Viral Hari Ini
Peneliti Sebut Penyebaran Virus Corona Tak Berawal di Pasar Seafood Wuhan, Temukan Kesalahan Besar
Update terbaru - Peneliti sebut penyebaran virus corona tak hanya berawal di pasar seafood Wuhan, China, lalu temukan kesalahan besar ini.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Update terbaru - Peneliti sebut penyebaran virus corona tak hanya berawal di pasar seafood Wuhan, China, lalu temukan kesalahan besar bahwa informasi tentang virus corona seharusnya sudah diketahui publik jauh hari.
Korban meninggal akibat virus corona di China mencapai 2.592 orang, setelah muncul 150 kasus kematian harian baru.
Dilansir dari Kompas.com pada Senin (24/2/2020), Komisi Kesehatan Nasional China mengemukakan ada 409 kasus infeksi virus corona.
Virus corona dengan nama resmi Covid-19 itu kini menjangkiti lebih dari 25 negara dengan kantong penyebaran baru terjadi di Timur Tengah, Eropa, hingga Asia.
Di Iran, delapan orang dilaporkan meninggal dengan 43 lainnya terinfeksi.
Membuat negara lain seperti Pakistan dan Turki menutup perbatasan.
Kemudian di Italia, terdapat tiga kasus kematian dan 152 yang positif tertular, membuat Roma menutup puluhan kota di Region Veneto dan Lombardy.
Adapun jumlah korban, baik meninggal maupun terinfeksi, mengalami tren penurunan jika dibandingkan data pada akhir Januari hingga awal Februari.
Meski begitu, otoritas Negeri "Panda" menuai kebingungan global karena kerap mengubah data yang dipakai sebagai metodologi.

• Orang Jepang Kena Virus Corona Sepulang dari Indonesia, Ditelusuri Riwayat Jalan, Ternyata dari Sini
• Niat Hati Rawat Pasien Virus Corona, Nyawa Dokter Muda ini Melayang, Kini Rencana Pernikahan Sirna
Virus corona tak berawal dari pasar Seafood Wuhan, China
Ilmuwan China menemukan bukti terbaru terkait asal muasal virus corona.
Berdasarkan analisis data genomik dari 93 sampel, virus corona ternyata juga berasal dari wilayah lain di luar Kota Wuhan, Provinsi Hubei.
Awalnya virus corona diklaim berasal dari sebuah pasar seafood di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Namun, hasil penelitian Akademi Ilmu Pengetahuan China dan Lembaga Penelitian Otak China mengatakan virus berasal dari tempat lain.
Tim penelitian yang dipimpin oleh Dr Yu Wenbin mengurutkan data genomik akan 93 sampel SARS-Cov-2 alias virus corona dari 12 negara.
Tujuannya untuk melacak sumber infeksi dan memahami bagaimana penyebarannya.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa saat penyebaran cepat terjadi di Pasar Huanan Seafood di Wuhan, terjadi pula dua ekspansi populasi besar pada 8 Desember 2019 dan 6 Januari 2020.
Penelitian yang dipublikasikan di situs institut penyelenggara tersebut pada Kamis lalu menyatakan, kemungkinan penyebaran virus dimulai dari orang ke orang bukan pada awal Desember 2019, bahkan sejak akhir November 2019.
Studi untuk mengetahui apakah benar Pasar Huanan Seafood di Wuhan menjadi satu-satunya tempat kelahiran virus corona dianggap sangat penting untuk menemukan sumber aslinya.
• VIRAL Video Kelakuan Kotor Wanita Sengaja Tularkan Virus Corona Lewat Tombol-tombol Lift, Waspadalah
• Bongkar Jenazah Korban Virus Corona, Peneliti Terkejut Temukan Organ Dalam Rusak & Kondisinya Ngeri

Tim peneliti juga perlu menentukan inang perantara agar dapat mengendalikan epidemi dan mencegah penyebarannya lagi.
Para ilmuwan juga mengatakan walau Pusat Kontrol Penyakit dan Pencegahan Nasional China (CCDCP) telah meningkatkan level penyebaran virus corona pada tingkat 2 sejak 6 Januari 2020, informasinya masih belum tersebar secara menyeluruh.
"Sebenarnya jika peringatan itu sudah didapat oleh seluruh lapisan masyarakat, angka infeksi secara nasional dan global tidak akan tinggi," kata tim peneliti.
Tim peneliti juga menegaskan, jika peringatan itu diikuti, jumlah penyebaran dari pertengahan sampai akhir Januari 2020 pasti dapat berkurang.
Sementara di Xiang Nijuan, seorang peneliti CCDCP mengatakan pada Sabtu (22/2/2020), orang yang terinfeksi virus corona sudah terjangkit virus tersebut dua hari sebelum gejalanya muncul.
Untuk itu, setiap orang yang pernah berkontak langsung dengan pasien terinfeksi virus corona dalam 48 jam harus mengarantina diri mereka selama 14 hari.
• Korban Meninggal karena Virus Corona Capai 2345 Jiwa, Kasus di Korea Selatan Meningkat 6 Kali Lipat
• Hong Kong Diserang Corona, WNI Malah Pancing Emosi dengan Curi 5,500 Masker, Alasannya: Demi Ayah

Orang Jepang Kena Virus Corona Sepulang dari Indonesia, Ditelusuri Riwayat Jalan, Ternyata dari Sini
Seorang warga negara Jepang terkena virus corona setelah meninggalkan Indonesia. Namun setelah ditelusuri riwayat perjalanannya, diduga kuat sumber penularannya bukan dari Indonesia. Melainkan dari kota di luar negeri ini ....
Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kementerian Kesehatan, Busroni mengatakan, pihaknya berhati-hati dalam merespons dan menindaklanjuti informasi terkait penyebaran virus corona Covid-19.
Hal ini disampaikannya saat ditanya mengenai kasus positif virus corona terhadap seorang warga negara Jepang yang baru saja berkunjung ke Indonesia.
WN Jepang itu dinyatakan positif terinfeksi virus corona tak lama setelah kembali dari Indonesia.
Menurut informasi, yang bersangkutan sudah mengalami gejala flu sejak sebelum bertolak ke Indonesia.
Mengenai hal ini, kata Busroni, harus ditelusuri dengan teliti riwayat perjalanan yang bersangkutan.
Oleh karena itu, Kemenkes belum bisa berkomentar lebih jauh.
"Belum ada tanggapan, karena dia belum jelas riwayat perjalanannya ke mana saja. Jadi itu masih belum bisa dikonfirmasi.
Karena kita mengonfirmasi terkait dengan suatu kasus itu harus jeli betul.
Karena itu dipertimbangkan oleh negara tersebut dan juga WHO," kata Busroni, saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/2/2020) pagi.
Ia menekankan, riwayat perjalanannya harus diketahui dengan jelas sebelum bisa dikonfirmasi dari mana ia mendapatkan virus tersebut.
Busroni mengatakan, infeksi itu belum tentu didapatkan dari Indonesia sebagaimana terjadi dengan turis yang berkunjung ke Bali dan terkena virus corona.
Ternyata, virus didapatkan pasien itu saat yang bersangkutan berada di Shanghai.
"Ingat enggak dengan turis yang dari Bali itu, ternyata kenanya di Shanghai.
Itulah namanya riwayat, harus jelas," kata Busroni.
Seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (23/2/2020), pasien yang dinyatakan positif virus corona adalah pria tersebut berusia 60-an tahun yang bekerja sebagai staf fasilitas perawatan lansia.
Pria ini sempat mengunjungi sebuah institusi kesehatan pada 12 Februari 2020 setelah mengalami "gejala-gejala seperti flu".
Setelah diperiksa, ia kembali ke rumah karena tidak didiagnosa mengidap pneumonia.
Dua hari berikutnya, 13 Februari dan 14 Februari 2020, ia kembali bekerja dan berada di rumah.
Sehari setelahnya, 15 Februari 2020, pria itu berkunjung ke Indonesia bersama keluarganya dalam rangka liburan.
Melansir BBC Indonesia, Minggu (23/2/2020), NHK tidak melaporkan secara rinci ke mana saja pria itu bepergian selama di Indonesia.
Informasi ini dinilai penting bagi pihak Indonesia untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di Indonesia.
Beberapa hari di Indonesia, pria itu kembali ke Jepang pada 19 Februari 2020, dan mengalami kesulitan bernapas yang parah dan disebut mengalami "kondisi serius". (Kompas.com/ Luthfia Ayu Azanella)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Ternyata Tak Berasal dari Pasar Seafood Wuhan, Ini Faktanya".
• Virus Corona Belum Reda, China Kini Diserbu Jutaan Belalang dari Afrika, Langit Biru Jadi Gelap
• Kabar Baik! Akhirnya Ahli China Temukan Obat Virus Corona, Siapa Sangka Kerap Dipakai di Indonesia