Kepala Sekolah Sebut Aksi 3 Pembully Hanya Iseng, Korban Menangis Dipelukan Bude: Awakku Loro Kabeh
Berikut klarifikasi kepala sekolah hingga tangis pilu siswi SMP di Purworejo yang dianiaya 3 teman kelasnya.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Berikut klarifikasi kepala sekolah hingga tangis pilu siswi SMP di Purworejo yang dianiaya 3 teman kelasnya.
Aksi brutal tiga siswa SMP di Purworejo yang tega menendang hingga memukul teman perempuannya di ruang kelas berhasil menyedot perhatian publik.
Tak sedikit yang mengecam perbuatan tiga siswa disalah satu SMP swasta di Purworejo ini.
Tiga siswa yang melakukan penganiayaan terhadap teman wanitanya di ruang kelas tersebut adalah TP, DF, dan UHA.
• VIRAL Fakta Cinderella Escorts: Situs Lelang Keperawanan, Pendiri Wanita, Pelanggan Artis Hollywood
• Viral Pria Telanjangi Wanita, Terungkap Fakta Pilu Hingga Alasan Warga Lari Saat Bertemu Korban
Video penganiayaan 3 siswa terhadap CA ini begitu cepat langsung tersebar dan viral di media sosial.
Di video tersebut, TP, DF, dan UHA bergantian menampar, memukul, hingga menendang CA.
CA hanya bisa duduk di kursi membenamkan kepalanya dalam-dalam ke meja.
Dia terdengar menangis tersedu-sedu.
Teman-temannya yang melakukan perundungan malah tertawa sambil terus berulah.
Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, ketiga pelaku tak ditahan lantaran ancaman hukuman mereka di bawah lima tahun penjara.

Menanggapi aksi brutal ketiga peserta didiknya tersebut, sang kepala sekolah, Ahmad mulai angkat bicara.
Namun siapa sangka, sang kepala sekolah justru menyebut tindakan ketiga anak didiknya hanyalah sebuah keinsengan semata.
"Namanya anak iseng. Diajar juga susah, suka semaunya sendiri," katanya, saat ditemui TribunJateng.com.
Ia juga ikut menyesalkan perilaku siswanya ini.
Tetapi jika harus dihadapkan pada proses hukum pidana, ia kurang sepakat.
Ahmad sebenarnya mengharapkan kasus itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
• Gegara Pacar Tak Gerak Cepat, Wanita Ini Viral Terima Lamaran Pria yang Dikenal Baru 24 Jam
Terlebih, ketiga pelaku masih berusia di bawah umur.
Tetapi pihaknya pun tidak bisa berbuat apa-apa jika kasus itu akhirnya tetap diproses secara hukum.
Tak hanya kepala sekolah, CA korban penganiayaan temannya pun mulai mengungkapkan fakta yang lain.
Kepada sang bude, CA mengaku sudah sering mendapat perlakuan buruk dari teman-temannya tersebut.
Kini saat ditemui CA hanya mampu menangis dalam pelukan sang budhe.
Bahkan CA pun sempat mengeluhkan seluruh tubuhnya sakit lantaran dianiaya teman sekolahnya.
Saat ditemui di rumah korban, CA pun menceritakan semua kesedihannya.
Rumah sederhana di pinggir jalan kampung itu sontak ikut dipadati orang.

Di ruang tamu rumah itu, CA dipeluk erat budenya, Nuryani.
CA terus menangis sembari menyembunyikan mukanya di pelukan budenya.
Nuryani berusaha menguatkan, meski ia sendiri tampak tak kuat menahan kesedihan.
Nuryani sama sekali tak menyangka, ada yang tega berbuat jahat terhadap keponakannya.
Terlebih, perbuatan itu dilakukan teman-temannya.
Ia sendiri mengaku baru tahu peristiwa itu usai melihat video yang viral di media sosial.
"Saya baru tahu ya kemarin pas lihat videonya itu," kata Nuryani dikutip TribunJakarta.com dari TribunJateng.
Nuryani mengaku telah mengetahui lama keponakannya itu biasa mendapat perlakuan tak baik dari teman-temannya.
Tetapi sebelumnya ia hanya mengira itu adalah kenakalan biasa.

CA ternyata sudah cukup lama mengeluhkan kenakalan teman-temannya di sekolah terhadapnya.
Sekitar empat bulan lalu, CA pernah mengeluh ke Nuryani sempat dipukuli temannya.
CA juga sering mengeluhkan badannya yang terasa sakit atau pegal-pegal.
Tetapi kala itu Nuryani tak melihat langsung kejadian yang sebenarnya.
Nuryani merasa iba, tapi tak bisa berbuat banyak karena tak punya bukti keponakannya disakiti.
• Miris, Kisah Pilu Pelajar Bunuh Diri Gara-gara Dibully Gurunya Sendiri, Pemicunya Hal Sepele Ini
"Bude awakku loro kabeh (Bude badan aku sakit semua re). Aku ditendangi kancane nang sekolahan (ditendangi teman di sekolah re)," ujar Nuryani menirukan keluhan CA dalam bahasa Jawa
Sebagai keluarga, Nuryani pun ikut geram mendengar curahan hati kemenakannya.
Ia pun sempat menanyai CA perihal alasan teman-temannya menjahatinya.
Barangkali, keponakannya membuat masalah lebih dulu yang menyebabkan ia dianiaya.

"Lha kok iso, opo kamu nakal? ( lah kok bisa, apa kamu nakal? re)," tanya Nuryani kepada CA saat itu.
Nuryani mengatakan keponakannya yang berparas cantik itu mengaku tak berbuat apa-apa dan memang teman-temannya saja yang nakal.
"Ora bude, koncoku nakal kabeh, (Enggak bude, temanku nakal semua re)," kata Nuryani meniru ucapan CA.
Motif Pelaku
Polres Purworejo akhirnya menetap kan tiga oknum siswa pem-bullysiswi SMP di Purworejo sebagai tersangka.
Tersangka dikenakan pasal 80 UU RI nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 3 tahun 6 bulan.
Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito mengatakan, pihaknya mulanya menerima laporan dari masyarakat terkait kejadian itu.
Laporan itu ditindaklanjuti anggotanya dengan penyelidikan.
Rizal mengatakan, dari hasil visum terhadap korban, ditemukan luka lebam di pinggang sebelah kanan korban.
"Tapi tidak mengganggu aktivitas anak," katanya.
Rizal mengungkap, dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka, kejadian itu berawal ketika pelaku meminta uang senilai Rp 2 ribu terhadap korban.
Ternyata korban diam-diam melaporkan kelakuan temannya itu kepada guru.
Tersangka rupanya tidak terima karena diadukan ke sang guru.
Pada sela pergantian jam sekolah, Selasa (11/2/2020), para pelaku melampiaskan kemarahannya kepada CA di ruang kelas.
"Karena tidak senang akhirnya diperlakukan seperti itu," katanya.
Sebagian artikel sudah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kerap Dipukuli di Sekolah, Siswi SMP Purworejo yang Dibully Nangis Dipelukan Bude: Awakku Loro Kabeh