Fakta Tentang Riklona, Jenis Obat Psikotropika yang Digunakan Oleh Lucinta Luna
Berikut ini adalah fakta tentang Riklona, obat psikotropika yang ditemukan di tas Lucinta Luna.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Berikut ini adalah fakta tentang Riklona, obat psikotropika yang ditemukan di tas Lucinta Luna.
Lucinta Luna terjerat kasus penyalahgunaan narkotika di Apartement Thamrin City, Jakarta Barat, pada Selasa (11/12/2020).
Polisi menemukan dua jenis obat dalam tas Lucinta Luna, salah satunya adalah Riklona.
• Hasilnya Tak Secantik Lucinta Luna, Lihat Hasil Operasi Plastik Gagal 4 Artis Korea, Ada yang Rusak
• Tangis Lucinta Luna Sesali & Cemaskan Nasib Keluarga dari Balik Penjara: Saya Harus Bagaimana
• 12 Transformasi Abash Pacar Lucinta Luna, Publik Terkejut dengan Penampilannya Kini
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyampaikan, dua jenis obat tersebut merupakan obat penenang dan masuk golongan psikotropika.
Dari temuan inilah yang membuat Lucinta Luna ditangkap atas kasus penyalahgunaan narkotika.
Riklona adalah obat yang mengandung clonazepam dan benzodiazepin.
Obat jenis ini hanya bisa dibeli dengan resep dokter saja dan biasanya digunakan untuk menurunkan frekuensi kejang-kejang dan epilepsi.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah fakta tentang riklona.
- Kegunaan

Riklona biasanya diresepkan oleh dokter untuk menurunkan frekuensi kejang-kejang pada orang yang menderita epilepsi.
Selain untuk mengurangi frekuensi kejang-kejang, kegunaan lain dari riklona adalah sebagai antidepresan.
Riklona bisa digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan dan depresi pada orang dewasa.
- Cara kerja

Riklona adalah obat antikonvulsi atau antiepilepsi yang bekerja dengan menangkan otak dan saraf.
Obat ini masuk dalam jenis obat benzodiazepine atau obat penenang yang bisa digunakan untuk kondisi lainnya.
Obat jenis ini bekerja dengan memengaruhi neurotransmitter di otak sehingga akan mengurangi aktivitas saraf di otak dan sumsum tulang belakang.
Para ahli mengatakan bahwa aktivitas yang berlebihan pada saraf bisa menjadi salah satu penyebab kecemasan dan gangguan psikologis lainnya.
- Efek samping

Penyalahgunaan obat jenis riklona ini sudah sering dilakukan, pada 2016 lalu, kasus obat penenang yang tergolong psikotropika ini santer terdengar karena diberikan pada anak-anak di daerah Blok M, Jakarta Selatan.
Penyalahgunaan obat jenis riklona ini bisa menimbulkan berbagai efek samping.
Efek samping yang muncul sesaat setelah minum obat ini adalah merasa tenang dan rileks.
Selain itu efek lainnya yang muncul adalah pusing, mengantuk, binging, lemas, agresifm dan bahkan bisa menimbulkan kegembiraan yang berlebih atau tidak wajar.
Penggunaan obat jenis benzodiazepine dalam jangka panjang juga bisa menimbulkan ketergantungan fisik.
Obat jenis ini bisa menimbulkan kecanduan, dan putus zat atau yang sering disebut dengan sakau.
Penggunaan obat ini jika dihentikan secara tiba-tiba setelah penggunaan dalam waktu yang lama, maka akan menyebabkan efek seperti depresi, merasa tidak percaya diri, kacau dan insomnia.
Selain itu, toleransi dosis akan naik jika mengentikan pemakaian obat ini dengan tiba-tiba.
Efek lain yang mungkin muncul bisa berupa efek yang memengaruhi tubuh, seperti kejang, kram otot, muntah, dan berkeringat. (TribunStyle.com/Ang)
• Banjir Air Mata, Lucinta Luna Sesenggukan Mohon Ampun Pada Mendiang Orang Tua: Semoga Tak Menyesal
• Ingin Operasi Plastik Seperti Lucinta Luna? Kenali Dulu Risiko Operasi Plastik yang Mungkin Terjadi
• Curhat Pilu Soal Kondisi Kekasihnya, Abash Diminta Penuhi Permintaan Lucinta Luna di Penjara