Anji Kritiki Banyak Konten Sampah di YouTube, Suami Wina Natalia: YouTube Lebih Jelek dari TV
Anji Manji mengatakan bahwa dirinya tidak akan mengunggah video di Youtube lagi selama bulan Januari ini.
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Anji Manji mengkritiki banyaknya konten sampah di YouTube.
Menurut suami Wina Natalia, konten YouTube sekarang lebih jelek dibandingkan TV.
Karena hal ini, penyanyi sekaligus content creator Youtube Anji memutuskan rehat pada awal tahun 2020.
Pelantun lagu Dia ini mengatakan bahwa dirinya tidak akan mengunggah video di Youtube lagi selama bulan Januari ini.
Hal tersebut dikarenakan dirinya tengah mempersiapkan konten baru yang lebih menarik.

• Anji Manji Murka saat Melihat Perlakuan Petugas Bandara Kepada Putranya yang Menangis: Menyebalkan!
• Ingat Leticia, Anak Cewek Anji Manji dari Hubungan dengan Sheila Marcia? Lihat, Lebih Mirip Siapa?
Anji diketahui mulai bergabung dalam kanal Youtube pada tahun 2014.
Banyak sekali macam konten yang dia buat untuk dibagikan pada penontonnya.
Dalam selang waktu 5 tahun ini Youtube banyak mengalami perubahan.
Bukan ke arah yang positif, perubahan tersebut membuat banyaknya konten-konten yang tidak bermutu menjamur.
Penyanyi yang akrab disapa Manji ini mengaku sudah tidak nyaman dengan konten-konten sampah yang banyak beredar di Youtube.
Karena sebab itulah, Manji memutuskan untuk rehat dari Youtube selama sebulan.
Melalui video yang diunggah oleh ARI LASSO TV pada Minggu (12/1/2020), Anji mengutarakan kesedihannya atas konten negatif Youtube.
"Dulu ada orang bilang kalo Youtube lebih baik dari TV, tapi untuk masa sekarang, aku berani bilang kalo Youtube lebih jelek dari TV," ujar Manji pada Ari Lasso.
Manji menjelaskan bahwa saat dirinya baru memasuki dunia Youtube, dirinya terkagum-kagum dengan konten yang ditampilkan orang lain karena bagus.
Banyak content creator yang bagus dan berkualitas videonya.
Namun, video-video tersebut sekan telah tenggelam dengan banyaknya konten yang kurang bermutu.
"Dulu senang saya, orang bisa buat konten yang bagus jadi saya juga pengen bikin konten yang bagus," tutur Manji.
"Tapi semakin kesini, jadi makin banyak orang yang bikin video karena adsense atau duit dari video yang banyak viewers nya ini," lanjutnya.
Contoh konten yang buruk menurut Manji adalah konten tentang prank ojol, prank ajakan wikwik, hingga yang paling parah prank menaruh bulu kemaluannya di roti dan memberikan pada temannya untuk dimakan.
(*) (GRID.ID/Maria Novika Diah Siswari).
Sebagian artikel ini telah tayang di GRID.ID dengan judul Putuskan Rehat Sejenak dari Youtube Karena Banyak Konten Sampah, Anji : Youtube Sekarang Lebih Jelek dari TV!

Anji Manji Murka saat Melihat Perlakuan Petugas Bandara Kepada Putranya yang Menangis: Menyebalkan!
Penyanyi terkenal Anji Manji merasa tersinggung dengan perlakuan petugas bandara di Bali pada putranya yang sedang menangis.
Kejadian tidak mengenakan ini dialami Erdian Aji Prihartanto atau karib disapa Anji Manji saat berada di Bandara Ngurah Rai, Bali.
Kekesalan Anji itu berawal dari anak bungsunya, Sigra Umar Narada, yang menangis.
Suami Wina Natalia ini merasa tersinggung dengan sikap seorang petugas bandara yang seolah merendahkan putranya.
Kekesalannya Anji Manji ini pun ia luapkan lewat akun sosial media Twitter pribadi miliknya.
• Ingat Leticia, Anak Cewek Anji Manji dari Hubungan dengan Sheila Marcia? Lihat, Lebih Mirip Siapa?
• Tak Bisa Hadir di Pernikahan Siti Badriah & Krisjiana Baharudin, Anji Manji Justru Dikira Nge-prank
Dalam unggahannya, Anji Manji menyebutkan jika sang putra, Sigra Umar Narada memang membutuhkan perlakuan khusus.
"Anak bungsu saya Autism. Tadi di Bandara Ngurah Rai, dia nangis-nangis," tulisnya seperti dikutip Kompas.com dari akun Twitter Anji, @duniamanji, Selasa (7/1/2020).
"Ada petugas yang melihat dengan pandangan yang menghakimi, entah apa yang ada dipikirannya. Menyebalkan," tulis Anji menambahkan.
Menurut dia, anak berkebutuhan khusus tidak seharusnya dianggap aneh atau didiskriminasi.

Mereka, lanjut Anji, perlu diterima di lingkungan sekitar. Contohnya di sekolah anaknya.
"Mereka terbiasa dengan kehadiran anak/orang istimewa," tulisnya.
Anji pun berharap rasa kepedulian dan penerimaan tersebut bisa diterapkan di seluruh Indonesia, tidak hanya di tempat-tempat tertentu.
"Indonesia harus jadi Negara Inklusif, agar anak-anak dan orang-orang Istimewa tidak dianggap aneh atau dikasihani," tulis Anji.
(Kompas.com/Baharudin Al Farisi)