiap ada kabar ada korban ketemu, saya datang, ternyata bukan anak saya.
Ada lagi korban di Puskesmas, 3 kali saya bolak-balik, terakhir jam 2 malam, katanya ada yang mau dicocokin, ternyata bukan anak saya.
Makanya saya turun subuh-subuh itu,” jelas dia.
• Kini Nasibnya di Ujung Tanduk, Balasan Pembina Pramuka Dibenarkan Murid: Kalau Mati di Tangan Tuhan
• Suasana Hari Pertama Sekolah, Pasca Tragedi Susur Sungai, Para Murid SMPN 1 Turi Diterapi Psikolog
Masih teringat dalam benak Suraji, bagaimana terakhir kalai Yasinta bergegas hendak berangkat sekolah.
“Tumben, hari itu dia minta uang jajan dobel sambil merengek ke saya.
Tapi bukan dia suka maksa lho, biasa itu manja-manja dia kalau sama saya, sambil ketawa-tawa kok kalau merengek itu, sama Ibunya juga,” kenangya.

“Pas berangkat, dia pakai jilbab, terus ditutup topi Pramuka.
Sudah lama dia nggak pakai anting-anting, dia copotin titip ke ibunya.
Sebelah sepatunya bolong bekas terbakar waktu kegiatan minggu lalunya, tapi masih dipakai dulu,” kenangnya lagi.
Kini putri tercinta Suraji dan Hesti telah berpulang.
Jasad Yasinta pun telah dimakamkan di pemakaman umum kampung Dadapan, Wonokerto, Turi pada pukul 14.00 WIB, Minggu (23/2/2020). (TribunStyle.com/Octavia Monalisa)
BACA JUGA :
• POPULER 7 Fakta Tragedi Susur Sungai Sleman, Sosok Tersangka hingga Bupati Turun Tangan
• Cerita Pilu Ayah Korban Susur Sungai, Dari Permintaan Terakhir Anak Hingga Nekat Tuntut SMPN 1 Turi