Benarkah Anak dengan Dua Unyeng-unyeng Biasanya Nakal? Ini 3 Fakta tentang Pusar Kepala
Adanya dua unyeng-unyeng di kepala dipercaya menandakan sifat nakal anak, simak 3 fakta tentang pusar kepala berikut ini.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Adanya dua unyeng-unyeng di kepala dipercaya menandakan sifat nakal anak, simak 3 fakta tentang pusar kepala berikut ini.
Pusar kepala, atau orang-orang biasa menyebutnya dengan unyeng-unyeng, menyimpan beberapa mitos yang diyakini oleh sebagian masyarakat di Indonesia.
Anak dengan lebih dari satu pusaran rambut di kepalanya oleh banyak orang dianggap memiliki sifat yang nakal.
Ada pula yang mengaitkan jumlah unyeng-unyeng dengan tingkat kecerdasan.
Anak yang memiliki unyeng-unyeng lebih dari satu dianggap memiliki kecerdasan di atas rata-rata.
Entah dari mana asalnya, anggapan tersebut sudah beredar dan diyakini masyarakat secara turun temurun.
Apakah hanya mitos atau fakta?
Dilansir dari beberapa sumber, ini 3 fakta mengenai unyeng-unyeng atau pusar kepala.
• Ini 4 Trend Potongan Rambut Pria 2020, Model Klasik Masih Jadi Favorit
• 5 Penyebab Kepala Terasa Pusing Setelah Mengonsumsi Daging, Bisa Menjadi Tanda Tekanan Darah Tinggi
1. Bawaan lahir

Unyeng-unyeng atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan cowlicks atau hair whorl sudah dimiliki manusia sejak lahir.
Dilansir dari intisari, sebuah penelitian tahun 1972 menunjukkan 94 persen bayi yang baru lahir di AS sudah memiliki pusar rambut.
Oleh karena bawaan lahir, keberadaannya pun sulit dihilangkan, hanya bisa melalui waxing, elektrolisis, dan bedah plastik.
2. Bentuk pusar kepala beraneka ragam

Sangat mungkin bagi setiap orang memiliki bentuk unyeng-unyeng yang berbeda.
Ada orang yang pusar kepalanya melingkar searah jarum jam, ada pula yang berlawanan dengan jarum jam.
Dr Amar J S Klar, Kepala Bagian Genetika dan laboraturium Biologi Kromosom di National Institute di Maryland, sebagaimana dikutip dari theguardian.com menyebutkan hal unik mengenai bentuk pusar rambut.
Klar menemukan bahwa 90% orang yang biasa menggunakan tangan kanan untuk melakukan aktivitas primer memiliki unyeng-unyeng searah jarum jam.
Ia juga menemukan mereka yang memiliki unyeng-unyeng berlawanan jarum jam cenderung kidal.
3. Jumlah unyeng-unyeng tidak mempengaruhi karakter

Konon, anak yang punya pusar rambut satu memiliki kepribadian yang kuat dan tumbuh jadi sosok yang baik.
Kemudian, anak yang punya dua unyeng-unyeng dikenal aktif, pintar, dan andal melakukan sesuatu.
Sementara orang dengan tiga unyeng-unyeng memiliki keuletan dan kemauan yang keras.
Ada pula yang menganggap anak dengan dua atau lebih unyeng-unyeng sebagai anak yang nakal.
Ada baiknya jika tidak mudah percaya dan menelan mentah apa yang sudah menjadi narasi sosial di masyarakat tersebut.
Mungkin benar jika jumlah pusar di kepala itu karena faktor genetik.
Namun, keterkaitan antara jumlah unyeng-unyeng dengan sifat atau karakter anak itu tidaklah benar.
Karakter seseorang terbentuk oleh banyak faktor, yaitu lingkungan sekitar, didikan orang tua, dan pendidikan.
Bisa saja ketika melabeli nakal pada anak, justru si anak akan benar-benar berlaku nakal.
Jangan sampai anak malah tumbuh dalam keadaan bingung, menjadi pemberontak, keras kepala, jahat dan sebagainya hanya karena perdebatan soal mitos unyeng-unyeng.
Sebagai orang tua, sebaiknya perlu lebih bijak dalam menerima informasi agar tidak berdampak buruk bagi anak.(TribunStyle.com/Panggayuh Gigih)

5 Hal yang Sebenarnya Tidak Boleh Dilakukan Orangtua Pada Anak-anak Mereka
Selain fakta tentang unyeng-unyeng pada anak di atas, inilah cara mendidik anak yang sebenarnya tidak boleh dilakukan oleh para orangtua.
Terkadang orangtua terlalu banyak membantu anak-anak mereka.
Orang dewasa sebenarnya tidak bisa menjalani kehidupan anak-anak mereka untuk mereka.
Tugas orangtua adalah membantu mereka tumbuh dan mendapatkan pengalaman mereka sendiri.
• 5 Cara Orang Tua India Mendidik Anak-Anak Mereka, Nomor 5 Sangat Penting dan Wajib Hukumnya!
Dan yang terpenting untuk tidak berlebihan.
Melansir dari Bright Side, berikut beberapa hal yang tidak boleh kita lakukan untuk anak-anak.
Pertimbangkan hal-hal ini dan anak-anak kalianakan berterima kasih.
1. Bicara untuk mereka

Ketika seorang anak kecil ditanya, "Oh, siapa namamu?" lalu orangtua, ingin menjawab, "Ini Jason."
Akan lebih baik jika kebiasaan ini berakhir begitu seorang anak belajar. berbicara.
Karena orangtua mengambil dari anak-anak kami kesempatan untuk menjawab sendiri.
Anda dapat memberi petunjuk kepada anak tentang apa yang harus dikatakan jika mereka memintanya.
Tetapi anda pasti tidak boleh berbicara untuk mereka.
Apa yang harus dilakukan?
Lain kali ketika anda ingin berbicara untuk anak anda, cobalah untuk menghentikan diri sendiri.
Biarkan mereka berbicara sendiri.
2. Menemaninya

Banyak orangtua mencoba berteman dengan anak-anak mereka dan mereka tidak ingin anak-anak mereka memiliki rahasia dari mereka.
Kita dapat dengan mudah memahami mengapa orangtua menginginkan ini, tetapi mari kita coba untuk melihat ini sedikit lebih dalam.
Apa itu teman? Ini adalah orang yang dapat anda ajak bicara dengan persyaratan yang sama.
Ya, anda bisa mengatakan apa saja kepada teman.
Namun, orangtua memiliki peran yang berbeda: mereka peduli dan mencintai kita.
Tidak perlu mencoba menjadi teman yang sangat dekat.
Biarkan anak-anak mencari teman mereka sendiri di antara orang-orang seusia mereka.
Ibu dan Ayah ada ketika anak-anak membutuhkan cinta dan dukungan.
Apa yang harus dilakukan?
Katakan tidak untuk terlalu dekat dalam suatu hubungan. Belajarlah untuk saling mendukung dan menghormati.
3. Kemauan dan kebutuhan

Kita tahu betul bahwa brokoli jauh lebih sehat daripada permen dan bahwa sepatu baru lebih berguna daripada boneka.
Jadi kami mendikte anak-anak kami apa yang mereka inginkan.
Apa yang menyebabkan hal-hal seperti itu terjadi?
Mereka menekan keinginan mereka dan tujuan mereka.
Hal-hal seperti itu juga mengarah pada menjadi korban yang tidak bersalah atau bahkan pemberontakan terhadap semua orang.
Apa yang harus dilakukan? Cari kebutuhan dan keinginan anak.
Jika anda perlu mengajari mereka kebiasaan baik, jangan lakukan itu dengan kasar. Lakukan dengan santai.
4. Terlalu banyak membantu

Anak-anak berusia 2 dan 3 tahun sudah dapat mengenakan dan menanggalkan pakaian yang berbeda, mencuci gelas, dan memasukkan pakaian kotor ke dalam mesin cuci.
Lebih dari itu, di usia ini, anak sangat ingin melakukannya sendiri.
Apa yang harus dilakukan? Biarkan anak itu melakukan sebanyak mungkin sendiri.
5. Pilih selera mereka

Kami sering mencoba memaksakan selera musik, preferensi buku dan gaya pakaian pada anak-anak.
Itu niat baik, tetapi mengurangi individualitas anak.
Dan dalam banyak kasus, itu mengarah pada protes di mana anak-anak melakukan sebaliknya.
Apa yang harus dilakukan? Tonton film favorit dan dengarkan musik yang anda sukai sendiri.
Diskusikan idola anda dengan anak-anak. (Tribunstyle.com/Sinta Manila)
• 5 Manfaat Ampas Kopi untuk Aktivitas Sehari-hari, dari Merawat Rambut hingga Menjadi Pupuk
• Cara Merawat Rambut yang Benar, Memilih Sampo yang Tepat dan Menghilangkan Ujung Bercabang