Breaking News:

Update Virus Corona: 638 Orang Meninggal Dunia, China Akhirnya Izinkan Pakar AS Masuk Membantu

Update jumlah korban virus corona terus meningkat, China izinkan pakar kesehatan dari Amerika Serikat membantu.

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Amirul Muttaqin
South China Morning Post
Penanganan virus corona 

TRIBUNSTYLE.COM - Update jumlah korban virus corona terus meningkat, China izinkan pakar kesehatan dari Amerika Serikat membantu.

Berdasarkan data yang diambil dari John Hopkins CSSE, Jumat (7/2/2020), korban meninggal dunia akibat dari virus corona 2019-nCoV mencapai angka 638.

Sebanyak 618 korban berasal dari Hubei di China daratan, sedangkan sisanya berada di daerah berikut:

1 orang di Guangdong, Cina

3 orang di Henan, Cina

2 orang di Chngqing, Cina

1 orang di Sichuan, Cina

3 orang di Heilongjiang, Cina

1 orang di Beijing, Cina

1 orang di Shanghai, Cina

1 orang di Hebei, Cina

2 orang di Hainan, Cina

1 orang di Tianjin, Cina

1 orang di Guizhou, Cina

1 orang di Jilin, Cina

1 orang di Hong Kong

1 orang di Filipina

Sementara total yang telah dikonfirmasi terjangkit virus corona adalah sebanyak 31.477 orang.

Dari data tersebut, dilaporkan 1.588 orang berhasil disembuhkan.

Data virus corona
Data virus corona (Johns Hopkins CSSE)

Dokter Pertama yang Peringatkan Bahaya Virus Corona Tewas, Pernah Ditangkap Karena Sebar Info Palsu

China Akhirnya Izinkan Pakar dari AS Masuk untuk Membantu

Dilansir dari Straitstimes melalui Kompas.com, China akhirnya mengizinkan pakar kesehatan dari Amerika Serikat untuk masuk dan memberi bantuan.

Itu adalah bagian dari upaya WHO untuk membantu memerangi kasus virus corona yang terus meningkat.

Sikap China yang menyambut kedatangan pakar kesehatan dari AS ini berkebalikan dengan sikap sebelumnya.

Beberapa waktu lalu, Senin (3/2/2020), China sempat menuduh AS menyebarkan ketakutan dengan menarik warganya keluar dan membatasi perjalanan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Rakyat China, Hua Chunying, mengatakan bahwa Washington tak henti-hentinya memproduksi dan menyebarkan kepanikan.

Politikus China itu menyayangkan sikap AS yang seperti itu, padahal saat status darurat kesehatan internasional diumumkan, WHO meminta agar tidak ada pembatasan perdagangan dan perjalanan.

"Justru negara-negara maju seperti Amerika Serikat dengan kemampuan dan fasilitas pencegahan epidemi yang kuat yang telah memimpin dalam memaksakan pembatasan berlebihan yang bertentangan dengan rekomendasi WHO," kata dia.

Direktur, National Center for Immunization and Respiratory Diseases (NCIRD), Nancy Messonnier, mengatakan bahwa partisipasi AS akan bermanfaat karena adanya Center for Disease Control and Prevention (CDC).

"Para ilmuwan yang sangat kuat yang memiliki banyak pengalaman teknis dalam penyakit yang sangat mirip," kata dia, seperti dikutip dari SCMP melalui Kompas.com. (TribunStyle.com/Panggayuh Gigih)

5 Negara Asia Sudah Terpapar Virus Corona Kecuali Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia WHO Khawatir

Anggota staf medis membawa seorang pasien ke rumah sakit
Anggota staf medis membawa seorang pasien ke rumah sakit (STR-AFP)

WNI Idap Virus Corona di Singapura Tak Mau Keluarga & Publik Tahu Identitasnya, Simak Keterangannya

Berdasarkan data dari Johns Hopkins CSSE, memang virus corona belum masuk ke Indonesia.

Namun, ada warga negara Indonesia yang sedang berada di Singapura yang diduga terjangkit virus corona.

WNI pengidap virus corona di Singapura tak mau keluarga dan publik tahu identitasnya, simak keterangannya.

Kepala Seksi Perlindungan TKI Masa Penempatan, Direktorat Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri, Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemenaker) Maptuha mengatakan, WNI yang terjangkit Virus Corona di Singapura tak ingin identitasnya dipublikasikan, bahkan sekadar ke keluarganya sendiri.

Oleh karena kebijakan perlindungan data pribadi yang diberlakukan pemerintah Singapura juga, pemerintah Indonesia pun kesulitan mendapat identitas WNI itu.

"Yang bersangkutan ternyata memang tidak mau nama atau identitasnya diinfokan, bahkan ke keluarganya pun juga tidak boleh," kata Maptuha saat konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2020).

"Pemerintah Singapura memiliki privacy aid atau regulasi yang melindungi privasi seseorang sehingga pemerintah Indonesia dalam hal ini melalui KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) kita kesulitan untuk mendapatkan data yang bersangkutan," kata Maptuha saat konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2020).

 Sandra Dewi Paksa Raphael Bolos Sekolah Gegara Virus Corona: Dulu Gak Takut, Sekarang Takut Mati!

 Dokter Pertama yang Peringatkan Bahaya Virus Corona Tewas, Pernah Ditangkap Karena Sebar Info Palsu

WNI dari Wuhan saat tiba di Bandara Hang Nadim, Batam
WNI dari Wuhan saat tiba di Bandara Hang Nadim, Batam. (Dokumentasi Kementerian Luar Negeri RI)

Meski begitu, menurut Maptuha, pemerintah Singapura bersama Kementerian Kesehatan Singapura telah menunjuk seorang liaison officer (LO) yang bertindak sebagai penghubung antara WNI ini dengan KBRI untuk terus melakukan pembaruan informasi.

"KBRI juga telah memberikan kontak nomor yang bisa dihubungi jika WNI tersebut juga membutuhkan bantuan KBRI," ujar dia.

Di samping itu, hingga saat ini pihak KBRI masih terus berupaya mencari tahu data WNI tersebut, sambil memantau perkembangan kesehatannya.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, diketahui bahwa WNI tersebut adalah seorang wanita berusia 44 tahun yang bekerja sebagai penata laksana rumah tangga.

WNI itu terjangkit virus corona lantaran tertular dari majikannya yang bekerja pada toko obat yang sering dikunjungi turis China.

"Majikannya juga masih dalam perawatan medis," kata Maptuha. (Kompas.com)

Kepala Seksi Perlindungan TKI Masa Penempatan, Direktorat Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Maptuha, di kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2020).
Kepala Seksi Perlindungan TKI Masa Penempatan, Direktorat Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Maptuha, di kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2020). (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WNI Positif Corona di Singapura Tak Mau Identitasnya Dipublikasikan, Bahkan ke Keluarganya Sendiri".

 Tak Hanya Dokter, Petugas Kremasi Ikut Kelelahan Bakar 100 Jasad Korban Virus Corona 24 Jam Non Stop

 5 Negara Asia Sudah Terpapar Virus Corona Kecuali Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia WHO Khawatir

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
virus coronaChinaAmerika SerikatWHO
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved