Breaking News:

Virus Corona

UPDATE Jumlah Kasus & Korban Virus Corona, 259 Orang Meninggal, Ini Langkah Sigap Pemerintah China

Update terkini jumlah kasus dan korban meninggal karena virus Corona, 259 orang meninggal, ini langkah sigap pemerintah China.

Metro.co.uk
Wabah virus corona 

TRIBUNSTYLE.COM - Update terkini jumlah kasus dan korban meninggal karena virus Corona, 259 orang meninggal, ini langkah sigap pemerintah China.

Virus Corona semakin menyebar luas ke berbagai negara di dunia.

Virus ini diketahui berawal dari pasar Huanan yang terletak di Wuhan, China.

Tak butuh waktu lama, virus Corona pun langsung menyebar ke sejumlah negara.

Virus Corona Tewaskan 213 Orang, Benarkah Laki-laki Lebih Rentan Terjangkit? Begini Penjelasan Ahli

WHO: Virus Corona Wabah Internasional, Keseharian Warga Wuhan yang Terisolir, Mancing & Badminton

Kasus virus Corona yang terjadi di China pun semakin hari semakin bertambah.

Seperti dilansir dari CNN, kasus virus Corona sendiri disebut telah melampaui kasus SARS pada tahun 2003 lalu.

Jumlah Pengidap Virus Corona Sudah Melebihi SARS, Ilmuwan Beberkan 2 Penyebab Utama Mewabahnya Virus
Jumlah Pengidap Virus Corona Sudah Melebihi SARS, Ilmuwan Beberkan 2 Penyebab Utama Mewabahnya Virus (Medscape)

Wabah SARS diketahui telah menginfeksi 5.327 orang dan menyebabkan 349 orang meninggal.

TribunStyle lansir dari South China Morning Post, jumlah korban meninggal karena virus Corona bertambah menjadi 259 orang pada Sabtu (1/2/2020).

Sedangkan, kasus virus Corona di seluruh dunia telah meningkat hingga 11.943 kasus.

Miris, Dikira Idap Virus Corona, Orang-orang Takut Membantu Pria yang Tewas Kejang di Pinggir Jalan

Di China sendiri, jumlah kasus virus Corona bertambah menjadi 11.791 orang terjangkit.

Komisi Kesehatan Nasional di Beijing mengkonfirmasi bahwa 11.791 kasus tersebut terjadi di 31 provinsi, kota, dan daerah otonom di China.

Selain itu, baru-baru ini dilaporkan 45 orang meninggal akibat virus Corona dan 1.347 kasus baru yang dikonfirmasi di hari yang sama, Sabtu (1/2/2020).

Update jumlah kasus dan korban meninggal karena virus Corona.
Update jumlah kasus dan korban meninggal karena virus Corona. (South China Morning Post)

Jumlah Pengidap Virus Corona Sudah Melebihi SARS, Ilmuwan Beberkan 2 Penyebab Utama Mewabahnya Virus

Jumlah korban meninggal dan kasus Corona tersebut merupakan rekor tertinggi dalam sehari.

Dari kematian yang baru saja dilaporkan di Hubei, 33 diantaranya ada di Wuhan, kota di mana kasus pertama virus Corona diidentifikasi.

Pemerintah kota Xinyu, provinsi Jiangxi melaporkan ada 17 kasus yang dikonfirmasi di kota itu dan 15 pasien terinfeksi oleh satu orang.

Sementara itu, Pemerintah Beijing telah mengirim lebih dari 7.000 pekerja medis ke provinsi Hubei untuk membantu menangani para pasien.

Dua rumah sakit yakni Huoshenshan dan Leishenshan diketahui tengah dibangun di Wuhan dan diperkirakan akan selesai minggu depan.

Mereka akan menambah 2.300 tempat tidur untuk mengatasi kekurangan tempat tidur di rumah sakit yang lain.

Meningkatnya kasus virus Corona membuat pihak imigrasi di berbagai negara memutuskan untuk melarang orang datang dari China masuk ke negara mereka.

Pemerintah Amerika Serikat belum lama ini mengumumkan bahwa mereka akan menolak masuknya orang asing dari daratan China untuk mencegah penyebaran virus Corona.

(TribunStyle.com/Tiara Susma)

Ilustrasi pneumonia karena virus corona
Ilustrasi pneumonia karena virus corona (Kolase TribunStyle)

Ilmuwan konfirmasi 2 penyebab utama wabah virus corona

Dilansir oleh CCN, para ilmuwan yang meneliti keadaan virus corona telah mengidentifikasi dua kemungkinan penyebab utama.

Satu, konsumsi satwa liar seperti kelelawar di Wuhan.

Dua, potensi kebocoran virus di pusat laboratorium virologi di Wuhan.

Ilmuwan Curigai Virus Corona Lolos dari Laboratorium Penyakit, Dekat Dengan Pasar Makanan Ekstrem
Ilmuwan curigai virus Corona lolos dari laboratorium penyakit, (The Sun)

Penyebab pertama

Para ilmuwan tersebut yang dilansir oleh Business Insider, Mers, SARS, dan virus corona disebabkan oleh kelelawar.

Ketika wabah virus corona pertama kali dipublikasikan, para ilmuwan berteori bahwa Coronavirus kemungkinan menyebar dari kelelawar lalu ular, dan akhirnya ke manusia.

Wildlife Conservation Society mengatakan pada (23/1/2020) bahwa perdagangan hewan liar yang tidak diatur membuat daerah Wuhan rentan terhadap penyebaran virus.

Wang Mengyun, seorang selebriti Tiongkok, meminta maaf setelah video tentang dia makan kelelawar goreng pada tahun 2017 viral kembali.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa virus corona kemungkinan telah menyebar ketika kelelawar yang masih hidup di jual di pasar hewan.

 Viral McD Tempat Makan Bukan Tempat Study, Pelajar Tegur Pengunjung Ribut Malah Malu Sendiri

 Barbie Hsu Sanchai Meteor Garden dan Fan Bingbing Ikut Perangi Virus Corona, Ini Kabar Mereka

Videonya Saat Makan Sup Kelelawar Jadi Viral Setelah Virus Corona Merebak, Artis Ini Minta Maaf
Video Wang Mangyun saat makan sup kelelawar. (YouTube dan Dream Runner via Daily Mail)

Jurnal Virologi Medis juga mengatakan bahwa ular yang sudah mengidap virus corona kemungkinan telah menyebabkan penularan lintas spesies dari ular ke manusia.

Dalam jurnal tersebut, ilmuwan menuliskan:

"Temuan menunjukkan bahwa ular adalah reservoir hewan satwa liar yang paling memungkinkan untuk 2019-nCoV (virus corona) berdasarkan bias RSCU yang menyerupai ular dibandingkan dengan hewan lain."

"Secara bersama-sama, hasil kami menunjukkan bahwa rekombinasi homolog dalam lonjakan glikoprotein dapat berkontribusi pada transmisi lintas spesies dari ular ke manusia."

Ilmuwan pun yakin bahwa semua berawal dari kelelawar, ular, atau keduanya yang menyebabkan virus corona tumpah di pasar hewan di Wuhan dan daerah lain di China.

 POPULER - Virus Corona Merebak, Artis Ini Minta Maaf Lataran Video Makan Sup Kelelawar

 POPULER Menu Ekstrim Mirip Pasar Wuhan Asal Vius Corona, Pasar Tomohon Bikin Merinding Bule Norwegia

Penyebab kedua

Pada tahun 2017 China telah mendirikan satu Laboratorium Keamanan Hayati Nasional di Wuhan untuk mempelajari virus dan patogen terkuat di dunia.

Pada saat itu, ahli biologi molekuler Rutgers University yang bermarkas di New Jersey, Richard Bright, mengatakan bahwa banyak hal yang bisa salah dengan laboratorium tersebut, lansir CCN.

Dia mengatakan bahwa ketika menguji patogen pada hewan seperti monyet, ada kemungkinan virus tersebut bisa bocor melalui berbagai cara.

"Fasilitas-fasilitas ini secara inheren digunakan ganda," kata Ebright, mencatat bahwa monyet yang sedang diuji dapat menunjukkan perilaku yang tidak stabil."

"Mereka bisa berlari, mereka bisa menggaruk, mereka bisa menggigit."

Berdasarkan perkembangan virus dan studi yang telah muncul dalam beberapa minggu terakhir, penularan lintas spesies dari kelelawar atau ular ke manusia lebih mungkin menjadi penyebab menyebarnya virus corona daripada kemungkinan kebocoran fasilitas. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
virus coronaChinaWuhanAmerika Serikat
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved